Nasib Ricky, Pencipta Mobil Listrik Tapi Kurang Dukungan Pemerintah
Jakarta ♞ Indonesia sebenarnya sudah bisa membuat
sejumlah alat transportasi. salah satunya mobil listrik, yang bisa
dikembangkan dalam rangka penghematan konsumsi BBM.
Beberapa tahun lalu, Menteri BUMN Dahlan Iskan memperkenalkan sejumlah orang yang berbakat menciptakan mobil listrik. Salah satunya Ricky Elson. Tapi sayang, sampai saat ini barang ciptaannya kurang didukung pemerintah, yang katanya berniat menghemat konsusi BBM.
Ricky menjelaskan, geliat bisnis dan pengembangan mobil listrik di Indonesia baru terjadi pada 5 hingga 10 tahun ke depan. Tapi diprediksi malah mobil listrik buatan luar negeri, seperti Jepang yang akan meramaikan tanah air.
"Jadi 5-10 tahun ke depan mobil listrik baru merebak. Itu bukan mobil listrik produksi Indonesia, tapi Jepang," kata Ricky kepada detikFinance Jumat (28/3/2014).
Proyeksi Ricky terkait nasib mobil listrik nasional bukan tanpa alasan. Tanpa dukungan penuh dari pemerintah dan pelaku industri otomotif tanah air, purwarupa mobil listrik buatan tenaga ahli Indonesia tidak berkembang.
Ricky mengakui, saat ini dukungan pemerintah dan pelaku industri terhadap pengembangan mobil listrik belum maksimal, baru segelintir orang yang peduli terhadap program mobil listrik nasional.
"Saya menilai belum ada niat berubah. Kesadaran kita perlunya mobil listrik belum terbentuk. Sosialisasi pemerintah juga kurang. Padahal pada 25 Mei 2012 itu Pak Presiden sudah beri arahan jelas kementerian terkait tentang pengembangan mobil listrik," sebutnya.
Beberapa tahun lalu, Menteri BUMN Dahlan Iskan memperkenalkan sejumlah orang yang berbakat menciptakan mobil listrik. Salah satunya Ricky Elson. Tapi sayang, sampai saat ini barang ciptaannya kurang didukung pemerintah, yang katanya berniat menghemat konsusi BBM.
Ricky menjelaskan, geliat bisnis dan pengembangan mobil listrik di Indonesia baru terjadi pada 5 hingga 10 tahun ke depan. Tapi diprediksi malah mobil listrik buatan luar negeri, seperti Jepang yang akan meramaikan tanah air.
"Jadi 5-10 tahun ke depan mobil listrik baru merebak. Itu bukan mobil listrik produksi Indonesia, tapi Jepang," kata Ricky kepada detikFinance Jumat (28/3/2014).
Proyeksi Ricky terkait nasib mobil listrik nasional bukan tanpa alasan. Tanpa dukungan penuh dari pemerintah dan pelaku industri otomotif tanah air, purwarupa mobil listrik buatan tenaga ahli Indonesia tidak berkembang.
Ricky mengakui, saat ini dukungan pemerintah dan pelaku industri terhadap pengembangan mobil listrik belum maksimal, baru segelintir orang yang peduli terhadap program mobil listrik nasional.
"Saya menilai belum ada niat berubah. Kesadaran kita perlunya mobil listrik belum terbentuk. Sosialisasi pemerintah juga kurang. Padahal pada 25 Mei 2012 itu Pak Presiden sudah beri arahan jelas kementerian terkait tentang pengembangan mobil listrik," sebutnya.
Alhasil, bila mobil listrik dalam negeri tidak didukung , Indonesia
bakal menjadi penonton terhadap banjirnya mobil listrik dari luar
negeri. Meskipun para tenaga ahli mobil listrik Indonesia mampu
memproduksi purwarupa mobil listrik dan menciptakan komponen mobil
listrik.
Meski dukungan belum optimal. Di beberapa bidang, pengembangan berbagai komponen mobil listrik tetap berlanjut. Sekarang lembaga pemerintah yakni BPPT dan LIPI serta BUMN seperti PT INTI dan PT Pindad sedang mengembangkan komponen utama mobil listrik. Rencananya BUMN akan meluncurkan salah satu komponen utama mobil listrik, yakni motor listrik (permanent magnet BLDC motor) kapasitas 30 KW dan 80 KW.
"Kita ingin buat komponen mobil litrik (motor listrik) buatan PT INTI dan Pindad. Kalau design interior, body. Kita mampu. Ke depan, Pindad bisa produksi mobil untuk lomba supaya bisa semarakan mobil listrik. Selama ini pusing cari motor penggerak mobil," sebutnya.
