Salah satu tim robot
melakukan persiapan pada Kontes Robot Indonesia KRI KRCI Regional
Wilayah II di kampus ITB, Jatinangor, Jawa Barat, (26/5). Tim-tim
pemenang berhak maju ke tingkat nasional sebelum berkompetisi di tingkat
dunia. TEMPO/Prima Mulia
Bandung - Tim
mahasiswa Institut Teknologi Bandung membuktikan diri sebagai yang
terbaik di dunia pada ajang IEEExtreme 24-hour Programming Competition
6.0. Tim bernama Dongskar Pedongi itu mengalahkan 1.940 tim mahasiswa
dari berbagai negara.
"Kemenangan ini sungguh luar biasa dan sangat mengagetkan kami," kata Dekan Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB Suwarno kepada Tempo, Kamis, 29 November 2012.
Tim juara Program Studi Teknik Informatika ITB itu beranggotakan Ronny Kaluge angkatan 2008, Irvan Jahja (2009), dan Chistianto Handojo (2010). "Saya lihat data pesertanya sampai merinding, karena tim berasal dari ratusan negara dan banyak dari universitas top dunia di Amerika, Eropa, dan Asia," ujarnya.
Kompetisi keenam yang digelar selama 24 jam itu melombakan pemrograman antar-universitas di dunia. Penyelenggaranya Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE), sebuah asosiasi profesional di bidang kelistrikan, elektronika, dan komputer, yang berbasis di Amerika Serikat. Setiap tim yang terdiri dari tiga orang diuji dengan soal-soal pemrograman dengan sejumlah pilihan bahasa, seperti Java, C, C++, C#, Python, Ruby, dan Perl.
Menurut Christianto, lomba itu berlangsung secara online pada 20 Oktober 2012. Timnya mengambil tempat di kampus ITB. Mereka bergantian mengerjakan soal yang totalnya berjumlah 20 masalah. "Setiap jawaban yang dikirim, hasil dan nilainya langsung diketahui," katanya di kampus ITB, Kamis, 29 November 2012. Hasilnya dan juara diumumkan pada 22 November lalu.
Pemenang keduanya adalah tim Los Desempleados dari Universidad Nacional de Ingenieria dari Lima, Peru dan juara ketiga tim Meeyo dari University of Moratuwa, Sri Lanka. Kedua tim itu mendapat hadiah berupa netbook. Sedangkan tim ITB diberi kesempatan mengikuti konferensi IEEE di mana pun, dan seluruh biayanya ditanggung panitia.
"Kemenangan ini sungguh luar biasa dan sangat mengagetkan kami," kata Dekan Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB Suwarno kepada Tempo, Kamis, 29 November 2012.
Tim juara Program Studi Teknik Informatika ITB itu beranggotakan Ronny Kaluge angkatan 2008, Irvan Jahja (2009), dan Chistianto Handojo (2010). "Saya lihat data pesertanya sampai merinding, karena tim berasal dari ratusan negara dan banyak dari universitas top dunia di Amerika, Eropa, dan Asia," ujarnya.
Kompetisi keenam yang digelar selama 24 jam itu melombakan pemrograman antar-universitas di dunia. Penyelenggaranya Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE), sebuah asosiasi profesional di bidang kelistrikan, elektronika, dan komputer, yang berbasis di Amerika Serikat. Setiap tim yang terdiri dari tiga orang diuji dengan soal-soal pemrograman dengan sejumlah pilihan bahasa, seperti Java, C, C++, C#, Python, Ruby, dan Perl.
Menurut Christianto, lomba itu berlangsung secara online pada 20 Oktober 2012. Timnya mengambil tempat di kampus ITB. Mereka bergantian mengerjakan soal yang totalnya berjumlah 20 masalah. "Setiap jawaban yang dikirim, hasil dan nilainya langsung diketahui," katanya di kampus ITB, Kamis, 29 November 2012. Hasilnya dan juara diumumkan pada 22 November lalu.
Pemenang keduanya adalah tim Los Desempleados dari Universidad Nacional de Ingenieria dari Lima, Peru dan juara ketiga tim Meeyo dari University of Moratuwa, Sri Lanka. Kedua tim itu mendapat hadiah berupa netbook. Sedangkan tim ITB diberi kesempatan mengikuti konferensi IEEE di mana pun, dan seluruh biayanya ditanggung panitia.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.