PT. Solo Manufaktur Kreasi (PT SMK) yang berpusat di Solo siap
memasarkan mobil Esemka yang dikembangkan dengan melibatkan pelajar
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) negeri dan swasta.
Menurut mantan Direktur Pembinaan SMK, Kemendikbud, Joko Sutrisno di Jakarta, Selasa (27/11, dalam mengembangkan bisnis mobil esemka ini, dukungan modal diutamakan dari SMK-SMK Indonesia.
"Kami mau mobil esemka yang dirintis dengan melibatkan siswa SMK Indonesia, tetap berkomitmen melibatkan SMK. Karena itu, untuk permodalan pun kami mengajak SMK terlibat lewat Koperasi karyawan SMK," kata Joko.
PT Solo Manufaktur Kreasi yang dirintis keluarga besar SMK dalam wadah koperasi telah mendapat izin berdagang mobil produk putra Indonesia dengan merk Esemka. Untuk itu, perusahaan akan menerbitkan sertifikat saham sebanyak 100.000 lembar dengan harga Rp 1 juta/lembar. Selanjutnya Koperasi SMK se-Indonesia diharapkan dapat membelinya sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Laporan keuangan perkembangan PT SMK sendiri akan disampaikan kepada pemegang saham setiap triwulan. "Dukungan dari SMK ini dibutuhkan dalam menciptakan lapangan kerja bagi lulusan SMK di seluruh Indonesia," jelas Joko.*
NK Co Ltd, perusahaan asal Korea Selatan (Korsel) yang bergerak di bidang produksi tabung gas, berniat membangun pabrik tabung gas senilai 40 juta dollar Amerika Serikat (AS) di kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam.
"Investor asal Korea Selatan tersebut sudah melakukan pendekatan ke BP Batam untuk mengumpulkan informasi persyaratan investasi hingga insentif yang diterima jika membangun pabrik di Batam," kata Kasubdit Humas dan Publikasi Badan Pengusahaan (BP) Batam, Ilham Eka Hartawan, di Batam, Selasa (27/11).
Menurut Ilham, NK Co Ltd merupakan perusahaan manufaktur tabung gas dengan pendekatan teknologi yang ramah lingkungan. Perusahaan tersebut juga bergerak di bidang pemasok dan ekspor.
"Mereka juga punya kerjasama dengan salah satu subcon di Panaran (PLTG Panaran) yang menyuplai listrik Batam," jelasnya.
Penjajakan tersebut dikarenakan NK Co Ltd ingin lebih jauh mengetahui tentang pembebasan fiskal ekspor-impor, ketersediaan lahan, waktu dan biaya perijinan serta biaya set-up factory di Batam.
"Yang jelas investasi yang akan ditanamkan sekitar 40 juta dolar AS. Kami juga memberikan berbagai pilihan lokasi industri," tegasnya.
Saat ini BP Batam tengah mengakomodir kalkulasi lahan yang dilakukan NK Co Ltd, termasuk penentuan lokasi antara di Kawasan Industri yang ada atau alokasi lahan siap pakai.
NK Co Ltd sendiri sudah memiliki pasar untuk menjual produksi tabung gasnya ke pasar Taiwan, kawasan Timur Tengah, dan Malaysia. Sebelumnya perusahaan asal Busan, Korea Selatan tersebut berniat membangun pabrik di Surabaya namun kemudian Batam juga masuk opsi setelah mengetahui adanya insentif fiskal di FTZ Batam.
"Karena orientasinya untuk dijual ke luar negeri. Akhirnya mereka memilih untuk mendirikan pabrik di Batam," jelasnya.*
NK Co Ltd, perusahaan asal Korea Selatan (Korsel) yang bergerak di bidang produksi tabung gas, berniat membangun pabrik tabung gas senilai 40 juta dollar Amerika Serikat (AS) di kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam.
"Investor asal Korea Selatan tersebut sudah melakukan pendekatan ke BP Batam untuk mengumpulkan informasi persyaratan investasi hingga insentif yang diterima jika membangun pabrik di Batam," kata Kasubdit Humas dan Publikasi Badan Pengusahaan (BP) Batam, Ilham Eka Hartawan, di Batam, Selasa (27/11).
Menurut Ilham, NK Co Ltd merupakan perusahaan manufaktur tabung gas dengan pendekatan teknologi yang ramah lingkungan. Perusahaan tersebut juga bergerak di bidang pemasok dan ekspor.
