blog-indonesia.com

Rabu, 29 Januari 2014

Unsoed Panen Padi Gogo Aromatik yang Tumbuh di Lahan Kering

http://images.detik.com/content/2014/01/28/4/padi.jpgPurwokerto Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah memanen Padi Gogo Aromatik untuk lahan kering. Padi varietas baru tersebut, ditargetkan bisa ditanam di lahan seluas 200 hektar. Lalu rencananya padi ini akan didistribusikan kepada masyarakat yang selama ini kesulitan mendapatkan air untuk lahan pertanian.

"Panen perdana ini untuk kebutuhan benih yang akan dibagikan kepada petani," kata Rektor Unsoed Mas Yedi Sumaryadi, di sawah milik Unsoed, Selasa (28/1/2014).

Padi Gogo Aromatik temuan Guru Besar dari Universitas Jenderal Soedirman, Totok Agung Dwi Haryanto, diklaim mampu menghasilkan padi sebanyak 5-7 ton per hektar. "Padi tersebut diberi nama Padi Gogo Aromatik Inpago Unsoed 1," jelas Totok.

Menurut dia, padi Gogo Aromatik yang diteliti mulai 2001-2006 tersebut dinilai bisa mengatasi permasalahan pangan di daerah yang mempunyai banyak lahan kering. Di Indonesia, dari total areal lahan kering seluas 47 juta hektar, baru 1,1 juta hektar yang sudah dimanfaatkan. Areal tersebut masih jauh lebih kecil dibandingkan lahan persawahan irigasi seluas tujuh juta hektar. "Itu pun kalau tidak dijaga, paling 50 tahun lagi sawah akan habis," jelasnya.

Totok menjelaskan, padi tersebut sudah ditanam di sejumlah lokasi di Indonesia, termasuk Papua Barat. Padi tersebut merupakan perkawinan antara padi Poso dan Danau Tempe dengan Mentik Wangi. Padi Poso dan Danau Tempe merupakan padi dengan karakter toleran kering, hasil tinggi, namun rasa tidak enak. Sedangkan Mentik Wangi berkarakter, pulen, beraroma wangi namun tidak toleran air. "Jadi padi Gogo Aromatik, merupakan keturunan terbaik dari padi yang dikawinkan," jelasnya.

Sementara menurut Kepala Badan Penyuluh Pertanian Banyumas, Widarso, padi tersebut bisa ditanam di lahan kering Banyumas yang mencapai 4.000 hektare. "Bisa memperkuat ketahanan pangan Banyumas," ujarnya.(arb/dnl)


  detik  

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More