Nusa Dua - Dalam rangkaian agenda KTT APEC 2013 di
Bali, Indonesia mendapatkan investasi lumayan besar di sektor energi.
Investasi itu adalah pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi
(PLTP) di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Investasi ini hasil kerjasama PT Pasific Geo Energy dengan perusahaan asal Amerika Serikat (AS) Ormat Technologie. Nilai investasinya US$ 250 juta atau sekitar Rp 2,5 triliun.
Menteri Perdagangan AS Penny Pritzker mengatakan, pembangkit listrik ini memiliki kapasitas 60 megawatt (MW). Pembangunannya akan segera dilakukan menjelang akhir tahun ini.
"Kedua perusahaan akan berkerja dalam sebuah proyek pembangkit dengan kapasitas 60 MW di Sumbawa," ujarnya usai penandatangan di Hotel Nikko, Nusa Dua, Bali, Selasa (8/10/2013).
Pritzker mengatakan, proyek pembangunan pembangkit menggunakan teknologi tinggi dan ramah lingkungan. Ini sesuai dengan keinginan kedua negara untuk terus berupaya menurunkan emisi karbon.
"Proyek ini akan mengurangi emisi sebesar setengah juta kali setiap tahunnya," kata Pritzker.
AS menurutnya akan terus berupaya untuk meningkat kerjasama dengan Indonesia. Khususnya dalam hal energi yang ramah lingkungan seperti yang sudah dilakukan sebelumnya.
"Clean energy adalah contoh dari hubungan yang baik antara indonesia dan amerika. Amerika teknologi dan komitmen indonesia untuk clean environment," ungkap Pritzker.(mkl/dnl)
Investasi ini hasil kerjasama PT Pasific Geo Energy dengan perusahaan asal Amerika Serikat (AS) Ormat Technologie. Nilai investasinya US$ 250 juta atau sekitar Rp 2,5 triliun.
Menteri Perdagangan AS Penny Pritzker mengatakan, pembangkit listrik ini memiliki kapasitas 60 megawatt (MW). Pembangunannya akan segera dilakukan menjelang akhir tahun ini.
"Kedua perusahaan akan berkerja dalam sebuah proyek pembangkit dengan kapasitas 60 MW di Sumbawa," ujarnya usai penandatangan di Hotel Nikko, Nusa Dua, Bali, Selasa (8/10/2013).
Pritzker mengatakan, proyek pembangunan pembangkit menggunakan teknologi tinggi dan ramah lingkungan. Ini sesuai dengan keinginan kedua negara untuk terus berupaya menurunkan emisi karbon.
"Proyek ini akan mengurangi emisi sebesar setengah juta kali setiap tahunnya," kata Pritzker.
AS menurutnya akan terus berupaya untuk meningkat kerjasama dengan Indonesia. Khususnya dalam hal energi yang ramah lingkungan seperti yang sudah dilakukan sebelumnya.
"Clean energy adalah contoh dari hubungan yang baik antara indonesia dan amerika. Amerika teknologi dan komitmen indonesia untuk clean environment," ungkap Pritzker.(mkl/dnl)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.