Kembangkan Transportasi, Rusia Izinkan RI Manfaatkan Pesawatnya (Ilustrasi: Reuters)
Pertemuan yang terjalin antara Menteri Pembangunan Ekonomi Federasi Rusia, Alexey Ulyukaev dengan Menteri Perdagangan Muhamad Lutfi sepakat menjadikannya sebagai payung dari peningkatan diplomasi dagang bagi kedua negara dan mengurangi berbagai hambatan agar dapat meningkatkan daya saing.
Pertemuan tersebut juga diahadiri oleh para pengusaha dari Indonesia dan Rusia. Delegasi pengusaha Indonesia dihadiri oleh wakil Kadin, Indonesia Eximbank, Garuda Indonesia Airways, serta pengusaha dari sektor minyak sawit, karet, dan kopi yang merupakan ekspor potensial Indonesia ke Rusia.
"Pertemuan ini akan menjadi kerangka keterlibatan langsung para pengusaha kedua negara untuk lebih meningkatkan hubungan dagang yang akan difasilitasi oleh kedua pemerintah,” demikian ditekankan Lutfi, dalam keterangan tertulis, Minggu (31/8/2014).
Menteri Pembangunan Ekonomi Federasi Rusia, Alexey Ulyukaev menyampaikan bahwa Indonesia dapat memanfaatkan pesawat-pesawat hasil produk perusahaan Rusia untuk mengembangkan jaringan transportasi yang dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia, khususnya daerah-daerah yang sulit untuk dijangkau dengan transportasi darat. Sementara pihak Rusia akan mengembangkan peralatan dan perawatan pesawat di Indonesia.
Selama Januari-Mei, total perdagangan antara kedua negara mencapai sekira USD1,1 miliar, atau turun 40,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencapai USD1,8 miliar. Neraca perdagangan Indonesia-Rusia pada 2014 (Jan-Mei) menunjukkan surplus bagi Rusia sebesar USD 303,4 juta.
Sementara itu, Dirjen Kerja sama Perdagangan Internasional Kemendag Bachrul Chairi menyatakan, Rusia merupakan salah satu negara mitra dagang potensial bagi Indonesia. Pada 2013, Rusia menduduki urutan ke-29 sebagai negara tujuan ekspor Indonesia.
Dia menyebutkan pertumbuhan kinerja perdagangan bilateral antara kedua negara selama 5 tahun terakhir (2009-2013) rata-rata sebesar 45,1 persen per tahun.
"Ekspor utama Indonesia ke Rusia meliputi produk minyak sawit dan turunannya, alas kaki, kopi, kopra, dan karet alam pada tahun 2013. Sementara itu, impor utama Indonesia dari Rusia mencakup produk turunan dari besi dan baja, suku cadang pesawat, peralatan militer, asbes, serta gandum," katanya.
Pada tingkat ASEAN, kinerja perdagangan Indonesia dengan Rusia pada tahun 2013 menduduki urutan ke-3 dengan nilai total sebesar USD 2,96 miliar. Posisi pertama dan kedua ditempati oleh Vietnam (USD 3,97 miliar) dan Thailand (USD 3,36 miliar).(rzk)
★ Antara
Purnarupa P8 Light Tank SSE
-
*D*ari website X robe_1807 diposkan purnarupa kendaraan militer terbaru
produksi perusahaan swasta PT SSE (Sentra Surya Ekajaya) di Tangerang,
Banten.
R...
6 jam yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.