blog-indonesia.com

Selasa, 01 September 2015

Melawat Indonesia, Ratu Denmark Ajak Bos 50 Perusahaan

Duta Besar Kerajaan Denmark untuk Indonesia, Casper Klynge. Tempo/Natalia Santi

Pasangan Kerajaan Denmark, Ratu Margrethe II dan Pangeran Henrik akan mengadakan kunjungan kenegaraan ke Indonesia 21-24 Oktober 2015.

Dalam kunjungan yang mengajak beberapa menteri dan pimpinan 50 perusahaan Denmark tersebut, Ratu Margrethe II akan membahas peningkatan kerja sama di bidang maritim, agribisnis, teknologi bersih, disain dan gaya hidup.

"Lawatan ini menunjukkan arti penting Indonesia. Pasangan Kerajaan hanya bepergian satu dua kali ke luar negeri setiap tahun, dan kali ini bertepatan dengan 65 tahun hubungan diplomatik Denmark-Indonesia, Ratu memutuskan untuk mengunjungi Indonesia,” kata Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Casper Klynge kepada wartawan di kediamannya di Jakarta, Selasa, 1 September 2015.

Rencananya ada beberapa nota kesepahaman yang akan ditandatangani selama lawatan. Antara lain bidang kemitraan strategis, maritim, transportasi, pendidikan, budaya, dan agribisnis.

Ratu Margrethe II dan rombongan tidak hanya mengunjungi Jakarta, tetapi juga Yogyakarta dan Surabaya. “Yogyakarta sebagai tempat budaya. Di sana kami akan meluncurkan sebuah program budaya, dan di Surabaya kami punya sebuah perusahaan sepatu Ecco,” kata Casper.

Dimensi budaya menjadi bagian dari kunjungan kenegaraan mengingat Indonesia dan Denmark sama-sama memiliki kekayaan budaya dan sejarah. Secara budaya, menurut Casper, Denmark terkenal akan desain arsitektur.

Tidak boleh dilupakan juga olahraga nasional, badminton. Karena itu kunjungan kenegaraan ini akan merentang berbagai bidang, dari badminton ke bisnis.

Meskipun relatif kecil dengan penduduk sekitar 5,6 juta jiwa, Denmark memiliki industri maritim nomor sepuluh di dunia. Di negeri Viking itu, terdapat 200 perusahaan perkapalan, sejumlah galangan kapal serta pemasok suku cadangnya.

Ekspor Indonesia ke Denmark didominasi oleh produk alas kaki, minyak sawit, produk kehutanan, tambakau, dan produk-produk baja. Sebaliknya, Indonesia mengimpor produk-produk farmasi, kimia, permesinan, peralatan listrik, daging, produk susu dan ikan.

Menurut data Kedutaan, pada 2014, nilai impor barang dan jasa Indonesia mencapai Rp 1,3 triliun, sedangkan nilai impor Denmark mencapai Rp 3,4 triliun. Sebagai bagian dari Strategi Pertumbuhan Pasar Denmark ke Indonesia, negeri itu berencana melipatgandakan ekspor pada 2016.

Perusahaan–perusahaan Denmark yang beroprasi di Idnonesia termasuk perusahaan perkapalan AP Moller/Maersk Line, perusahaan sepatu internaisonal Ecco, mainan anak-anak Lego, Grundfos, Novo Nordisk, Danfoss, Arla, Bang&Olufsen (B&O), ISS dan FLS Industries.

   Tempo  

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More