"Mereka juga punya kerjasama dengan salah satu subcon di Panaran (PLTG Panaran) yang menyuplai listrik Batam," jelasnya.
Penjajakan tersebut dikarenakan NK Co Ltd ingin lebih jauh mengetahui tentang pembebasan fiskal ekspor-impor, ketersediaan lahan, waktu dan biaya perijinan serta biaya set-up factory di Batam.
"Yang jelas investasi yang akan ditanamkan sekitar 40 juta dolar AS. Kami juga memberikan berbagai pilihan lokasi industri," tegasnya.
Saat ini BP Batam tengah mengakomodir kalkulasi lahan yang dilakukan NK Co Ltd, termasuk penentuan lokasi antara di Kawasan Industri yang ada atau alokasi lahan siap pakai.
NK Co Ltd sendiri sudah memiliki pasar untuk menjual produksi tabung gasnya ke pasar Taiwan, kawasan Timur Tengah, dan Malaysia. Sebelumnya perusahaan asal Busan, Korea Selatan tersebut berniat membangun pabrik di Surabaya namun kemudian Batam juga masuk opsi setelah mengetahui adanya insentif fiskal di FTZ Batam.
"Karena orientasinya untuk dijual ke luar negeri. Akhirnya mereka memilih untuk mendirikan pabrik di Batam," jelasnya.* NK Co Ltd, perusahaan asal Korea Selatan (Korsel) yang bergerak di bidang produksi tabung gas, berniat membangun pabrik tabung gas senilai 40 juta dollar Amerika Serikat (AS) di kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam.
"Investor asal Korea Selatan tersebut sudah melakukan pendekatan ke BP Batam untuk mengumpulkan informasi persyaratan investasi hingga insentif yang diterima jika membangun pabrik di Batam," kata Kasubdit Humas dan Publikasi Badan Pengusahaan (BP) Batam, Ilham Eka Hartawan, di Batam, Selasa (27/11).
Menurut Ilham, NK Co Ltd merupakan perusahaan manufaktur tabung gas dengan pendekatan teknologi yang ramah lingkungan. Perusahaan tersebut juga bergerak di bidang pemasok dan ekspor.
"Mereka juga punya kerjasama dengan salah satu subcon di Panaran (PLTG Panaran) yang menyuplai listrik Batam," jelasnya.
Penjajakan tersebut dikarenakan NK Co Ltd ingin lebih jauh mengetahui tentang pembebasan fiskal ekspor-impor, ketersediaan lahan, waktu dan biaya perijinan serta biaya set-up factory di Batam.
"Yang jelas investasi yang akan ditanamkan sekitar 40 juta dolar AS. Kami juga memberikan berbagai pilihan lokasi industri," tegasnya.
Saat ini BP Batam tengah mengakomodir kalkulasi lahan yang dilakukan NK Co Ltd, termasuk penentuan lokasi antara di Kawasan Industri yang ada atau alokasi lahan siap pakai.
NK Co Ltd sendiri sudah memiliki pasar untuk menjual produksi tabung gasnya ke pasar Taiwan, kawasan Timur Tengah, dan Malaysia. Sebelumnya perusahaan asal Busan, Korea Selatan tersebut berniat membangun pabrik di Surabaya namun kemudian Batam juga masuk opsi setelah mengetahui adanya insentif fiskal di FTZ Batam.
"Karena orientasinya untuk dijual ke luar negeri. Akhirnya mereka memilih untuk mendirikan pabrik di Batam," jelasnya.* NK Co Ltd, perusahaan asal Korea Selatan (Korsel) yang bergerak di bidang produksi tabung gas, berniat membangun pabrik tabung gas senilai 40 juta dollar Amerika Serikat (AS) di kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam.
"Investor asal Korea Selatan tersebut sudah melakukan pendekatan ke BP Batam untuk mengumpulkan informasi persyaratan investasi hingga insentif yang diterima jika membangun pabrik di Batam," kata Kasubdit Humas dan Publikasi Badan Pengusahaan (BP) Batam, Ilham Eka Hartawan, di Batam, Selasa (27/11).
Menurut Ilham, NK Co Ltd merupakan perusahaan manufaktur tabung gas dengan pendekatan teknologi yang ramah lingkungan. Perusahaan tersebut juga bergerak di bidang pemasok dan ekspor.
