Nusa Dua - Indonesia, China, dan India adalah tiga
negara yang selalu disandingkan ekonominya dalam beberapa waktu
terakhir. Salah satunya karena pertumbuhan ekonomi ketiganya sebagai
negara berkembang tinggi, meskipun diterpa gejolak ekonomi global.
Ekonom Amerika Serikat (AS) dari New York School of Economic bernama Nouriel Roubini ikut membandingkan ketiga negara ini. Ia berpendapat, kondisi sekarang, Indonesia lebih bagus dari China dan India.
"Indonesia lebih bagus dari pada China dan India," ungkap Roubini dalam pidatonya pada acara Pre-CEO Summit di Bali Internasional Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali, Sabtu (5/10/2013).
Kondisi perekonomian Indonesia yang lebih bagus tentunya bukan tanpa alasan. Bila disandingkan dengan China, ada empat faktor yang menjadi indikator. Pertama adalah dari kondisi demografis. Indonesia menurut Roubini jauh lebih bagus, karena anak muda di Indonesia lebih banyak.
Kedua dari pertumbuhan ekonomi, China sejauh ini mengandalkan bom kredit yang tentunya berbeda dengan Indonesia. "Pertumbuhan China terlalu mengandalkan bom kredit sehingga ada ketidakstabilan ekonomi," sebutnya.
Ketiga adalah keseimbangan pertumbuhan ekonomi dengan kebutuhan domestik. Keempat adalah Indonesia yang menggunakan sistem demokrasi jauh lebih bagus secara jangka panjang dibandingkan China.
"Demokrasi secara jangka panjang jauh lebih bagus dengan sistem negara otoriter," ucap Roubini.
Ekonom Amerika Serikat (AS) dari New York School of Economic bernama Nouriel Roubini ikut membandingkan ketiga negara ini. Ia berpendapat, kondisi sekarang, Indonesia lebih bagus dari China dan India.
"Indonesia lebih bagus dari pada China dan India," ungkap Roubini dalam pidatonya pada acara Pre-CEO Summit di Bali Internasional Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali, Sabtu (5/10/2013).
Kondisi perekonomian Indonesia yang lebih bagus tentunya bukan tanpa alasan. Bila disandingkan dengan China, ada empat faktor yang menjadi indikator. Pertama adalah dari kondisi demografis. Indonesia menurut Roubini jauh lebih bagus, karena anak muda di Indonesia lebih banyak.
Kedua dari pertumbuhan ekonomi, China sejauh ini mengandalkan bom kredit yang tentunya berbeda dengan Indonesia. "Pertumbuhan China terlalu mengandalkan bom kredit sehingga ada ketidakstabilan ekonomi," sebutnya.
Ketiga adalah keseimbangan pertumbuhan ekonomi dengan kebutuhan domestik. Keempat adalah Indonesia yang menggunakan sistem demokrasi jauh lebih bagus secara jangka panjang dibandingkan China.
"Demokrasi secara jangka panjang jauh lebih bagus dengan sistem negara otoriter," ucap Roubini.
Sementara dengan India, menurut Roubini, sekarang India jauh lebih buruk
dibanding Indonesia. Terutama dalam persoalan defisit kembar yang
dialami sejak beberapa waktu terakhir. Defisit kembar adalah defisit
neraca perdagangan dan defisit anggaran.
Faktor yang menjadi penyebab jatuhnya perekonomian India sebenarnya juga menerpa Indonesia. Namun, Bank Indonesia (BI) dinilai lebih sigap untuk menaikkan suku bunga acuan. "BI lebih agresif dalam menaikkan suku bunga acuan yang akan menstabilkan inflasi," uajrnya.
Sama memiliki sistem demokrasi, Roubini menyatakan, ada dua kondisi berbeda dari India dan Indonesia. "Demokrasi Indonesia lebih stabil. Di India ada beberapa partai yang sudah konsolidasi. Di Indonesia lebih solid," tutupnya.
Roubini memprediksi, dalam waktu dekat Indonesia akan mampu melampaui pertumbuhan China dan India. Asalkan beberapa persoalan penting harus dibenahi. Seperti infrastruktur, reformasi struktural, pencipataan lapangan kerja, investasi langsung, pemusnahan korupsi, transpransi, dan pemerataan kesejahteraan.
Faktor yang menjadi penyebab jatuhnya perekonomian India sebenarnya juga menerpa Indonesia. Namun, Bank Indonesia (BI) dinilai lebih sigap untuk menaikkan suku bunga acuan. "BI lebih agresif dalam menaikkan suku bunga acuan yang akan menstabilkan inflasi," uajrnya.
Sama memiliki sistem demokrasi, Roubini menyatakan, ada dua kondisi berbeda dari India dan Indonesia. "Demokrasi Indonesia lebih stabil. Di India ada beberapa partai yang sudah konsolidasi. Di Indonesia lebih solid," tutupnya.
Roubini memprediksi, dalam waktu dekat Indonesia akan mampu melampaui pertumbuhan China dan India. Asalkan beberapa persoalan penting harus dibenahi. Seperti infrastruktur, reformasi struktural, pencipataan lapangan kerja, investasi langsung, pemusnahan korupsi, transpransi, dan pemerataan kesejahteraan.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.