Terbukti Mampu Ciptakan Produk Unggulan
Krisis ketersediaan pangan telah menjadi permasalahan global dan juga
berpengaruh di tingkat nasional. Bahkan krisis pangan menyebabkan
negara harus mengimpor kebutuhan pangan dalam jumlah besar, untuk
menjamin ketersediaan pangan nasional.
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), selama bulan Januari-Juni
2011, impor pangan Indonesia mencapai 11,33 juta ton dengan nilai US$
5,36 miliar atau kurang lebih Rp 45 triliun. Barang impor mulai dari
beras, jagung, terigu, gula garam, telur, ayam, daging sapi, singkong,
bawang merah, cabai hingga buah-buahan.
Adapun data impor pangan selama Januari-Maret 2012 dari Pelindo II
cabang Tanjung Priok menunjukkan impor beras sebanyak 330.539 ton,
jagung 33.700 ton, tapioka 7.422 ton, gandum 546.932 ton dan garam
25.400 ton.
“Teknologi nuklir untuk pangan saat itu dirasakan sangat besar
manfaatnya untuk menjawab solusi masalah ketahanan pangan,” kata Deputi
Pendayagunaan Hasil Litbang dan Pemasyarakatan Iptek Nuklir Badan Tenaga
Nuklir Nasional (Batan), dalam Executive Forum ‘Nuklir untuk Pangan’,
di Jakarta.
Menurutnya, pemanfaatan teknologi nuklir tidak melulu untuk
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dan senjata nuklir. Buktinya,
Batan telah menghasilkan benih padi varietas unggul dengan teknologi
mutasi radiasi yang lebih murah, cepat dipanen, tahan lama dan enak
rasanya.
Ketua Umum Tani Nelayan, Winarno Tohir, mengakui hasil teknologi
nuklir untuk produk pangan, seperti benih padi Mirah. Belum lagi
pemuliaan kedelai Mutiara I yang dikembangkan dalam skala besar.
“Kami sangat membutuhkan teknologi nuklir ini karena hasil panennya
cukup menjanjikan, Sayangnya, teknologi nuklir ini belum mampu menjawab
ketersediaan pangan. Terbukti, sebagian besar kebutuhan pangan kita
hasil impor. Mulai bawang, beras, jagung, terigu, gula, garam, telur,
ayam, daging sapi, singkong, cabai, hingga buah-buahan. Kita harus bisa
menghentikan ketergantungan pangan ini melalui teknologi nuklir,”
kata Tohir. @hidayat
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.