Ilustrasi - Universitas Indonesia (UI) (humas.ui.ac.id)★
Tim mahasiswa Universitas Indonesia (UI) dari Fakultas Ilmu Komputer UI menciptakan aplikasi inovatif pertama di Indonesia, yaitu "Pushla" yang memungkinkan pengguna telepon seluler memberikan donasi melalui pulsa.
"Selama ini, orang yang menyumbang atau berdonasi untuk kegiatan sosial itu sedikit sekali, padahal kegiatan sosial tersebut bagus dan penting," kata Rafi Putra selaku salah satu penggagas "Pushla" dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Kamis.
Rafi yang kerap disapa Ari itu menggagas aplikasi itu berangkat dari keprihatinan saat magang di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang merupakan tempat menyalurkan donasi bagi gerakan sosial.
Ia menemukan permasalahan ada pada akses dan nominal donasi sehingga menghambat para donatur untuk berpartisipasi. "Para donatur kerap kesulitan menggunakan sistem "Automatic Teller Machine" (ATM) atau sistem registrasi di situs web saat memberikan donasi," katanya.
Selain itu, kata Ari, jumlah minimal donasi yang disyaratkan terkadang terlalu besar sehingga pada akhirnya target donasi kegiatan sosial tidak tercapai.
Konsep yang diusung oleh Ari dan tim adalah kepraktisan dan kemudahan serta keleluasan jumlah nominal yang disumbangkan saat hendak berdonasi.
Dengan aplikasi "Pushla", maka berdonasi dilakukan hanya dengan satu klik melalui telepon seluler.
Di layar utamanya, pengguna dapat langsung melihat proyek sosial yang sedang membutuhkan bantuan donasi lengkap dengan keterangan jumlah dana yang sudah terkumpul, target donasi, dan keterangan sisa hari dari waktu pengumpulan donasi.
Ketika ingin melakukan donasi, pengguna cukup membuka program sosial yang diinginkan dari layar utama "Pushla" lalu menekan ikon "Donasi" yang tersedia.
Pilihan nominal sumbangan pun sangat terjangkau mulai dari besaran Rp 2.000, pengguna sudah dapat memberikan donasi yang akan langsung dipotong dari pulsa pengguna secara "real time".
Sebagai contoh, Dompet Dhuafa merupakan salah satu lembaga tujuan donasi aplikasi "Pushla" tersebut.
"Kami akan terus mengembangkan aplikasi ini dengan menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga sosial agar lebih banyak lagi program sosial yang masuk ke "Pushla". Dengan demikian, aplikasi "Pushla" dapat memberikan manfaat untuk banyak orang," kata Ari.
Selain Ari, penggagas dari aplikasi "Pushla" antara lain Ginanjar Ibnu Solikhin, Luqman Sungkar, Laila Mauhibah, dan Katri Adiningtyas.
"Pushla" merupakan sebuah aplikasi pulsa top-up berbasis HTML 5 dengan memanfaatkan Intel XDK. Pushla telah dapat diunduh masyarakat luas di Google Play sejak April 2015.
Berkat manfaat serta inovasinya, Aplikasi "Pushla" berhasil meraih juara satu pada ajang kompetisi "Aplikasi Smartphone Tingkat Internasional Hackathon" yang diselenggarakan oleh Startup Asia Singapore 2014 dalam kategori Intel Challenge.
Menhan Sjafrie Tinjau Daerah Latihan di Nunukan, Kalimantan Utara
-
* Perisai Trisula Nusantara *
*[image:
https://www.kemhan.go.id/wp-content/uploads/2024/12/1734753359124-768x512.jpg]*
*Menhan Sjafrie meninjau daerah ...
1 jam yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.