Seperti diketahui, sejumlah mobil listrik mulai sport hingga minibus pernah dibuat oleh Ricky.
Meski dukungan belum optimal. Di beberapa bidang, pengembangan berbagai komponen mobil listrik tetap berlanjut. Sekarang lembaga pemerintah yakni BPPT dan LIPI serta BUMN seperti PT INTI dan PT Pindad sedang mengembangkan komponen utama mobil listrik. Rencananya BUMN akan meluncurkan salah satu komponen utama mobil listrik, yakni motor listrik (permanent magnet BLDC motor) kapasitas 30 KW dan 80 KW.
"Kita ingin buat komponen mobil litrik (motor listrik) buatan PT INTI dan Pindad. Kalau design interior, body. Kita mampu. Ke depan, Pindad bisa produksi mobil untuk lomba supaya bisa semarakan mobil listrik. Selama ini pusing cari motor penggerak mobil," sebutnya.
Seperti diketahui, sejumlah mobil listrik mulai sport hingga minibus pernah dibuat oleh Ricky.
Mobil Listrik RI Tak Didukung Pemerintah, Produk Jepang Bakal Merajai
Industri otomotif Jepang diramalkan bakal merajai produksi sektor mobil
listrik dunia. Produsen mobil Jepang seperti Nissan dan Mitsubishi
ternyata telah mengembangkan dan memproduksi mobil listrik atau electric
car hingga ke luar negeri.
Untuk jawara mobil listrik, Nissan LEAF menjadi pemenangnya. Mobil ini telah diekspor ke Amerika hingga Eropa. Salah satu penemu mobil listrik asal Indonesia, Ricky Elson menyebut, bila mobil listrik buatan dalam negeri tak didukung penuh pemerintah, maka mobil listrik Jepang yang menyerbu pasar domestik.
"Pertama produsen terbesar itu Jepang. Nissan LEAF sudah diekspor ke Eropa. Kalau Jepang nggak perlu ditanya, di sana sudah matang ," kata Ricky kepada detikFinance, Jumat (28/3/2014).
Ricky mengakui, industri otomotif dan pemerintahan di negeri sakura sangat mendukung pengembangan mobil masa depan yang ramah lingkungan dan irit bahan bakar. Pasalnya, Jepang bukan merupakan penghasil energi minyak, sehingga harus mengurangi ketergantungannya.
"Mereka bersama-sama, nggak hanya dukungan, tapi ada sosialisasi pemerintah. Mereka ada produsen kendaraan," sebutnya.
Jepang saat ini sedang mengembangkan 2 varian mobil baru untuk masa depan, yaitu berteknologi hybrid dan yang berbahan bakar listrik.
"Sekarang Jepang ada 2 kebijakan. Empat produsen besar yakni Toyota, Honda, Nissan, dan Mitsubishi. Toyota dan Honda nggak pilih electric full, Mereka pilih hybrid," sebutnya.
Indonesia bisa melihat masa depan mobil listrik yang cerah sebagai peluang. Bila dikembangkan mulai saat ini, Ricky menegaskan Indonesia tidak akan tertinggal jauh dengan raksasa otomotif Jepang. Ricky mengaku harus ada dukungan maksimal dari pemerintah selaku regulator dan industri otomotif sebagai produsen mobil agar produk mobil listrik nasional bisa berkembang pesat.
"Pasti dimungkinkan, permasalahannya mau beranjak atau nggak," jelasnya
Ricky merupakan salah satu anggota putra petir. Putra petir merupakan pencipta purwarupa atau prototype mobil listrik asli produksi Indonesia. Mobil listrik yang dihasilkan Ricky adalah tipe sport car (selo) dan mini bus mewah (gendhis).(feb/dnl)
Untuk jawara mobil listrik, Nissan LEAF menjadi pemenangnya. Mobil ini telah diekspor ke Amerika hingga Eropa. Salah satu penemu mobil listrik asal Indonesia, Ricky Elson menyebut, bila mobil listrik buatan dalam negeri tak didukung penuh pemerintah, maka mobil listrik Jepang yang menyerbu pasar domestik.
"Pertama produsen terbesar itu Jepang. Nissan LEAF sudah diekspor ke Eropa. Kalau Jepang nggak perlu ditanya, di sana sudah matang ," kata Ricky kepada detikFinance, Jumat (28/3/2014).
Ricky mengakui, industri otomotif dan pemerintahan di negeri sakura sangat mendukung pengembangan mobil masa depan yang ramah lingkungan dan irit bahan bakar. Pasalnya, Jepang bukan merupakan penghasil energi minyak, sehingga harus mengurangi ketergantungannya.
"Mereka bersama-sama, nggak hanya dukungan, tapi ada sosialisasi pemerintah. Mereka ada produsen kendaraan," sebutnya.
