Jakarta - Potensi energi baru terbarukan Indonesia bisa mencukupi kebutuhan energi Indonesia hingga 100 tahun mendatang.
Hal
itu dikatakan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Energi Baru
Terbarukan dan Konservasi Energi (Sesditjen EBTKE) Djadjang Sukarna.
"Potensi energi baru terbarukan kita masih cukup untuk 100 tahun lagi
atau setara dengan 160 Gigawatt (GW) yang bisa dikembangkan menjadi
listrik," ujarnya.
Menurut dia, dengan potensi sebesar itu, maka
wajar jika pemerintah menggalakan dan mendorong pengembangan energi baru
terbarukan, di samping itu mengingat saat ini cadangan energi fosil
khususnya minyak bumi terus mengalami penurunan.
"Dengan potensi
cadangan energi fosil yang sudah terbatas, menipis dan pencarian sudah
sangat sulit dilakukan kita akan mendapatkan kendala yang besar, bahkan
diprediksi 2030 kita akan betul-betul menjadi nett importer
energi," papar Djadjang.
Dengan kondisi demikian, tegasnya, maka
tidak ada cara lain untuk dapat memenuhi kebutuhan energi dalam negeri
selain dengan memanfaatkan energi baru terbarukan serta upaya melakukan
konservasi energi.
"Dalam upaya meningkatkan ketahanan energi
perlu dilakukan perubahan paradigma konsumsi energi, kita tidak bisa
lagi memanfaatkan energi secara supply manajemen, kita harus beralih ke
demand manajemen," pungkasnya.
Pertumbuhan konsumsi energi
Indonesia lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan konsumsi energi dunia.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan
Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) disebutkan dalam beberapa tahun
terakhir prtumbuhan konsumsi energi Indonesia mencapai 7 persen pertahun
sementara pertumbuhan konsumsi energi dunia hanya 2,6 persen pertahun.
Konsumsi
energi yang tinggi ini menimbulkan masalah dan ketimpangan, bukan hanya
itu dampaknya tetapi juga terjadi pengurasan sumber daya fosil seperti
minyak dan gas bumi serta batubara yang lebih cepat jika dibandingkan
dengan penemuan cadangan baru.
Sehingga tidak tertutup
kemungkinan dalam jangka waktu yang tidak lama lagi cadangan energi
fosil Indonesia akan habis kemudian kebutuhan dalam negeri akan sangat
tergantung pada energi impor.
Guna mengatasi persoalan tersebut
diperlukan upaya diversifikasi dan konservasi energi. Diversifikasi
energi yaitu penganekaragaman pemakaian energi dengan meningkatkan
pemanfaatan energi baru dan terbarukan seperti tenaga surya, biomassa,
angin, energi air dan panas bumi.
Konservasi energi yaitu
penggunaan energi yang efisien, meliputi penggunaan pemanfaat energi
yang efisien dan menerapkan management energi di semua sektor yaitu
sektor industri, transportasi, rumah tangga dan komersial. (*)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.