Pemotongan Baja Pertama Menteri
Pertahanan Purnomo Yusgiantoro (kanan), bersama Wakil KSAL Laksdya TNI
Didit Herdiawan (kedua kiri), Dirut PT PAL Indonesia (Persero) M
Firmansyah Arifin (kedua kanan) dan perwakilan galangan kapal Damen
Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) Belanda (kiri), menunjukkan potongan
plat baja berbentuk kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) 10514 di Divisi
Kapal Perang PT PAL Indonesia (Persero) Surabaya, Rabu (17/9).
Pemotongan plat baja pertama (fist steel cutting) proyek kapal
PKR yang bekerjasama dengan galangan kapal DSNS Belanda tersebut, untuk
menyeimbangkan teknologi terkini pada industri perkapalan, demi memenuhi
Armada TNI AL. (ANTARA FOTO/Eric Ireng)Menteri
Pertahanan Purnomo Yusgiantoro (kedua kanan), bersama Wakil KSAL
Laksdya TNI Didit Herdiawan (kedua kiri), Dirut PT PAL Indonesia
(Persero) M Firmansyah Arifin (tengah) dan perwakilan galangan kapal
Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) Belanda (kiri), menyaksikan
proses pemotongan plat baja pertama kapal Perusak Kawal Rudal (PKR)
10514 di Divisi Kapal Perang PT PAL Indonesia (Persero) Surabaya, Rabu
(17/9). Pemotongan plat baja pertama (fist steel cutting) proyek kapal
PKR yang bekerjasama dengan galangan kapal DSNS Belanda tersebut, untuk
menyeimbangkan teknologi terkini pada industri perkapalan, demi memenuhi
Armada TNI AL. (ANTARA FOTO/Eric Ireng) BUMN
galangan kapal PT PAL Indonesia (Persero) mulai menggarap proyek kapal
Perusak Kawal Rudal (PKR) 10514 yang kedua setelah sebelumnya memulai
konstruksi pembuatan PKR pertama.
Direktur Utama PAL INDONESIA M. Firmansyah Arifin mengatakan proyek PKR tersebut digarap melalui kerjasama dengan galangan kapal Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) Belanda.
"Kerjasama dengan galangan luar negeri ini turut menyeimbangkan teknologi terkini pada industri perkapalan. Perkembangan kebutuhan kapal dan teknologinya selalu meningkat setiap tahunnya, dan ini sebagai pemenuhan Armada TNI Angkatan Laut," ujarnya dalam siaran rilis penyelesaian proyek KCR 60 dan pemotongan plat baja pertama (First Steel Cutting) kapal PKR 10514 kedua, Rabu (17/9/2014).
Dia mengatakan dalam mencapai target sebagai lead integrator sesuai amanah Undang-Undang No.16 Tahun 2012, PAL Indonesia sebagai BUMN diharuskan mampu memproduksi kebutuhan alutsista TNI yang menjadi motor tumbuhnya industri galangan kapal.
"Dengan merampungkan pesanan TNI AL, kami akan terus berkarya untuk peningkatan kebutuhan armada laut menjadi world class navy," imbuhnya.
Adapun PAL Indonesia telah menyerahkan Kapal Cepat Rudal 60 Meter (KCR 60) dengan total 3 unit dari bacth pertama ini. KCR 60 meter merupakan jenis pengembangan dari Kapal Patroli Cepat (FPB-57) yang telah dibangun oleh perseroan sebelumnya. KCR 60 M ketiga yang sudah diserahterimakan rencananya akan diresmikan oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro untuk menjadi kapal perang Indonesia dengan nama KRI HALASAN 630.
PAL Indonesia juga berencana segera mengirimkan sekitar 250 tenaga pembuatan kapal untuk melaksanakan Transfer of Technology (ToT) proyek Kapal Selam. Proyek tersebut bakal menjadi sejarah pertama di Indonesia dalam pembangunan kapal Selam.Penampakan Foto Modul PKR 10514 Pertama diposkan ambalat :
Direktur Utama PAL INDONESIA M. Firmansyah Arifin mengatakan proyek PKR tersebut digarap melalui kerjasama dengan galangan kapal Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) Belanda.
"Kerjasama dengan galangan luar negeri ini turut menyeimbangkan teknologi terkini pada industri perkapalan. Perkembangan kebutuhan kapal dan teknologinya selalu meningkat setiap tahunnya, dan ini sebagai pemenuhan Armada TNI Angkatan Laut," ujarnya dalam siaran rilis penyelesaian proyek KCR 60 dan pemotongan plat baja pertama (First Steel Cutting) kapal PKR 10514 kedua, Rabu (17/9/2014).
Dia mengatakan dalam mencapai target sebagai lead integrator sesuai amanah Undang-Undang No.16 Tahun 2012, PAL Indonesia sebagai BUMN diharuskan mampu memproduksi kebutuhan alutsista TNI yang menjadi motor tumbuhnya industri galangan kapal.
"Dengan merampungkan pesanan TNI AL, kami akan terus berkarya untuk peningkatan kebutuhan armada laut menjadi world class navy," imbuhnya.
Adapun PAL Indonesia telah menyerahkan Kapal Cepat Rudal 60 Meter (KCR 60) dengan total 3 unit dari bacth pertama ini. KCR 60 meter merupakan jenis pengembangan dari Kapal Patroli Cepat (FPB-57) yang telah dibangun oleh perseroan sebelumnya. KCR 60 M ketiga yang sudah diserahterimakan rencananya akan diresmikan oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro untuk menjadi kapal perang Indonesia dengan nama KRI HALASAN 630.
PAL Indonesia juga berencana segera mengirimkan sekitar 250 tenaga pembuatan kapal untuk melaksanakan Transfer of Technology (ToT) proyek Kapal Selam. Proyek tersebut bakal menjadi sejarah pertama di Indonesia dalam pembangunan kapal Selam.Penampakan Foto Modul PKR 10514 Pertama diposkan ambalat :
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.