Sebagian besar penemuan baru sumber minyak dan gas (migas) Indonesia,
terletak di laut dalam, tidak lagi di wilayah onshore. Norwegia adalah
salah satu negara yang memiliki pengalaman dalam pengembangan jaut
dalam. Karena itu, pemerintah mengajak investor dari negara tersebut
agar mau menanamkan investasi di Indonesia.
“Kami ingin belajar banyak dan investor Norwegia dapat menanamkan uangnya dengan mengembangkan laut dalam bersama kami,”ujar Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo, Kamis (29/11).
Sebagian besar migas laut dalam baru tersebut berlokasi di Indonesia Timur. Sejumlah kontrak kerja sama pengembangan laut dalam, juga telah ditandatangani.
Potensi sumber daya migas nasional saat ini tersebar dalam 60 cekungan sedimen (basin). Dari jumlah tersebut, sebanyak 22 cekungan belum pernah dilakukan kegiatan eksplorasi dan sebagian besar berlokasi di laut dalam.
Ke-22 cekungan tersebut adalah Ketungau, Pembuang, Lombok Bali, Flores, Tukang Besi, Minahasa, Gorontalo, Sala Bangka, South Sula, West Buru, Buru, South Obi, North Obi, East Halmahera, North Halmahera, South Seram, West Weber, Weber, Tanimbar, Waropen dan Jayapura.
Hubungan bilateral Indonesia dan Norwegia dalam bidang energi telah berlangsung lama, dan merupakan implementasi MoU kerja sama bidang energi antara Kementerian ESDM Republik Indonesia dengan Kementerian Industri dan Energi Kerajaan Norwegia yang ditandatangani pada 18 September 1995 lalu di Jakarta.*
“Kami ingin belajar banyak dan investor Norwegia dapat menanamkan uangnya dengan mengembangkan laut dalam bersama kami,”ujar Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo, Kamis (29/11).
Sebagian besar migas laut dalam baru tersebut berlokasi di Indonesia Timur. Sejumlah kontrak kerja sama pengembangan laut dalam, juga telah ditandatangani.
Potensi sumber daya migas nasional saat ini tersebar dalam 60 cekungan sedimen (basin). Dari jumlah tersebut, sebanyak 22 cekungan belum pernah dilakukan kegiatan eksplorasi dan sebagian besar berlokasi di laut dalam.
Ke-22 cekungan tersebut adalah Ketungau, Pembuang, Lombok Bali, Flores, Tukang Besi, Minahasa, Gorontalo, Sala Bangka, South Sula, West Buru, Buru, South Obi, North Obi, East Halmahera, North Halmahera, South Seram, West Weber, Weber, Tanimbar, Waropen dan Jayapura.
Hubungan bilateral Indonesia dan Norwegia dalam bidang energi telah berlangsung lama, dan merupakan implementasi MoU kerja sama bidang energi antara Kementerian ESDM Republik Indonesia dengan Kementerian Industri dan Energi Kerajaan Norwegia yang ditandatangani pada 18 September 1995 lalu di Jakarta.*
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.