blog-indonesia.com

Rabu, 23 September 2015

Beli 8 Kapal Baru

Jonan: Jangan Dikasih Mesin Bekas image[Imam Wahyudiyanta-]★

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyaksikan perjanjian pembelian 8 unit kapal baru untuk angkutan penumpang perintis. Setidaknya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membeli 8 unit kapal baru dari galangan kapal lokal nilainya Rp 400 miliar.

Saat memberi sambutan di galangan kapal PT Dumas Tanjung Perak Shipyards Surabaya, Jonan meminta para produsen kapal untuk memperhatikan aspek keselamatan (safety). Selain itu, Ia ingin kapal dibuat dari bahan baku terbaik, termasuk permesinan.

"Jangan dikasih mesin bekas, harus mesin yang baru," kata Jonan dalam sambutannya di Surabaya, Rabu (23/9/2015).

Kapal yang dibeli Kemenhub terdiri dari 6 kapal dengan bobot 750 Dead Weight Tonage (DWT) dan 2 kapal 500 DWT. Pembangunan kapal perintis tersebut melibatkan 4 perusahaan galangan kapal yakni PT Dumas Tanjung Perak Shipyards, PT Adiluhung Sarana Segara Indonesia, PT Mariana Bahagia, dan PT Dok Bahari Nusantara.

Jonan menambahkan, pembangunan 8 kapal tersebut berlangsung menggunakan anggaran multiyears. Karena itu, galangan harus memperhitungkan harga bahan baku yakni baja, di tengah melambatnya perekonomian dan melemahnya kurs rupiah.

Untuk keuntungan, Jonan berpesan kepada pihak galangan agar tidak perlu khawatir karena harga baja tidak bergerak banyak hingga dua tahun ke depan. Menurut pengamatan Jonan, harga baja sekarang sama dengan harga baja tahun lalu.

"Kalau bisa selesai lebih cepat lebih baik. Kalau bisa 12 bulan saja. Kalau bayaran dipersulit, telepon saya," tandas Jonan.

Di tempat yang sama, Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub, Bobby Mamahit menyebut pembangunan 8 kapal tersebut dibiayai APBN tahun anggaran 2015-2016.

Rencananya, kapal-kapal tersebut ditempakan dan dioperasikan di Pelabuhan Pangkal Makassar, Kendari, Bima, Tilamuta, Babang, Sanana, Pangkal Sintete dan Kotabaru.

"Keseluruhan kapal akan dibangun selama 14 bulan," lanjut Bobby.

Spesifikasi kapal 750 DWT adalah panjang 58,5 meter, kecepatan 12 knot, daya angkut penumpang 265 orang dan kapasitas angkut barang 400 ton.

Sementara spesifikasi kapal 500 DWT adalah panjang 51,8 meter, kecepatan 12 knot, daya angkut penumpang 250 orang dan kapasitas angkut barang 240 ton.

Kedua kapal dilengkapi dengan fasilitas tempat tidur dan kamar mandi khusus penumpang cacat (disable) serta ruang klinik dan ruang laktasi untuk ibu menyusui.

"Pembangunan kapal perintis ini untuk mendukung tol laut untuk percepatan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan konektivitas antar pulau di dunia terpencil guna menjamin tersedianya kebutuhan bahan pokok dan tumbuhnya pusat-pusat perdagangan dan industri," tandas Bobby. (iwd/feb)

  detik  

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More