"Mereka juga punya kerjasama dengan salah satu subcon di Panaran (PLTG Panaran) yang menyuplai listrik Batam," jelasnya.
Penjajakan tersebut dikarenakan NK Co Ltd ingin lebih jauh mengetahui tentang pembebasan fiskal ekspor-impor, ketersediaan lahan, waktu dan biaya perijinan serta biaya set-up factory di Batam.
"Yang jelas investasi yang akan ditanamkan sekitar 40 juta dolar AS. Kami juga memberikan berbagai pilihan lokasi industri," tegasnya.
Saat ini BP Batam tengah mengakomodir kalkulasi lahan yang dilakukan NK Co Ltd, termasuk penentuan lokasi antara di Kawasan Industri yang ada atau alokasi lahan siap pakai.
NK Co Ltd sendiri sudah memiliki pasar untuk menjual produksi tabung gasnya ke pasar Taiwan, kawasan Timur Tengah, dan Malaysia. Sebelumnya perusahaan asal Busan, Korea Selatan tersebut berniat membangun pabrik di Surabaya namun kemudian Batam juga masuk opsi setelah mengetahui adanya insentif fiskal di FTZ Batam.
"Karena orientasinya untuk dijual ke luar negeri. Akhirnya mereka memilih untuk mendirikan pabrik di Batam," jelasnya.*
PT Timah (Persero) Tbk melebarkan sayap eksplorasi ke Myanmar, salah satu alasannya go international ini karena cadangan timah di Bangka Belitung hampir habis. Hal itu dikatakan Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk, Agung Nugroho di Pangkalpinang, Jumat (23/11/2012).
Menurutnya, berdasarkan peta tin belt, cadangan timah perusahaan nasional ini larinya ke Myanmar, karena itu eksplorasi akan dilakukan di sana. Eksplorasi ke Myanmar diperkirakan akan menelan investasi sebesar US$ 18 juta. Lankah ini juga akan titik awal PT Timah untuk go international.
Ditambahkannya, dari lahan seluas 10 ribu hektare yang didapatkan di sana, tidak semuanya dieksplorasi. Proyek ini juga proyek multiyears (tahun jamak), sehingga harus dipelajari secara detil dulu, lalu ditindaklajuti dengan membangun smelter di sana.
Sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan mendukung upaya PT Timah Tbk untuk membeli tambang timah di Myanmar dengan luas 10.000 hektare. Apalagi selama ini, cadangan alam timah di Bangka Belitung "dijarah" pihak asing, serta adanya penambangan timah ilegal yang merugikan PT Timah.
Dahlan juga menyatakan, transaksi pembelian tambang timah di Myanmar dapat direalisasikan tahun ini. Sehingga tahun depan pengerjaan tambang tersebut sudah bisa dilakukan dan kegiatan eksplorasi direncanakan dilakukan selama tiga tahun.* PT Timah (Persero) Tbk melebarkan sayap eksplorasi ke Myanmar, salah satu alasannya go international ini karena cadangan timah di Bangka Belitung hampir habis. Hal itu dikatakan Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk, Agung Nugroho di Pangkalpinang, Jumat (23/11/2012).
Menurutnya, berdasarkan peta tin belt, cadangan timah perusahaan nasional ini larinya ke Myanmar, karena itu eksplorasi akan dilakukan di sana. Eksplorasi ke Myanmar diperkirakan akan menelan investasi sebesar US$ 18 juta. Lankah ini juga akan titik awal PT Timah untuk go international.
Ditambahkannya, dari lahan seluas 10 ribu hektare yang didapatkan di sana, tidak semuanya dieksplorasi. Proyek ini juga proyek multiyears (tahun jamak), sehingga harus dipelajari secara detil dulu, lalu ditindaklajuti dengan membangun smelter di sana.
Sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan mendukung upaya PT Timah Tbk untuk membeli tambang timah di Myanmar dengan luas 10.000 hektare. Apalagi selama ini, cadangan alam timah di Bangka Belitung "dijarah" pihak asing, serta adanya penambangan timah ilegal yang merugikan PT Timah.
