SURABAYA, KOMPAS.com — Mempelajari sejarah sambil bermain game (permainan) lebih mengasyikkan. Sebuah permainan edukasi berjudul Palagan Ambarawa diluncurkan sekelompok mahasiswa penggemar game dari Jurusan Sistem Informasi dan Teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Senin (20/12/2010) di Surabaya, Jawa Timur.
Tim pembuat game ini terdiri dari anggota bagian editor peta: Satria Wibawa Narendra, Izzat Aulia Akbar, Qorry Qurrolu Ayu, dan Febrian Wahyu. Editor video dan musik Ika Nurkasanah, Nisy-yah Aghnia Operadini, dan Widiasa Wijaya. Anggota bagian pengisi suara adalah Aditya Zulkifli dan Nisy-yah, sedangkan pengecek (tester) adalah Hafiz Anshori dan Felix Handani.
Ika Nurkasanah menjelaskan, latar belakang permainan itu adalah Pertempuran Ambarawa dan Hari Infanteri, yang dimulai dengan kedatangan tentara Sekutu untuk membebaskan tawanan perang di Magelang, Jawa Tengah, pada 20 Oktober 1945. Saat itu Sekutu malah mempersenjatai para tawanan. Pertempuran Tentara Keamanan Rakyat (TKR) melawan tentara Sekutu pun pecah.
TKR saat itu dipimpin Jenderal Sudirman, yang sedang mengidap tuberkulosis. Dengan ditandu, Sudirman terus bergerilya sampai kemenangan pertama pada 15 Desember 1945. Hari itu selanjutnya diperingati sebagai Hari Infanteri.
Empat level
Kendati tokoh utamanya Jenderal Sudirman, masih ada tokoh-tokoh lain dalam permainan itu. Menurut Nisy-yah, game terdiri atas empat tingkatan dan diawali kilasan video dokumentasi Pertempuran Ambarawa.
Bagian pertama berisi pertempuran di Magelang dengan misi membunuh jenderal Sekutu dan mengacaukan koordinasi. Bagian kedua diisi insiden di Desa Jambu, desa yang akan diduduki Sekutu di Ambarawa.
Bagian ketiga adalah serangan balik TKR ke benteng tentara Sekutu di Ambarawa. Bagian terakhir adalah pengejaran tentara Sekutu oleh TKR.
Imam Kuswardayan, pembimbing kelompok penggemar game Gameedukasi.com, mengatakan, pembuatan game selalu memerlukan tim yang terdiri atas beberapa spesialis di bagian cerita, pengujian, desain, komposer suara, dan pemasaran. Karena itu, anggota kelompok Gameedukasi.com, yang selama ini terdiri atas mahasiswa Jurusan Sistem Informasi dan Teknik Informasi, akan ditambah mahasiswa jurusan Desain Produksi.
Sejauh ini Gameedukasi.com sudah membuat empat game. Tim P10NER membuat game pertama, Pertempuran 10 November. Selanjutnya dua game tentang kepedulian terhadap Gunung Merapi berjenis visual novel, Merapi Boy dan Merapi Joe, juga sudah diluncurkan.
Merapi Joe bercerita tentang orang Jakarta yang peduli kepada masyarakat dan lingkungan sekitar Gunung Merapi, sedangkan Merapi Boy tentang anak di Gunung Merapi yang berjuang ketika terjadi erupsi. Kedua permainan ini bisa diunduh gratis di situs Gameedukasi.com.
Adapun permainan dalam versi penuh Pertempuran 10 November dan Palagan Ambarawa rencananya dipasarkan secara online setelah mekanisme perlindungan dari pembajakan perangkat lunak dibuat. Saat ini, kata Imam, kedua permainan ini hanya diunggah untuk percobaan gratis (free trial). (INA)
• KOMPAS
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.