Surabaya • Jawa Timur menjadi target investasi Turki. Emin Hintay, seorang pengusaha asal Turki, berencana menanam investasi pada sektor geotermal atau panas bumi di tiga kawasan, yaitu Bromo-Tengger-Semeru, di luar konservasi taman nasional, Gunung Lamongan, dan Gunung Raung.
Hintay melalui PT Hintay Renewable Energy menyiapkan dana investasi dengan nilai mencapai US$ 2,5 miliar. "Sudah dapat izin dari Menteri Energi untuk eksplorasi," kata Gubernur Jawa Timur Soekarwo kepada wartawan di Gedung Grahadi, Surabaya, Selasa, 26 Maret 2013.
Soekarwo mengaku pemerintah provinsi telah memberikan rekomendasi untuk melakukan survei pendahuluan di tiga lokasi yang dibidik Hintay. Potensi energi panas bumi diperkirakan mencapai 500 megawatt di sekitar Bromo. Bahkan Hintay, yang juga menjadi Konsul Kehormatan RI di Turki, berencana mengambil alih wilayah kawasan panas bumi di Blawah Ijen, yang saat ini masih ditangani PT Medco Cahaya Geothermal.
Menurut Soekarwo, saat ini Turki mengalami kelebihan uang akibat pertumbuhan ekonomi yang menurun drastis, dari 8,9 persen menjadi 3,4 persen. Uang pun menjadi beban pemerintah karena investasi tidak berjalan. Maka tak heran jika dana besar itu masuk ke Indonesia.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Jawa Timur Dewi J. Putriatni mengatakan, Gubernur memang mendukung investasi geotermal. Sebab, kata dia, Jawa Timur termasuk provinsi yang ketinggalan dalam pemanfaatan sumber energi panas bumi. Jawa Tengah, misalnya, sudah memiliki dua pembangkit energi panas bumi, dan empat lagi sudah berdiri di Jawa Barat.
Hintay, kata Dewi, akan melakukan survei pendahuluan meliputi survei geologi, geokimia, dan geofisika, termasuk magnetotelluric untuk melihat ada-tidaknya energi panas di kawasan tersebut. Proses ini bisa memakan waktu 1-2 tahun sebelum kemudian dieksplorasi. "Total survei sampai eksplorasi butuh waktu lima tahun," katanya.
Jawa Timur memiliki potensi energi panas bumi sebesar 1.100 megawatt atau setara dengan enam kali Pembangkit Listrik Tenaga Uap Paiton. Potensi itu berada di 10 lokasi di Jawa Timur, tiga di antaranya sudah berizin, yakni Telaga Ngebel, Blawah Ijen, dan Iyang Argopuro. Sedangkan kawasan lainnya masih dalam tahapan survei, yakni Arjuno, Welirang, Gunung Pandan, Rejosari dan Melati, serta Pacitan. Adapun yang sudah dalam proses tender adalah Gunung Lawu, dengan 475 megawatt.
● Tempo
Hintay melalui PT Hintay Renewable Energy menyiapkan dana investasi dengan nilai mencapai US$ 2,5 miliar. "Sudah dapat izin dari Menteri Energi untuk eksplorasi," kata Gubernur Jawa Timur Soekarwo kepada wartawan di Gedung Grahadi, Surabaya, Selasa, 26 Maret 2013.
Soekarwo mengaku pemerintah provinsi telah memberikan rekomendasi untuk melakukan survei pendahuluan di tiga lokasi yang dibidik Hintay. Potensi energi panas bumi diperkirakan mencapai 500 megawatt di sekitar Bromo. Bahkan Hintay, yang juga menjadi Konsul Kehormatan RI di Turki, berencana mengambil alih wilayah kawasan panas bumi di Blawah Ijen, yang saat ini masih ditangani PT Medco Cahaya Geothermal.
Menurut Soekarwo, saat ini Turki mengalami kelebihan uang akibat pertumbuhan ekonomi yang menurun drastis, dari 8,9 persen menjadi 3,4 persen. Uang pun menjadi beban pemerintah karena investasi tidak berjalan. Maka tak heran jika dana besar itu masuk ke Indonesia.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Jawa Timur Dewi J. Putriatni mengatakan, Gubernur memang mendukung investasi geotermal. Sebab, kata dia, Jawa Timur termasuk provinsi yang ketinggalan dalam pemanfaatan sumber energi panas bumi. Jawa Tengah, misalnya, sudah memiliki dua pembangkit energi panas bumi, dan empat lagi sudah berdiri di Jawa Barat.
Hintay, kata Dewi, akan melakukan survei pendahuluan meliputi survei geologi, geokimia, dan geofisika, termasuk magnetotelluric untuk melihat ada-tidaknya energi panas di kawasan tersebut. Proses ini bisa memakan waktu 1-2 tahun sebelum kemudian dieksplorasi. "Total survei sampai eksplorasi butuh waktu lima tahun," katanya.
Jawa Timur memiliki potensi energi panas bumi sebesar 1.100 megawatt atau setara dengan enam kali Pembangkit Listrik Tenaga Uap Paiton. Potensi itu berada di 10 lokasi di Jawa Timur, tiga di antaranya sudah berizin, yakni Telaga Ngebel, Blawah Ijen, dan Iyang Argopuro. Sedangkan kawasan lainnya masih dalam tahapan survei, yakni Arjuno, Welirang, Gunung Pandan, Rejosari dan Melati, serta Pacitan. Adapun yang sudah dalam proses tender adalah Gunung Lawu, dengan 475 megawatt.
● Tempo
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.