Yogyakarta • Pemerintah mengharapkan Indonesia mampu menjadi basis produksi otomotif, khususnya untuk kendaraan roda empat. "Kita menginginkan Indonesia menjadi basis produksi, bukan hanya untuk memenuhi konsumsi dalam negeri saja," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Anshari Bukhori, seusai membuka Asia Pacific Economic Cooperation Automotive Dialog (APEC AD) ke-18, di Yogyakarta, Rabu (24/4).
Anshari mengatakan, memang saat ini sudah ada peningkatan ekspor seperti ke beberapa negara di Timur Tengah dan beberapa negara lainnya. "Kita bisa memanfaatkan potensi-potensi yang ada di sekitar kita, dan apabila bisa disinergikan dengan anggota APEC maka akan jauh lebih baik lagi," ujarnya.
Menurut dia, dengan adanya dialog otomotif dengan negara-negara APEC tersebut, diharapkan juga mampu untuk membuka akses pasar yang berarti membuka pasar namun tidak merugikan merugikan satu sama lain. "Kebijakan tersebut antara lain tidak membuat regulasi yang bertentangan dengan apa yang sudah dibangun selama ini," tuturnya.
Anshari menjelaskan, pada dasarnya, Indonesia memiliki industri yang sudah besar khususnya untuk produk suku cadang. "Yang ingin kita perkuat adalah industri suku cadang dan kita akan mempersiapkan diri untuk masuk ke lingkup industri otomotif yang lebih besar," tambahnya.
Indonesia kembali mendapat kehormatan dan kepercayaan dari masyarakat internasional untuk menjadi tuan rumah APEC AD ke-18. APEC AD pertama kali dilaksanakan di Bali pada tahun 1999 dan terus berlanjut hingga saat ini yang dilaksanakan sebanyak dua kali dalam setahun secara bergiliran di kalangan anggota ekonomi APEC seperti Indonesia, Australia, Amerika Serikat, China, Taiwan, Filipina, Jepang, Kanada, Korea, Malaysia, Meksiko, Thailand, dan Vietnam.
Anshari mengatakan, memang saat ini sudah ada peningkatan ekspor seperti ke beberapa negara di Timur Tengah dan beberapa negara lainnya. "Kita bisa memanfaatkan potensi-potensi yang ada di sekitar kita, dan apabila bisa disinergikan dengan anggota APEC maka akan jauh lebih baik lagi," ujarnya.
Menurut dia, dengan adanya dialog otomotif dengan negara-negara APEC tersebut, diharapkan juga mampu untuk membuka akses pasar yang berarti membuka pasar namun tidak merugikan merugikan satu sama lain. "Kebijakan tersebut antara lain tidak membuat regulasi yang bertentangan dengan apa yang sudah dibangun selama ini," tuturnya.
Anshari menjelaskan, pada dasarnya, Indonesia memiliki industri yang sudah besar khususnya untuk produk suku cadang. "Yang ingin kita perkuat adalah industri suku cadang dan kita akan mempersiapkan diri untuk masuk ke lingkup industri otomotif yang lebih besar," tambahnya.
Indonesia kembali mendapat kehormatan dan kepercayaan dari masyarakat internasional untuk menjadi tuan rumah APEC AD ke-18. APEC AD pertama kali dilaksanakan di Bali pada tahun 1999 dan terus berlanjut hingga saat ini yang dilaksanakan sebanyak dua kali dalam setahun secara bergiliran di kalangan anggota ekonomi APEC seperti Indonesia, Australia, Amerika Serikat, China, Taiwan, Filipina, Jepang, Kanada, Korea, Malaysia, Meksiko, Thailand, dan Vietnam.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.