Jakarta � Generasi terbaru mobil listrik lahir di Universitas Jember (Unej), Jawa Timur. Mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Unej meluncurkan mobil listrik generasi kelima yang dikonsep seperti mobil sport.
Inovasi terbaru ini dinamai Sing Nomer Siji (yang nomor satu), atau singkatnya, Sinosi. Nama ini mengandung filosofi, dari mobil listrik terdahulu, konsep mobil ini merupakan yang terbaik dari sisi efisiensi dan kecepatan.
Ketua tim pembuat Sinosi, Muhtada Faizuni, menjelaskan, hanya butuh waktu tiga bulan bagi para mahasiswa FT Unej untuk mempersiapkan Sinosi.
“Sinosi merupakan generasi kelima mobil listrik buatan mahasiswa FT Unej. Sebelumnya mobil listrik generasi pertama hingga keempat berhasil menjuarai kontes Brawijaya Electrical Fisical Competition di Malang dan Bandung,” ujar Muhtada, Selasa (5/3/2013).
Layaknya mobil sport, Sinosi dibuat dengan atap terbuka. Ia dapat dinaiki empat penumpang meski jok yang tersedia hanya dua.
Pada body, Sinosi menggunakan bahan fiberglas dan rangka pipa besi. Sementara untuk dapur pacu menggunakan energi listrik yang disimpan dalam baterai dengan sistem recharge.
Mobil berbobot 200 kg ini dapat dipacu hingga kecepatan 50 km/jam . Baterai Sinosi harus diisi kembali dengan energi listrik per 25 km.
Total biaya yang dibutuhkan mulai dari riset, pembuatan prototype hingga produksi adalah Rp120 juta. Dana tersebut ditanggung Unej.
“Pihak rektorat berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan konsep mobil listrik ini sehingga tercipta mobil listrik yang ideal,” kata Rektor Unej Mohammad Hasan.
• Okezone
Inovasi terbaru ini dinamai Sing Nomer Siji (yang nomor satu), atau singkatnya, Sinosi. Nama ini mengandung filosofi, dari mobil listrik terdahulu, konsep mobil ini merupakan yang terbaik dari sisi efisiensi dan kecepatan.
Ketua tim pembuat Sinosi, Muhtada Faizuni, menjelaskan, hanya butuh waktu tiga bulan bagi para mahasiswa FT Unej untuk mempersiapkan Sinosi.
“Sinosi merupakan generasi kelima mobil listrik buatan mahasiswa FT Unej. Sebelumnya mobil listrik generasi pertama hingga keempat berhasil menjuarai kontes Brawijaya Electrical Fisical Competition di Malang dan Bandung,” ujar Muhtada, Selasa (5/3/2013).
Layaknya mobil sport, Sinosi dibuat dengan atap terbuka. Ia dapat dinaiki empat penumpang meski jok yang tersedia hanya dua.
Pada body, Sinosi menggunakan bahan fiberglas dan rangka pipa besi. Sementara untuk dapur pacu menggunakan energi listrik yang disimpan dalam baterai dengan sistem recharge.
Mobil berbobot 200 kg ini dapat dipacu hingga kecepatan 50 km/jam . Baterai Sinosi harus diisi kembali dengan energi listrik per 25 km.
Total biaya yang dibutuhkan mulai dari riset, pembuatan prototype hingga produksi adalah Rp120 juta. Dana tersebut ditanggung Unej.
“Pihak rektorat berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan konsep mobil listrik ini sehingga tercipta mobil listrik yang ideal,” kata Rektor Unej Mohammad Hasan.
• Okezone
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.