Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
siap membantu program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar
Gas (BBG). Salah satunya membangun infrastruktur pengisian BBG di DKI
Jakarta.
Setidaknya hingga akhir tahun 2 unit Mobile Refueling Unit (MRU) atau stasiun pengisian gas berjalan dan 3 unit Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) bakal dibangun di wilayah DKI.
"Walaupun secara bisnis tidak menguntungkan, PGN akan mengoperasiokan 2 MRU lagi sampai akhir tahun yaitu di Lapangan Banteng dan Ragunan, Jakarta. Kami juga akan ada 3 SPBG untuk mendukung konversi BBM ke BBG di ibu kota," ucap Head of Corporate Communication PGN Ridha Ababil di sela acara diskusi dengan wartawan di Penang Bistro Jakarta, Selasa (8/10/2013).
Ia mengatakan, PGN yang memiliki unit bisnis distribusi dan transmisi gas saat ini baru membangun 1 unit MRU di DKI Jakarta. Untuk membangun 1 unit MRU bianya mencapai Rp 10 miliar per unit dan SPBG senilai Rp 15 miliar per unit.
"Biaya membangun MRU dan SPBG lebih murah daripada membangun transmisi pipa gas," jelasnya.
Hingga saat ini, PGN telah membangun hingga 6.000 km transmisi pipa gas. Pipa ini kemudian dialiri oleh gas yang dibeli PGN dari penghasil atau hulu distribusi.(feb/ang)
Setidaknya hingga akhir tahun 2 unit Mobile Refueling Unit (MRU) atau stasiun pengisian gas berjalan dan 3 unit Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) bakal dibangun di wilayah DKI.
"Walaupun secara bisnis tidak menguntungkan, PGN akan mengoperasiokan 2 MRU lagi sampai akhir tahun yaitu di Lapangan Banteng dan Ragunan, Jakarta. Kami juga akan ada 3 SPBG untuk mendukung konversi BBM ke BBG di ibu kota," ucap Head of Corporate Communication PGN Ridha Ababil di sela acara diskusi dengan wartawan di Penang Bistro Jakarta, Selasa (8/10/2013).
Ia mengatakan, PGN yang memiliki unit bisnis distribusi dan transmisi gas saat ini baru membangun 1 unit MRU di DKI Jakarta. Untuk membangun 1 unit MRU bianya mencapai Rp 10 miliar per unit dan SPBG senilai Rp 15 miliar per unit.
"Biaya membangun MRU dan SPBG lebih murah daripada membangun transmisi pipa gas," jelasnya.
Hingga saat ini, PGN telah membangun hingga 6.000 km transmisi pipa gas. Pipa ini kemudian dialiri oleh gas yang dibeli PGN dari penghasil atau hulu distribusi.(feb/ang)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.