Dahlan juga menyatakan, transaksi pembelian tambang timah di Myanmar dapat direalisasikan tahun ini. Sehingga tahun depan pengerjaan tambang tersebut sudah bisa dilakukan dan kegiatan eksplorasi direncanakan dilakukan selama tiga tahun.*
Menurut mantan Direktur Pembinaan SMK, Kemendikbud, Joko Sutrisno di Jakarta, Selasa (27/11, dalam mengembangkan bisnis mobil esemka ini, dukungan modal diutamakan dari SMK-SMK Indonesia.
"Kami mau mobil esemka yang dirintis dengan melibatkan siswa SMK Indonesia, tetap berkomitmen melibatkan SMK. Karena itu, untuk permodalan pun kami mengajak SMK terlibat lewat Koperasi karyawan SMK," kata Joko.
PT Solo Manufaktur Kreasi yang dirintis keluarga besar SMK dalam wadah koperasi telah mendapat izin berdagang mobil produk putra Indonesia dengan merk Esemka. Untuk itu, perusahaan akan menerbitkan sertifikat saham sebanyak 100.000 lembar dengan harga Rp 1 juta/lembar. Selanjutnya Koperasi SMK se-Indonesia diharapkan dapat membelinya sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Laporan keuangan perkembangan PT SMK sendiri akan disampaikan kepada pemegang saham setiap triwulan. "Dukungan dari SMK ini dibutuhkan dalam menciptakan lapangan kerja bagi lulusan SMK di seluruh Indonesia," jelas Joko.*
NK Co Ltd, perusahaan asal Korea Selatan (Korsel) yang bergerak di bidang produksi tabung gas, berniat membangun pabrik tabung gas senilai 40 juta dollar Amerika Serikat (AS) di kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam.
"Investor asal Korea Selatan tersebut sudah melakukan pendekatan ke BP Batam untuk mengumpulkan informasi persyaratan investasi hingga insentif yang diterima jika membangun pabrik di Batam," kata Kasubdit Humas dan Publikasi Badan Pengusahaan (BP) Batam, Ilham Eka Hartawan, di Batam, Selasa (27/11).
Menurut Ilham, NK Co Ltd merupakan perusahaan manufaktur tabung gas dengan pendekatan teknologi yang ramah lingkungan. Perusahaan tersebut juga bergerak di bidang pemasok dan ekspor.
"Mereka juga punya kerjasama dengan salah satu subcon di Panaran (PLTG Panaran) yang menyuplai listrik Batam," jelasnya.
Penjajakan tersebut dikarenakan NK Co Ltd ingin lebih jauh mengetahui tentang pembebasan fiskal ekspor-impor, ketersediaan lahan, waktu dan biaya perijinan serta biaya set-up factory di Batam.
"Yang jelas investasi yang akan ditanamkan sekitar 40 juta dolar AS. Kami juga memberikan berbagai pilihan lokasi industri," tegasnya.
Saat ini BP Batam tengah mengakomodir kalkulasi lahan yang dilakukan NK Co Ltd, termasuk penentuan lokasi antara di Kawasan Industri yang ada atau alokasi lahan siap pakai.
NK Co Ltd sendiri sudah memiliki pasar untuk menjual produksi tabung gasnya ke pasar Taiwan, kawasan Timur Tengah, dan Malaysia. Sebelumnya perusahaan asal Busan, Korea Selatan tersebut berniat membangun pabrik di Surabaya namun kemudian Batam juga masuk opsi setelah mengetahui adanya insentif fiskal di FTZ Batam.
"Karena orientasinya untuk dijual ke luar negeri. Akhirnya mereka memilih untuk mendirikan pabrik di Batam," jelasnya.*
NK Co Ltd, perusahaan asal Korea Selatan (Korsel) yang bergerak di bidang produksi tabung gas, berniat membangun pabrik tabung gas senilai 40 juta dollar Amerika Serikat (AS) di kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam.
"Investor asal Korea Selatan tersebut sudah melakukan pendekatan ke BP Batam untuk mengumpulkan informasi persyaratan investasi hingga insentif yang diterima jika membangun pabrik di Batam," kata Kasubdit Humas dan Publikasi Badan Pengusahaan (BP) Batam, Ilham Eka Hartawan, di Batam, Selasa (27/11).
Menurut Ilham, NK Co Ltd merupakan perusahaan manufaktur tabung gas dengan pendekatan teknologi yang ramah lingkungan. Perusahaan tersebut juga bergerak di bidang pemasok dan ekspor.
