Mereka adalah Dr. Tukirin Partomihardjo, Dr. Ir. Yohanes Purwanto, dan Dr. Johanis Haba.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (atbc2010.org)
VIVAnews - Majelis Profesor Riset Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Rabu, 29 Desember 2010 kembali akan mengukuhkan tiga orang Profesor Riset.
Seperti dikutip dari keterangan resmi LIPI, 28 Desember 2010, mereka adalah Dr. Tukirin Partomihardjo (Bidang Ekologi dan Evolusi); Dr. Ir. Yohanes Purwanto (Bidang Etnobotani); dan Dr. Johanis Haba (Bidang Antropologi).
Pada pengukuhan tersebut, Dr. Tukirin Partomihardjo akan menyampaikan orasi ilmiah bertajuk “Laboratorium Alam Kepulauan Krakatau: dari Model Suksesi ke Restorasi Ekosistem Hutan Tropik”.
Dalam orasi itu, ia menegaskan masih sedikitnya informasi dari hasil penelitian dan pengalaman lapangan dalam mencermati kawasan pulau-pulau kecil, terutama Krakatau selama tidak kurang dari 25 tahun.
Kedua, Dr. Ir. Yohanes Purwanto akan memaparkan orasi ilmiah dengan judul “Nilai-Nilai Etnobotani untuk Pembangunan Berkelanjutan”. Pada orasinya, ia mengungkapkan penelitian etnobotani yang dikembangkan di Indonesia. Salah satunya adalah untuk membuktikan bahwa pengetahuan masyarakat ternyata melalui kesahihan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memiliki nilai manfaat dan keunggulan.
Sementara itu, Dr. Johanis Haba akan menyampaikan orasi ilmiah dengan topik “Etnisitas, Identitas dan Nasionalisme di Wilayah Perbatasan Indonesia”. Ia menjelaskan isu-isu penting wilayah perbatasan di Kalimantan Timur (Nunukan) dan Tawau (Malaysia Timur), Kalimantan Barat (Entikong, Jagoi Babang dan Sarawak), Malaysia Timur, Kabupaten Belu dan Negara Demokrasi Timur Leste.
Hasil kajian ini menguatkan teorinya tentang signifikansi isu etnisitas di Indonesia, terutama di wilayah perbatasan negara, yang masih dianggap sebagai kawasan pinggiran, kendatipun potensi sumberdaya alam dan sumber daya kultural melimpah di wilayah tersebut.
• VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.