Misterius dan Tak Terpecahkan Ada kegemparan yang muncul belakangan ini terkait dengan suara aneh yang muncul dari langit. Suara aneh ini bak suara terompet dan terdengar kencang. Di situs berbagi video YouTube ada beberapa penampakannya.
Mengutip CNN Indonesia, Senin (25/5/2015), diketahui sejumlah negara di Kanada, Australia, Jerman dan Amerika Serikat warganya mengalami kejadian mendengar suara tersebut.
Salah satu warga yang mendengar suara dari langit tersebut adalah Kimberly Wookey yang merekam suara misterius tersebut dan mengunggahnya ke situs jejaring sosial.
"Ini adalah kedua kalinya saya mendengar suara ini. Pertama kalinya terjadi pada 19 Juni 2013 pada pukul antara 9 sampai 9.30 pagi. Tapi tidak cukup intens," katanya di akun YouTube miliknya, yang dikutip dari Tech in Times.
Bila menelusuri lebih jauh, keriuhan ini sudah terjadi sejak 2012. Kemudian berlanjut hingga 2013, dan 2014 dan menyebar terjadi di beberapa kota. Tapi sayangnya, hingga kini belum juga terpecahkan suara misterius itu.
CNN Indonesia menulis bahwa dalam entri lain, tanggal 29 Agustus 2013, Wookey mengaku ia dibangunkan oleh suara keras, yang diketahui ia telah mendengar sebelumnya. Dia berkata bahwa dia pergi untuk melihat anaknya yang juga ketakutan oleh suara.
Wookey menambahkan bahwa dia tidak percaya bahwa peristiwa memiliki hubungan dengan agama, atau bahwa suara bisa berasal dari alien, kereta atau konstruksi. Dia, bagaimanapun, percaya bahwa peristiwa tersebut terjadi karena fenomena geofisika yang bisa dijelaskan dengan pendekatan ilmiah.
Jadi suara apa itu gerangan?Analisa NASA Tentang Suara Aneh dari Langit yang Terdengar di Eropa dan AS Suara aneh di langit yang terdengar di sejumlah kota di Eropa dan AS memunculkan berbagai spekulasi. Mulai dari yang mengutip dalil agama yakni suara sangsakala hingga yang ilmiah sebagai fenomena alam.
Tapi hingga kini tak bisa terjawab jelas, dari mana suara yang menyeramkan itu berasal. Di situs berbagi video YouTube ada beberapa peristiwa yang merekam suara keras membahana itu.
Seperti dikutip CNN Indonesia, Senin (25/5/2015), melihat fenomena tersebut, para ilmuwan di Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA) percaya kebisingan berpotensi berasal dari "kebisingan latar belakang" Bumi.
"Jika manusia memiliki antena radio--bukan--telinga, kita akan mendengar sebuah simfoni luar biasa dari suara-suara aneh yang datang dari planet kita sendiri," juru bicara dari NASA menjelaskan, seperti dikutip dari Tech Times.
NASA mengatakan bahwa suara tersebut bisa dibandingkan dengan musik latar yang biasanya dapat didengar di klasik film fiksi ilmiah. Namun, para pakar menekankan bahwa suara yang datang dari Bumi bukan fiksi ilmiah. Emisi radio alami dari planet Bumi seperti ini yang sangat banyak dan lumrah terjadi.
Hingga kini mungkin ribuan orang yang dari berbagai kota yang mendengar suara itu. Fenomena aneh itu tak juga terjawab. Suara bak terompet yang besar dan terdengar beberapa kali ini bagi yang mendengarnya amat mengejutkan.
Lalu dari mana asal suara aneh ini?Analisa LAPAN Soal Suara Misterius Bak Terompet di Langit AS dan Eropa Suara misterius bak terompet terdengar beberapa kali dari langit. Peristiwa ini terjadi di sejumlah kota di AS, Eropa, Kanada, hingga Australia.
