JAKARTA - Sistem keamanan di dunia maya tidak bisa
dianggap remeh begitu saja. Pasalnya jika dalam situs tersebut terdapat
berbagai data dan informasi penting, sewaktu-waktu bisa saja mendapat
berbagai serangan dari pihak yang tak bertanggung jawab.
Mengingat
belakangan ini kasus peretasan situs kian marak, mulai dari serangan
deface, ddos, hingga database leaking, perlu adanya peningkatan sistem
keamanan situs.
Pihak-pihak yang tak bertanggung jawab tak akan
peduli apakah itu situs pribadi atau perusahaan, bila ia bisa
membobolnya dan mempunyai motif tersendiri pasti akan dilakukan. Untuk
itu masyarakat, entah itu individu, organisasi, atau perusahaan, diminta
untuk waspada.
Dalam keterangannya kepada
Okezone,
selain memberikan tips agar tak mudah disadap, pakar IT Indonesia, Onno
W. Purbo juga memberikan langkah-langkah agar tidak mudah terkena
serangan dari luar. Berikut beberapa tips tersebut:
- Evaluasi Sistem Keamanan Secara Berkala
Onno
menyarankan pemilik situs menggunakan fasilitas untuk mengetes sistem
keamanan. Bisa menggunakan fasilitas yang tersedia di sistem operasi,
seperti backtrack & kali Linux, atau meminta tim nasional atau tim
sektoral untuk menjebol situs dengan tujuan mencari kelemahan sistem.
- Buat Tim Pengamanan Pertama
Tim
yang mengawasi dan memantau berbagai aktivitas network incident sangat
dibutuhkan untuk memantau aktivitas penyerangan. Dengan adanya tim ini,
jejak-jejak hacker yang tak bertanggung jawab bisa dilacak. Onno
menyarankan untuk membuat
Computer Emergency Responds Team secara
nasional maupun sektoral untuk koordinasi. Saat ini tim tersebut sudah
terbentuk dan bernama
Indonesia Computer Emergency Responds Team, atau
ID-CERT.
Onno W. Purbo juga
memberikan saran untuk pertahanan jangka sedang. Disarankan pemilik
situs untuk menutup semua lubang security yang ada di situs, jika perlu
tulis ulang source code PHP yang digunakan. Hal ini dilakukan untuk
antisipasi agar tidak ada kesalahan dalam menulis kode yang bisa
menghasilkan celah bagi para hacker untuk menjebol sebuah sistem.
Untuk
pencegahan jangka panjang, Onno menyarankan agar pemilik situs untuk
memberikan edukasi-edukasi khusus kepada tenaga IT. Bisa dengan membuat
buku panduan prosedur standar keamanan situs dan jaringan, teknik
keamanan jaringan, atau training secara aktif. Untuk SDM yang bersifat
nasional, diperlukan adanya perbuahan kurikulum di di perguruan tinggi
agar keamanan jaringan menjadi bagian penting di dalam kurikulum.
(amr)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.