Pasca N250 Terbang 20 Tahun LaluPrototipe pesawat N250 produksi IPTN ★
Sebanyak 23 perusahaan di bidang industri kedirgantaraan hari ini membentuk wadah organisasi bernama Indonesian Aircraft and Component Manufacture Assosiation (Inacom).
Bertempat di Ruang Garuda lantai 2 Gedung Kementerian Perindustrian, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta. Inacom melakukan pengukuhan pengurus dan sarasahen industri kedirgantaraan nasional.
"Tonggak awal perkembangan industri pesawat udara nasional N250 mampu mengudara pada 10 Agustus 1995 (20 tahun lalu). Hal ini membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia mampu dan menguasai tekonologi tinggi. Namun, setelah itu pengembangan pesawat udara berjalan lambat," kata Menperin Saleh Husen, dalam sambutannya pada Pengukuhan Inacom dan Sarasehan Industri Kedirgantaraan Nasional di Ruang Garuda Lantai 2 Kementerian Perindustrian, Jumat (18/9/2015).
Berdirinya Inacom, kata Menperin, dijiwai oleh semangat mengembalikan kejayaan kedirgantaraan nasional serta upaya untuk mengembalikan kemampuan teknologi kedirgantaraan nasional.
"Dengan berdirinya Asosiasi Inacom ini diharapkan mampu mempercepat pertumbuhan dan pengembangan industri pesawat udara nasional serta berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, peningkatan kesejahteraan, penumbuhan investasi, serta penguasaan teknokogi tinggi," jelas Saleh.
Saleh melanjutkan, perhatian terhadap perkembangan industri kedirgantaraan Indonesia saat ini tertuju pada pembuatan purwarupa pesawat N—219 yang diharapkan akan menjadi sarana dalam membangun konektivitas daerah terpencil. N-219 juga menjadi penanda tumbuhnya industri komponen pesawat terbang di dalam negeri.
"Industri pesawat dan komponen pesawat terbang merupakan bidang yang berani dan tidak mudah. Kami ingin berkontribusi dalam pembangunan nasional di bidang pengembangam industri pesawat terbang. Kami sepakat untuk berhimpun dalam Inacom. Semoga Inacom bisa berperan aktif dalam industri kedirgantaraan Indonesia," kata Ketua Inacom Andi Alisjahbana.
Inacom menjadi wadah berhimpunnya 23 anggota mencakup perusahaan-perusahaan besar maupun kecil. "Ada industri pesawat PTDI, industri komponen manufaktur, desain, tool, jasa engineering, interior dan lainnya," jelas Andi yang saat ini sekaligus menjabat Direktur Teknologi PT Dirgantara Indonesia (PTDI).
Seluruh anggota yang tergabung punya nilai investasi Rp 5,4 triliun serta menyerap 7.244 orang tenaga kerja. (hen/hen)
Produk Bom Buatan Indonesia Menarik Perhatian di Vietnam Defence Expo
-
*[image:
https://cdn.antaranews.com/cache/1200x800/2024/12/23/9348359e-0178-4ff0-a3c7-97744d74e5db.jpeg.webp]*
*Direktur PT Sari Bahari Putra Egam (kiri) ...
16 jam yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.