Ia melayani pembuatan kaus oblong, kaus berkerah, hingga kemeja.
Pakaian merupakan salah satu kebutuhan manusia yang penting. Berbagai kebutuhan manusia dapat didapatkan dari pembelian produk konfeksi, di antaranya adalah pakaian, aksesori, dan lainnya.
Akibat banyaknya permintaan produksi yang dihasilkan dan adanya konfeksi, maka tak heran banyak orang yang terjun atau beralih profesi. Bahkan, tak jarang pula ada beberapa di antara mereka yang membangun bisnis di bidang tersebut.
Adalah Rendra Graha Utomo Putra, pria kelahiran 1990 ini memulai usaha Graha Konveksi sejak 2009. Dengan membangun tagline "Transaksi Bersih dan Bebas Korupsi", Rendra berhasil mengantongi puluhan juta dalam satu bulan.
"Usaha saya bergerak pada bidang yang biasa disebut konfeksi oleh banyak orang. Graha Konveksindo ini melayani pembuatan kaus oblong, kaus berkerah, kemeja, jaket, rompi, dan celana olahraga," kata Rendra kepada VIVAnews di Jakarta, Jumat 12 April 2013.
Sebelum memulai usaha di bidang konfeksi, layaknya pengusaha yang lain, Rendra juga pernah mengalami jatuh bangun dalam membesarkan usahanya. Awalnya, dia membangun usaha sepatu lukis. Sayangnya, karena maraknya persaingan, usaha itu bangkrut.
Namun, Rendra tidak putus asa, ia tetap bertahan, sebab kedua orang tua sudah tidak membiayai kuliahnya sejak semester satu.
"Waktu itu, dalam pikiran saya, bagaimana caranya untuk bisa survive untuk bayar kuliah, bayar kos, dan makan," kenangnya.
Meskipun pahit, laki-laki yang kini tengah menyelesaikan tugas akhirnya di Universitas Airlangga Surabaya ini mengaku fokus untuk membangun usaha konfeksinya. Pada akhir tahun, ia bahkan berencana untuk membuka toko baru dan mencari pegawai.
"Kalau konfeksi itu usaha borongan, kami tergantung pesanan. Tapi, Alhamdulillah setiap bulan selalu ada yang pesan, dan paling besar transaksi bisa mencapai Rp 45 jutaan," ujarnya.
Berbicara soal kualitas produk, mahasiswa ini menjamin tidak akan mengecewakan. Sebab, dia sudah melakukan quality control pada semua tahap produksi, mulai sablon, jahit, bordir, hingga proses packing. Tak hanya memuaskan konsumen, kualitas juga selalu terjaga.
Selain itu, dia memberikan kepuasan produk lewat harga yang terjangkau. Rendra memberikan harga yang pantas bagi produknya dengan kualitas yang terjaga. Ia pun menyediakan bahan kaus mulai dari katun TC, hyget, semi katun, katun lokal, hingga katun combed yang langsung diambil dari pabrikan di Kota Bandung.
"Kami ada banyak pilihan harga. Semuanya tergantung bahan yang diminta, dan kalau untuk pesanan, saya sudah melayani sampai luar Jawa," ceritanya.
Dan bicara soal omzet sebulan, Rendra berhasil mengantongi antara Rp 30 hingga Rp 50 juta.
Berikut ini adalah daftar harga produk Graha Konveksi:
Harga jaket:
Minim order dua lusin. Harga bahan Adidas/Diadora @Rp 85.000, katun fleece lokal @Rp 95.000, katun fleece Bandung @Rp 115.000, drill @Rp 115.000.
Harga kemeja:
Minim order dua lusin. Harga bahan American drill @Rp 75.000, taipan drill @Rp 85.000, nagata drill @Rp 95.000, dan futura @Rp 105.000.
Harga polo:
Minim order dua lusin. Harga bahan Lacoste TC @Rp 55.000, Lacoste katun @Rp 65.000, dan Lacoste pique Bandung @Rp 75.000.(art)
Akibat banyaknya permintaan produksi yang dihasilkan dan adanya konfeksi, maka tak heran banyak orang yang terjun atau beralih profesi. Bahkan, tak jarang pula ada beberapa di antara mereka yang membangun bisnis di bidang tersebut.
Adalah Rendra Graha Utomo Putra, pria kelahiran 1990 ini memulai usaha Graha Konveksi sejak 2009. Dengan membangun tagline "Transaksi Bersih dan Bebas Korupsi", Rendra berhasil mengantongi puluhan juta dalam satu bulan.
"Usaha saya bergerak pada bidang yang biasa disebut konfeksi oleh banyak orang. Graha Konveksindo ini melayani pembuatan kaus oblong, kaus berkerah, kemeja, jaket, rompi, dan celana olahraga," kata Rendra kepada VIVAnews di Jakarta, Jumat 12 April 2013.
Sebelum memulai usaha di bidang konfeksi, layaknya pengusaha yang lain, Rendra juga pernah mengalami jatuh bangun dalam membesarkan usahanya. Awalnya, dia membangun usaha sepatu lukis. Sayangnya, karena maraknya persaingan, usaha itu bangkrut.
Namun, Rendra tidak putus asa, ia tetap bertahan, sebab kedua orang tua sudah tidak membiayai kuliahnya sejak semester satu.
"Waktu itu, dalam pikiran saya, bagaimana caranya untuk bisa survive untuk bayar kuliah, bayar kos, dan makan," kenangnya.
Meskipun pahit, laki-laki yang kini tengah menyelesaikan tugas akhirnya di Universitas Airlangga Surabaya ini mengaku fokus untuk membangun usaha konfeksinya. Pada akhir tahun, ia bahkan berencana untuk membuka toko baru dan mencari pegawai.
"Kalau konfeksi itu usaha borongan, kami tergantung pesanan. Tapi, Alhamdulillah setiap bulan selalu ada yang pesan, dan paling besar transaksi bisa mencapai Rp 45 jutaan," ujarnya.
Berbicara soal kualitas produk, mahasiswa ini menjamin tidak akan mengecewakan. Sebab, dia sudah melakukan quality control pada semua tahap produksi, mulai sablon, jahit, bordir, hingga proses packing. Tak hanya memuaskan konsumen, kualitas juga selalu terjaga.
Selain itu, dia memberikan kepuasan produk lewat harga yang terjangkau. Rendra memberikan harga yang pantas bagi produknya dengan kualitas yang terjaga. Ia pun menyediakan bahan kaus mulai dari katun TC, hyget, semi katun, katun lokal, hingga katun combed yang langsung diambil dari pabrikan di Kota Bandung.
"Kami ada banyak pilihan harga. Semuanya tergantung bahan yang diminta, dan kalau untuk pesanan, saya sudah melayani sampai luar Jawa," ceritanya.
Dan bicara soal omzet sebulan, Rendra berhasil mengantongi antara Rp 30 hingga Rp 50 juta.
Berikut ini adalah daftar harga produk Graha Konveksi:
Harga jaket:
Minim order dua lusin. Harga bahan Adidas/Diadora @Rp 85.000, katun fleece lokal @Rp 95.000, katun fleece Bandung @Rp 115.000, drill @Rp 115.000.
Harga kemeja:
Minim order dua lusin. Harga bahan American drill @Rp 75.000, taipan drill @Rp 85.000, nagata drill @Rp 95.000, dan futura @Rp 105.000.
Harga polo:
Minim order dua lusin. Harga bahan Lacoste TC @Rp 55.000, Lacoste katun @Rp 65.000, dan Lacoste pique Bandung @Rp 75.000.(art)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.