blog-indonesia.com

Sabtu, 19 Oktober 2013

Jembatan Selat Sunda Dinilai Kerdilkan Indonesia

Jembatan Selat Sunda Dinilai Kerdilkan Indonesia
Ilustrasi Jembatan Selat Sunda
Magelang - