blog-indonesia.com

Rabu, 02 September 2015

Mobil Listrik Karya Putra Indonesia Diminati Malaysia

Sedih ... imageMobil listrik 'Selo' ★

Setelah kabar menggegerkan bakal hadirnya mobil nasional yang harus menggandeng perusahaan otomotif Malaysia, Proton, kali ini industri otomotif nasional kembali dibuat tercengang oleh negeri tetangga.

Betapa tidak, Selo, mobil prototype bertenaga listrik ciptaan Ricky Elson rupanya siap dipinang oleh Malaysia. Ya, mobil yang sampat menjadi buah bibir beberapa waktu lalu, di mana kala itu mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan, ingin mencanangkan program mobil listrik.

Alhasil, Ricky salah satu putra bangsa itu ikut terlibat dalam pembuatan mobil sport listrik yang dikenal dengan sebutan 'Selo'.

Namun, rencana tinggal rencana, seakan merasa tak lagi mendapatkan dukungan penuh dari pihak dalam negeri. Selo justru kini tengah dilirik Malaysia. Menurut Ricky, ketertarikan negeri Jiran mengembangkan mobil buatan pria asal Padang, Sumatera Barat, ini muncul setelah pertemuannya dengan seseorang di Kuala Lumpur, delapan bulan silam.

Hari ini dapat kabar, ada keinginan keras mereka untuk pengembangan mobil listrik, bersama team kami,” tulis Ricky dalam aku sosialnya yang diposting 30 Agustus 2015.

Ia mensinyalir, besar kemungkinan pengembangan mobil prototype Next Generation Of "SELO" the Electric Car itu berasal dari Malaysia. Langkah ini tentu membuat publik di Tanah Air bertanya. Kendati demikian, ia memiliki alasan kuat untuk tidak menolak tawaran tersebut.

"Ini bukan menjual diri. Karena kami harus terus berkarya,” ungkap Ricky.

Sementara itu, menurut President Director PT FIN Komodo Teknologi, Ibnu Susilo, Indonesia memang tengah krisis mobil nasional. Tak heran jika kemudian beberapa negara tetangga bisa menggandeng hasil karya anak bangsa.

Kata dia, proyek mobil nasional merupakan tantangan yang perlu dijawab oleh pemerintah, mengingat daya beli masyarakat yang tinggi terhadap kendaraan. Namun sayang, porsi besar itu hanya dinikmati para produsen asing.

"Jika pemerintah hanya mendorong produsen otomotif asing untuk buka pabrik di sini (Indonesia) itu tidak akan menjawab persoalan. Kita tidak akan pernah punya mobil nasional," kata Ibnu kepada VIVA.co.id.

Pemerintah, kata dia, seharusnya mendorong agar mobil nasional itu terus berdiri, tidak hanya di depan publik saja. Namun sejalan dengan apa yang disampaikan. "Karena, saat ini terlihat setengah-setengah, support gitu-gitu saja," ujar Ibnu.

Menurutnya, bila itu yang terus dilakukan, tidak akan mungkin embrio-embrio mobil nasional seperti halnya Selo, ataupun Komodo buatan Cimahi, Jawa Barat, akan tumbuh.

 Mengenal Selo 

Diketahui, Selo dibangun pada tahun 2013 dan sempat mampir di perhelatan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014 sebagai salah satu produk project milik Dahlan Iskan.

Mobil sport ini memiliki onderdil 70 persen buatan lokal. Bagian yang harus diimpor adalah motor listrik yang memang mahal dan berharga sampai Rp 40 jutaan.

Selo memiliki tenaga sampai dengan 182 horse power, atau sekira 130 kW. Kecepatan mobil ini bisa mencapai maksimal 220 kilometer per jam.
Diincar Malaysia, Pencipta Mobil Listrik Indonesia Curhat imageHarapan Indonesia memiliki mobil listrik sempat hidup, setelah beberapa anak bangsa sukses melahirkan kendaraan masa depan itu. Salah satunya, Ricky Elson yang berhasil membuat prototype mobil listrik Selo.

Namun, harapan tak seindah kenyataan. Kerja keras Ricky berbuah kegetiran, setelah karyanya justru 'diremehkan' di negerinya sendiri. Justru, negara tetangga Malaysia, yang kini mencoba memanfaatkan keberadaan Ricky.

Menurut curhatan pria asal Padang ini, Negeri Jiran kini tengah berusaha meminangnya untuk dapat mengembangkan mobil listrik ciptaannya tersebut. Sebuah realita yang menyakitkan bagi anak bangsa yang ingin berkontribusi pada negara yang dicintainya.

Nama Ricky Elson memang tak asing lagi bagi para pecinta otomotif Tanah Air. Namanya ikut melejit, saat proyek program mobil listrik yang dicanangkan Menteri BUMN saat itu, Dahlan Iskan, berhasil melahirkan Tucuxi, atau juga biasa disebut dengan nama Si Lumba-lumba.

Setelah itu, Ricky juga berhasil melahirkan mobil Selo. Namun, sayangnya pengembangan mobil listrik Selo terhenti, setelah pemerintah menganggapnya tak layak jalan. Hal ini, tentu membuat Ricky 'galau'.

Kegalauan Ricky ini ia muntahkan dalam akun facebooknya. Nah, berikut curhatan Ricky yang ditulis pada Minggu 30 Agustus 2015:

"Jangan bilang ini tak Cinta".

2 Tahun lebih berlalu, Sejak pengembangan pertama Mobil ini. dan semenjak itu, Ide ide pengembangan Generasi Baru dan Mesin mesin yg baru terus berputar didalam kepala ini. Serasa berat menahan mimpi yang harus saya dikubur sejenak didalam kolam kolam Lele di Ciheras, dibawah jerami kering tua, penutup benih bibit Jahe.. Namun dalam hati terus memendam hasrat untuk terus berkarya, meski tak mudah...

Kelanjutan dari pertemuan dgn seseorang di KL, 8 bln yg lalu hari ini dapat kabar, ada keinginan keras mereka utk pengembangan Mobil Listrik, bersama team kami.

hemmmm, akankah pembeli Prototype Next Generation Of "SELO" the Electric Car (baca : Membiayai produksi next Prototype) berasal dari Negara Tetangga (M)? ini bukan menjual diri. Karna kami harus terus berkarya.

saya insyaaAllaah bersedia, jika ini pilihan jalan yg realistis untuk kami melanjutkan "karya" ini. Meski ini jalan berputar, untuk negri kami kelak. Meski Pahit.

syarat Proses Pembuatan tetap harus di Indonesia.

semoga ada pilihan lain.

20150830, Macet menuju CiTos Setori in Ngeri ku, Disini, mengembangkan EV malah dikejar kejar untuk jadi Saksi oleh sebuah Instansi. (asp)
Alasan Miris Mobil Listrik Buatan RI Dijual ke Malaysia imagePenggawa mobil listrik prototype Selo asal Indonesia, Ricky Elson, memilih untuk melakukan kerjasama dengan pihak Malaysia. Kepastian itu didapat setelah pria kelahiran Padang, Sumatera Barat, tersebut menulis lengkap alasan dirinya tak menolak tawaran tersebut.

Menurut Ricky, tawaran itu datang setelah dirinya melakukan pertemuan di Kuala Lumpur, delapan bulan silam. Hasilnya, ia tertarik dengan tawaran itu. Terlebih, beberapa hari lalu pihak Malaysia mengaku bersikeras ingin meminang karya mobil listriknya untuk dikembangkan.

Di akun media sosialnya, 30 Agustus 2015, Ricky Elson mencurahkan seluruh isi hatinya soal nasib Selo. Meski sudah mengambil keputusan, ia tampak galau dengan langkahnya. Kendati demikian, langkah yang dipilih Ricky ternyata mendapat banyak dukungan dari para kolega, hingga netizen yang membaca curahan hatinya.

"Jangan bilang ini (keputusan) tak cinta (dengan Indonesia)," kata Ricky.

Sejumlah pihak mempertanyakan apa yang ada di benak Ricky hingga akhirnya mengambil keputusan tersebut. Menurut Ricky, ini semata-mata demi pendanaan. Sebab agak sukar jika mengharapkan dukungan pemerintah untuk peduli dengan karya anak bangsa. Mengingat pengembangan sebuah mobil tentu membutuhkan pendanaan yang cukup besar.

"Ini bukan soal menjual diri, tetapi kami harus terus berkarya. Insya Allah ini hanya (sebatas) persoalan sumber pendanaan. Tetap dibuat dengan tangan-tangan kita di negeri ini, hanya yang membeli dan memiliki mereka. Tangan dan kepala sudah gatal (untuk mengembangkan)," kata Ricky.

Meski dipinang Malaysia, Ricky mengaku mengajukan satu syarat yang sepenuhnya ingin dipenuhi. Ricky ingin seluruh proses pengerjaan dilakukan di Tanah Air.

Proses Pembuatan tetap harus di Indonesia. Semoga ada pilihan lain,” kata dia.

  detik  

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More