Suara bak terompet ini sudah ramai sejak 2012, namun hingga 2015 ini tak juga terpecahkan. Di situs berbagi video YouTube tayangan soal suara aneh ini juga banyak diabadikan. Kemudian, lembaga antariksa AS NASA juga sudah membuat analisa soal suara itu, tapi tak memuaskan.
Nah, Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) pun sudah mendengar soal isu suara aneh ini. Seperti dikutip dari CNN Indonesia, Senin (25/5/2015), suara itu diperkirakan bukan dari luar bumi.
“Belum tahu juga saya apakah itu asalnya dari bencana alam di Bumi atau lainnya, yang jelas bukan dari luar Bumi," kata Kepala Lapan, Prof Thomas Djamaluddin kepada CNN Indonesia.
Thomas mengungkapkan apabila ada unsur yang memang berasal dari luar angkasa, kemungkinan besar itu adalah benda antariksa seperti komet, asteroid, hingga meteor yang betul-betul jatuh atau menabrak Bumi, bukan berupa audio atau suara.
Sementara menurut pendapat badan antariksa Amerika Serikat, NASA, suara terompet tersebut bisa dibandingkan dengan musik latar yang biasanya dapat didengar di klasik film fiksi ilmiah. Namun, para pakar menekankan bahwa suara yang datang dari Bumi bukan fiksi ilmiah. Emisi radio alami dari planet Bumi seperti ini yang sangat banyak dan lumrah terjadi, kata NASA. (ndr/mad)Selain Suara Terompet, Suara Aneh Juga Pernah Landa Langit Amerika Sebelum fenomena suara terompet di langit ramai terjadi, jauh sebelum itu pernah ada fenomena suara yang dikenal dengan istilah The Hum. Fenomena suara gemuruh ini terjadi di sejumlah tempat, seperti di Taos, New Mexico; Bristol, Inggris; Largs, Skotlandia; sampai ke Bondi, Australia.
Dilansir dari CNN Indonesia, Senin (25/5/2015), laporan awal soal Hum sebetulnya pertama kali muncul pada 1950-an. Orang-orang melaporkan adanya suara dengungan berfrekuensi rendah, debaran, atau gemuruh. Bunyinya pun cukup lama terdengar.
Tapi secara umum Hum hanya bisa didengar di dalam ruangan, dan terdengar lebih keras pada malam hari ketimbang saat siang hari. Selain itu, ia hanya terjadi di daerah pedesaan atau yang agak terpencil. Mungkin karena frekuensinya rendah, Hum tak terdengar di kota yang berisik.
Sejumlah penelitian sudah dilakukan untuk mengungkap misteri Hum. Pada 2003 konsultan akustik Geoff Leventhall dari Surrey, Inggris, meneliti suara itu. Hasilnya, dia mendapati hanya dua persen orang yang hidup di daerah yang terdengar Hum, yang mendengar suara itu. Mayoritas berusia 55 sampai 70 tahun.
Seperti dilansir Livescience, menurut mereka yang mendengar suara itu—biasa disebut sebagai hummers—suara Hum itu seperti bunyi mesin diesel yang idle dan suara itu terasa ‘menyiksa’. Malah, ada kasus bunuh diri yang mempersalahkan fenomena ini sebagai penyebabnya.
"Ini seperti semacam siksaan, kadang-kadang Anda seperti ingin berteriak saja," kata Katie Jacques, dari Leeds, Inggris, seperti dilansir BBC. "Malam yang buruk, saya susah tidur."
Bristol, Inggris, adalah tempat pertama di Bumi yang secara resmi disebut tempat terjadinya Hum. Pada 1970-an disebut ada 800 orang di kota pantai itu yang mendengar Hum. Waktu itu mereka menduga suara timbul dari lalu lintas dan bunyi pabrik yang beroperasi 24 jam.
Lalu pada 1991 Hum terdengar di Taos, New Mexico. Malah suara ini terdengar selama bertahun-tahun dan meresahkan sebagian warga di kota itu. Satu tim dari Los Alamos National Laboratory, Universitas New Mexico, Sandia National Laboratories, dan ilmuwan lain belum berhasil mengidentifikasi sumber suara itu.
Suara Hum yang lain terdengar di Windsor, Ontario. Begitu juga di Bondi, daerah pantai di Australia. Daily Telegraph pernah mengulas bunyi, yang disebut telah menyebabkan 'kegilaan' kepada orang-orang.
Kebanyakan peneliti yang menginvestigasi Hum menyatakan suara itu adalah nyata, bukan hasil dari histeria massal atau bunyi dari luar Bumi.
Penyebabnya disebut macam-macam. Mulai dari tekanan tinggi di jalur pipa gas, perangkat komunikasi, radiasi elektromagnetik berfrekuensi rendah namun masih bisa didengar telinga manusia.
Ada juga yang menyebutkan itu faktor dari alam, termasuk kegiatan seismik seperti gempa yang amat kecil yang bisa disebabkan oleh gelombang laut. Ada juga yang punya hipotesis bahwa Hum disebabkan kegiatan militer atau dampak komunikasi di kapal selam.
Memecahkan Misteri Suara Hum
Selama puluhan tahun suara aneh berfrekuensi rendah mengganggu banyak orang di sejumlah tempat di Bumi. Ilmuwan dari Centre National de la Recherche Scientifique mengklaim telah menemukan penyebab suara itu.
Menurut mereka, suara The Hum terjadi akibat dari aktivitas mikroseismik pada gelombang lautan yang menghantam dasar laut. Hantaman yang berlangsung dalam jangka waktu lama dan konstan ini disebut menghasilkan suara gemuruh atau debaran.
"Tekanan gelombang pada dasar laut menghasilkan gelombang seismik yag menyebabkan Bumi mengalami vibrasi," kata Fabrice Ardhuin, peneliti senior di sana, seperti dilansir The Independent pada April lalu.
Gelombang berkelanjutan memproduksi suara yang berlangsung selama 13 sampai 300 detik. Tapi suara ini hanya bisa didengar sebagian orang yang sensitif pada suara itu, atau perangkat seismik. (rni/idh)
Mengutip CNN Indonesia, Senin (25/5/2015), diketahui sejumlah negara di Kanada, Australia, Jerman dan Amerika Serikat warganya mengalami kejadian mendengar suara tersebut.
Salah satu warga yang mendengar suara dari langit tersebut adalah Kimberly Wookey yang merekam suara misterius tersebut dan mengunggahnya ke situs jejaring sosial.
"Ini adalah kedua kalinya saya mendengar suara ini. Pertama kalinya terjadi pada 19 Juni 2013 pada pukul antara 9 sampai 9.30 pagi. Tapi tidak cukup intens," katanya di akun YouTube miliknya, yang dikutip dari Tech in Times.
Bila menelusuri lebih jauh, keriuhan ini sudah terjadi sejak 2012. Kemudian berlanjut hingga 2013, dan 2014 dan menyebar terjadi di beberapa kota. Tapi sayangnya, hingga kini belum juga terpecahkan suara misterius itu.
CNN Indonesia menulis bahwa dalam entri lain, tanggal 29 Agustus 2013, Wookey mengaku ia dibangunkan oleh suara keras, yang diketahui ia telah mendengar sebelumnya. Dia berkata bahwa dia pergi untuk melihat anaknya yang juga ketakutan oleh suara.
Wookey menambahkan bahwa dia tidak percaya bahwa peristiwa memiliki hubungan dengan agama, atau bahwa suara bisa berasal dari alien, kereta atau konstruksi. Dia, bagaimanapun, percaya bahwa peristiwa tersebut terjadi karena fenomena geofisika yang bisa dijelaskan dengan pendekatan ilmiah.
Jadi suara apa itu gerangan?Analisa NASA Tentang Suara Aneh dari Langit yang Terdengar di Eropa dan AS Suara aneh di langit yang terdengar di sejumlah kota di Eropa dan AS memunculkan berbagai spekulasi. Mulai dari yang mengutip dalil agama yakni suara sangsakala hingga yang ilmiah sebagai fenomena alam.
Tapi hingga kini tak bisa terjawab jelas, dari mana suara yang menyeramkan itu berasal. Di situs berbagi video YouTube ada beberapa peristiwa yang merekam suara keras membahana itu.
Seperti dikutip CNN Indonesia, Senin (25/5/2015), melihat fenomena tersebut, para ilmuwan di Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA) percaya kebisingan berpotensi berasal dari "kebisingan latar belakang" Bumi.
"Jika manusia memiliki antena radio--bukan--telinga, kita akan mendengar sebuah simfoni luar biasa dari suara-suara aneh yang datang dari planet kita sendiri," juru bicara dari NASA menjelaskan, seperti dikutip dari Tech Times.
NASA mengatakan bahwa suara tersebut bisa dibandingkan dengan musik latar yang biasanya dapat didengar di klasik film fiksi ilmiah. Namun, para pakar menekankan bahwa suara yang datang dari Bumi bukan fiksi ilmiah. Emisi radio alami dari planet Bumi seperti ini yang sangat banyak dan lumrah terjadi.
Hingga kini mungkin ribuan orang yang dari berbagai kota yang mendengar suara itu. Fenomena aneh itu tak juga terjawab. Suara bak terompet yang besar dan terdengar beberapa kali ini bagi yang mendengarnya amat mengejutkan.
Lalu dari mana asal suara aneh ini?Analisa LAPAN Soal Suara Misterius Bak Terompet di Langit AS dan Eropa Suara misterius bak terompet terdengar beberapa kali dari langit. Peristiwa ini terjadi di sejumlah kota di AS, Eropa, Kanada, hingga Australia.
Suara bak terompet ini sudah ramai sejak 2012, namun hingga 2015 ini tak juga terpecahkan. Di situs berbagi video YouTube tayangan soal suara aneh ini juga banyak diabadikan. Kemudian, lembaga antariksa AS NASA juga sudah membuat analisa soal suara itu, tapi tak memuaskan.
Nah, Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) pun sudah mendengar soal isu suara aneh ini. Seperti dikutip dari CNN Indonesia, Senin (25/5/2015), suara itu diperkirakan bukan dari luar bumi.
“Belum tahu juga saya apakah itu asalnya dari bencana alam di Bumi atau lainnya, yang jelas bukan dari luar Bumi," kata Kepala Lapan, Prof Thomas Djamaluddin kepada CNN Indonesia.
Thomas mengungkapkan apabila ada unsur yang memang berasal dari luar angkasa, kemungkinan besar itu adalah benda antariksa seperti komet, asteroid, hingga meteor yang betul-betul jatuh atau menabrak Bumi, bukan berupa audio atau suara.
Sementara menurut pendapat badan antariksa Amerika Serikat, NASA, suara terompet tersebut bisa dibandingkan dengan musik latar yang biasanya dapat didengar di klasik film fiksi ilmiah. Namun, para pakar menekankan bahwa suara yang datang dari Bumi bukan fiksi ilmiah. Emisi radio alami dari planet Bumi seperti ini yang sangat banyak dan lumrah terjadi, kata NASA. (ndr/mad)Selain Suara Terompet, Suara Aneh Juga Pernah Landa Langit Amerika Sebelum fenomena suara terompet di langit ramai terjadi, jauh sebelum itu pernah ada fenomena suara yang dikenal dengan istilah The Hum. Fenomena suara gemuruh ini terjadi di sejumlah tempat, seperti di Taos, New Mexico; Bristol, Inggris; Largs, Skotlandia; sampai ke Bondi, Australia.
Dilansir dari CNN Indonesia, Senin (25/5/2015), laporan awal soal Hum sebetulnya pertama kali muncul pada 1950-an. Orang-orang melaporkan adanya suara dengungan berfrekuensi rendah, debaran, atau gemuruh. Bunyinya pun cukup lama terdengar.
Tapi secara umum Hum hanya bisa didengar di dalam ruangan, dan terdengar lebih keras pada malam hari ketimbang saat siang hari. Selain itu, ia hanya terjadi di daerah pedesaan atau yang agak terpencil. Mungkin karena frekuensinya rendah, Hum tak terdengar di kota yang berisik.
Sejumlah penelitian sudah dilakukan untuk mengungkap misteri Hum. Pada 2003 konsultan akustik Geoff Leventhall dari Surrey, Inggris, meneliti suara itu. Hasilnya, dia mendapati hanya dua persen orang yang hidup di daerah yang terdengar Hum, yang mendengar suara itu. Mayoritas berusia 55 sampai 70 tahun.
Seperti dilansir Livescience, menurut mereka yang mendengar suara itu—biasa disebut sebagai hummers—suara Hum itu seperti bunyi mesin diesel yang idle dan suara itu terasa ‘menyiksa’. Malah, ada kasus bunuh diri yang mempersalahkan fenomena ini sebagai penyebabnya.
"Ini seperti semacam siksaan, kadang-kadang Anda seperti ingin berteriak saja," kata Katie Jacques, dari Leeds, Inggris, seperti dilansir BBC. "Malam yang buruk, saya susah tidur."
Bristol, Inggris, adalah tempat pertama di Bumi yang secara resmi disebut tempat terjadinya Hum. Pada 1970-an disebut ada 800 orang di kota pantai itu yang mendengar Hum. Waktu itu mereka menduga suara timbul dari lalu lintas dan bunyi pabrik yang beroperasi 24 jam.
Lalu pada 1991 Hum terdengar di Taos, New Mexico. Malah suara ini terdengar selama bertahun-tahun dan meresahkan sebagian warga di kota itu. Satu tim dari Los Alamos National Laboratory, Universitas New Mexico, Sandia National Laboratories, dan ilmuwan lain belum berhasil mengidentifikasi sumber suara itu.
Suara Hum yang lain terdengar di Windsor, Ontario. Begitu juga di Bondi, daerah pantai di Australia. Daily Telegraph pernah mengulas bunyi, yang disebut telah menyebabkan 'kegilaan' kepada orang-orang.
Kebanyakan peneliti yang menginvestigasi Hum menyatakan suara itu adalah nyata, bukan hasil dari histeria massal atau bunyi dari luar Bumi.
Penyebabnya disebut macam-macam. Mulai dari tekanan tinggi di jalur pipa gas, perangkat komunikasi, radiasi elektromagnetik berfrekuensi rendah namun masih bisa didengar telinga manusia.
Ada juga yang menyebutkan itu faktor dari alam, termasuk kegiatan seismik seperti gempa yang amat kecil yang bisa disebabkan oleh gelombang laut. Ada juga yang punya hipotesis bahwa Hum disebabkan kegiatan militer atau dampak komunikasi di kapal selam.
Memecahkan Misteri Suara Hum
Selama puluhan tahun suara aneh berfrekuensi rendah mengganggu banyak orang di sejumlah tempat di Bumi. Ilmuwan dari Centre National de la Recherche Scientifique mengklaim telah menemukan penyebab suara itu.
Menurut mereka, suara The Hum terjadi akibat dari aktivitas mikroseismik pada gelombang lautan yang menghantam dasar laut. Hantaman yang berlangsung dalam jangka waktu lama dan konstan ini disebut menghasilkan suara gemuruh atau debaran.
"Tekanan gelombang pada dasar laut menghasilkan gelombang seismik yag menyebabkan Bumi mengalami vibrasi," kata Fabrice Ardhuin, peneliti senior di sana, seperti dilansir The Independent pada April lalu.
Gelombang berkelanjutan memproduksi suara yang berlangsung selama 13 sampai 300 detik. Tapi suara ini hanya bisa didengar sebagian orang yang sensitif pada suara itu, atau perangkat seismik. (rni/idh)
★ detik
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.