"Mereka juga punya kerjasama dengan salah satu subcon di Panaran (PLTG Panaran) yang menyuplai listrik Batam," jelasnya.
Penjajakan tersebut dikarenakan NK Co Ltd ingin lebih jauh mengetahui tentang pembebasan fiskal ekspor-impor, ketersediaan lahan, waktu dan biaya perijinan serta biaya set-up factory di Batam.
"Yang jelas investasi yang akan ditanamkan sekitar 40 juta dolar AS. Kami juga memberikan berbagai pilihan lokasi industri," tegasnya.
Saat ini BP Batam tengah mengakomodir kalkulasi lahan yang dilakukan NK Co Ltd, termasuk penentuan lokasi antara di Kawasan Industri yang ada atau alokasi lahan siap pakai.
NK Co Ltd sendiri sudah memiliki pasar untuk menjual produksi tabung gasnya ke pasar Taiwan, kawasan Timur Tengah, dan Malaysia. Sebelumnya perusahaan asal Busan, Korea Selatan tersebut berniat membangun pabrik di Surabaya namun kemudian Batam juga masuk opsi setelah mengetahui adanya insentif fiskal di FTZ Batam.
"Karena orientasinya untuk dijual ke luar negeri. Akhirnya mereka memilih untuk mendirikan pabrik di Batam," jelasnya.* NK Co Ltd, perusahaan asal Korea Selatan (Korsel) yang bergerak di bidang produksi tabung gas, berniat membangun pabrik tabung gas senilai 40 juta dollar Amerika Serikat (AS) di kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam.
"Investor asal Korea Selatan tersebut sudah melakukan pendekatan ke BP Batam untuk mengumpulkan informasi persyaratan investasi hingga insentif yang diterima jika membangun pabrik di Batam," kata Kasubdit Humas dan Publikasi Badan Pengusahaan (BP) Batam, Ilham Eka Hartawan, di Batam, Selasa (27/11).
Menurut Ilham, NK Co Ltd merupakan perusahaan manufaktur tabung gas dengan pendekatan teknologi yang ramah lingkungan. Perusahaan tersebut juga bergerak di bidang pemasok dan ekspor.
"Mereka juga punya kerjasama dengan salah satu subcon di Panaran (PLTG Panaran) yang menyuplai listrik Batam," jelasnya.
Penjajakan tersebut dikarenakan NK Co Ltd ingin lebih jauh mengetahui tentang pembebasan fiskal ekspor-impor, ketersediaan lahan, waktu dan biaya perijinan serta biaya set-up factory di Batam.
"Yang jelas investasi yang akan ditanamkan sekitar 40 juta dolar AS. Kami juga memberikan berbagai pilihan lokasi industri," tegasnya.
Saat ini BP Batam tengah mengakomodir kalkulasi lahan yang dilakukan NK Co Ltd, termasuk penentuan lokasi antara di Kawasan Industri yang ada atau alokasi lahan siap pakai.
NK Co Ltd sendiri sudah memiliki pasar untuk menjual produksi tabung gasnya ke pasar Taiwan, kawasan Timur Tengah, dan Malaysia. Sebelumnya perusahaan asal Busan, Korea Selatan tersebut berniat membangun pabrik di Surabaya namun kemudian Batam juga masuk opsi setelah mengetahui adanya insentif fiskal di FTZ Batam.
"Karena orientasinya untuk dijual ke luar negeri. Akhirnya mereka memilih untuk mendirikan pabrik di Batam," jelasnya.* NK Co Ltd, perusahaan asal Korea Selatan (Korsel) yang bergerak di bidang produksi tabung gas, berniat membangun pabrik tabung gas senilai 40 juta dollar Amerika Serikat (AS) di kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam.
"Investor asal Korea Selatan tersebut sudah melakukan pendekatan ke BP Batam untuk mengumpulkan informasi persyaratan investasi hingga insentif yang diterima jika membangun pabrik di Batam," kata Kasubdit Humas dan Publikasi Badan Pengusahaan (BP) Batam, Ilham Eka Hartawan, di Batam, Selasa (27/11).
Menurut Ilham, NK Co Ltd merupakan perusahaan manufaktur tabung gas dengan pendekatan teknologi yang ramah lingkungan. Perusahaan tersebut juga bergerak di bidang pemasok dan ekspor.