Jepang saat ini sedang mengembangkan 2 varian mobil baru untuk masa depan, yaitu berteknologi hybrid dan yang berbahan bakar listrik.
"Sekarang Jepang ada 2 kebijakan. Empat produsen besar yakni Toyota, Honda, Nissan, dan Mitsubishi. Toyota dan Honda nggak pilih electric full, Mereka pilih hybrid," sebutnya.
Indonesia bisa melihat masa depan mobil listrik yang cerah sebagai peluang. Bila dikembangkan mulai saat ini, Ricky menegaskan Indonesia tidak akan tertinggal jauh dengan raksasa otomotif Jepang. Ricky mengaku harus ada dukungan maksimal dari pemerintah selaku regulator dan industri otomotif sebagai produsen mobil agar produk mobil listrik nasional bisa berkembang pesat.
"Pasti dimungkinkan, permasalahannya mau beranjak atau nggak," jelasnya
Ricky merupakan salah satu anggota putra petir. Putra petir merupakan pencipta purwarupa atau prototype mobil listrik asli produksi Indonesia. Mobil listrik yang dihasilkan Ricky adalah tipe sport car (selo) dan mini bus mewah (gendhis).(feb/dnl)
Mobil Listrik Made In RI Meluncur Tahun 2017
Mobil listrik produk dalam negeri saat ini masih berada dalam uji
kelaikan jalan di Kementrian Riset dan Teknologi (Kemenristek). Mobil
listrik ini baru akan diproduksi secara keseluruhan pada tahun 2017
mendatang.
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Gusti Muhammad Hatta mengatakan saat ini uji kelayakan mobil listrik sudah pada level 8, setelah lolos pada level 9 nanti mobil listrik ini siap untuk diproduksi massal.
"Seharusnya sudah level 8 dengan perbaikan sedikit-sedikit akan ke level 9, level 8 itu hasil uji yang jalan raya jadi dijalankan semua apakah diperiksa ada macet remnya atau apa gitu," katanya saat ditemui usai pembukaan acara Pameran Agrinex Expo di JCC Jakarta (28/3/2014).
Gusti mengatakan bahwa mobil listrik buatan anak negeri baru akan diproduksi pada tahun 2017, namun produksinya masih hanya dengan jumlah yang terbatas untuk beberapa kalangan tertentu saja.
"Kalau roadmapnya mestinya 2017 itu sudah mulai beberapa puluh belum ratusan, untuk melayani Kementerian-Kementerian," tambahnya.
Gusti menambahkan bahwa sebenarnya saat ini tahap 8 pengujian sudah hampir lolos. Namun masih sedikit kendala terhadap beberapa hal.
"Ya, kelihatannya yang tidak prinsipil yang kecil-kecil aja," imbuhnya.
Lebih lanjut, Gusti menambahkan bahwa lamanya proses pengujian ini dimaksudkan agar mobil listrik ini tidak membahayakan penumpang saat dikendarai di jalan raya.
"Lama supaya selamat, mau nggak diproduksi cepet tapi orang kecelakaan kan nggak mau," pungkasnya.(dru/dru)
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Gusti Muhammad Hatta mengatakan saat ini uji kelayakan mobil listrik sudah pada level 8, setelah lolos pada level 9 nanti mobil listrik ini siap untuk diproduksi massal.
"Seharusnya sudah level 8 dengan perbaikan sedikit-sedikit akan ke level 9, level 8 itu hasil uji yang jalan raya jadi dijalankan semua apakah diperiksa ada macet remnya atau apa gitu," katanya saat ditemui usai pembukaan acara Pameran Agrinex Expo di JCC Jakarta (28/3/2014).
Gusti mengatakan bahwa mobil listrik buatan anak negeri baru akan diproduksi pada tahun 2017, namun produksinya masih hanya dengan jumlah yang terbatas untuk beberapa kalangan tertentu saja.
"Kalau roadmapnya mestinya 2017 itu sudah mulai beberapa puluh belum ratusan, untuk melayani Kementerian-Kementerian," tambahnya.
Gusti menambahkan bahwa sebenarnya saat ini tahap 8 pengujian sudah hampir lolos. Namun masih sedikit kendala terhadap beberapa hal.
"Ya, kelihatannya yang tidak prinsipil yang kecil-kecil aja," imbuhnya.
Lebih lanjut, Gusti menambahkan bahwa lamanya proses pengujian ini dimaksudkan agar mobil listrik ini tidak membahayakan penumpang saat dikendarai di jalan raya.
"Lama supaya selamat, mau nggak diproduksi cepet tapi orang kecelakaan kan nggak mau," pungkasnya.(dru/dru)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.