blog-indonesia.com

Sabtu, 23 Maret 2013

INKA: Lawan Berat Kami Tetap China

Ilustrasi (Foto: Koran SI)MADIUN Direktur Utama PT Industri Kereta Api (INKA) R Agus H Purnomo mengatakan bahwa China menjadi pesaing utama INKA dalam tender kereta api. Pasalnya, dalam setiap tender yang di ikuti oleh INKA selalu ada tender asal negeri tirai bambu tersebut.

"Secara tidak langsung dapat bersaing dengan tender-tender China yang banyak masuk Indonesia. Kita juga pernah menang tender contohnya pengadaan 60 kereta commuter line di bandara Soekarno Hatta," kata Agus kepada wartawan di Madiun, Jawa Timur, Sabtu (23/3/2013).

Agus melanjutkan, situasi bisnis itu susah ditebak dan masih dominan di atur oleh pemerintah. Di samping juga tidak mudahnya proses memenangkan tender meski di dalam negeri sendiri.

Menanggapi hal tersebut, Agus menuturkan bahwa pihaknya tetap berusaha dengan berbagai cara karena harus tetap bersaing dengan para kompetitor tender.

"Inka itu sudah tidak kalah dengan China dalam hal perkeretaapian. Namun China lebih unggul sedikit soal harga, dia berani murah," tambahnya.

Selain itu, Agus mengungkapkan bahwa INKA tetap fokus memproduksi kereta penumpang.

"Harusnya INKA jadi penyuplai dalam negeri dan secara tidak langsung kita harus terus bisa survive," jelas dia.

Maka dari itu, Agus berharap dengan luas pabrik sekira 22,5 hektar dengan 859 pegawai INKA dapat di maksimalkan oleh pemerintah.

"Karena INKA di Asia Tenggara bisa enggak ada saingannya. Semoga isi pabriknya cepat penuh dan ke depan makin banyak dimanfaatkan potensinya," tutupnya.

Sebelumnya, INKA mengaku mengalahkan China karena lolos administrasi dalam pengadaan tender 60 kereta commuter line Bandara Soekarno Hatta. INKA pun menggandeng sebuah perusahaan bernama Bombardir untuk memuluskan tender tersebut.

"Inka lolos administrasi, setelah pesaing tender asal china dinyatakan tidak lolos oleh PT Railink," kata Direktur Produksi & Teknologi INKA Yunendar Aryo Handoko

Yunendar melanjutkan, nilai pengadaan 60 kereta commuter line mencapai Rp 800 miliar.


  Okezone  

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More