"Mereka juga punya kerjasama dengan salah satu subcon di Panaran (PLTG Panaran) yang menyuplai listrik Batam," jelasnya.
Penjajakan tersebut dikarenakan NK Co Ltd ingin lebih jauh mengetahui tentang pembebasan fiskal ekspor-impor, ketersediaan lahan, waktu dan biaya perijinan serta biaya set-up factory di Batam.
"Yang jelas investasi yang akan ditanamkan sekitar 40 juta dolar AS. Kami juga memberikan berbagai pilihan lokasi industri," tegasnya.
Saat ini BP Batam tengah mengakomodir kalkulasi lahan yang dilakukan NK Co Ltd, termasuk penentuan lokasi antara di Kawasan Industri yang ada atau alokasi lahan siap pakai.
NK Co Ltd sendiri sudah memiliki pasar untuk menjual produksi tabung gasnya ke pasar Taiwan, kawasan Timur Tengah, dan Malaysia. Sebelumnya perusahaan asal Busan, Korea Selatan tersebut berniat membangun pabrik di Surabaya namun kemudian Batam juga masuk opsi setelah mengetahui adanya insentif fiskal di FTZ Batam.
"Karena orientasinya untuk dijual ke luar negeri. Akhirnya mereka memilih untuk mendirikan pabrik di Batam," jelasnya.*
PT Timah (Persero) Tbk melebarkan sayap eksplorasi ke Myanmar, salah satu alasannya go international ini karena cadangan timah di Bangka Belitung hampir habis. Hal itu dikatakan Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk, Agung Nugroho di Pangkalpinang, Jumat (23/11/2012).
Menurutnya, berdasarkan peta tin belt, cadangan timah perusahaan nasional ini larinya ke Myanmar, karena itu eksplorasi akan dilakukan di sana. Eksplorasi ke Myanmar diperkirakan akan menelan investasi sebesar US$ 18 juta. Lankah ini juga akan titik awal PT Timah untuk go international.
Ditambahkannya, dari lahan seluas 10 ribu hektare yang didapatkan di sana, tidak semuanya dieksplorasi. Proyek ini juga proyek multiyears (tahun jamak), sehingga harus dipelajari secara detil dulu, lalu ditindaklajuti dengan membangun smelter di sana.
Sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan mendukung upaya PT Timah Tbk untuk membeli tambang timah di Myanmar dengan luas 10.000 hektare. Apalagi selama ini, cadangan alam timah di Bangka Belitung "dijarah" pihak asing, serta adanya penambangan timah ilegal yang merugikan PT Timah.
Dahlan juga menyatakan, transaksi pembelian tambang timah di Myanmar dapat direalisasikan tahun ini. Sehingga tahun depan pengerjaan tambang tersebut sudah bisa dilakukan dan kegiatan eksplorasi direncanakan dilakukan selama tiga tahun.* PT Timah (Persero) Tbk melebarkan sayap eksplorasi ke Myanmar, salah satu alasannya go international ini karena cadangan timah di Bangka Belitung hampir habis. Hal itu dikatakan Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk, Agung Nugroho di Pangkalpinang, Jumat (23/11/2012).
Menurutnya, berdasarkan peta tin belt, cadangan timah perusahaan nasional ini larinya ke Myanmar, karena itu eksplorasi akan dilakukan di sana. Eksplorasi ke Myanmar diperkirakan akan menelan investasi sebesar US$ 18 juta. Lankah ini juga akan titik awal PT Timah untuk go international.
Ditambahkannya, dari lahan seluas 10 ribu hektare yang didapatkan di sana, tidak semuanya dieksplorasi. Proyek ini juga proyek multiyears (tahun jamak), sehingga harus dipelajari secara detil dulu, lalu ditindaklajuti dengan membangun smelter di sana.
Sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan mendukung upaya PT Timah Tbk untuk membeli tambang timah di Myanmar dengan luas 10.000 hektare. Apalagi selama ini, cadangan alam timah di Bangka Belitung "dijarah" pihak asing, serta adanya penambangan timah ilegal yang merugikan PT Timah.
Dahlan juga menyatakan, transaksi pembelian tambang timah di Myanmar dapat direalisasikan tahun ini. Sehingga tahun depan pengerjaan tambang tersebut sudah bisa dilakukan dan kegiatan eksplorasi direncanakan dilakukan selama tiga tahun.*
© itoday
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.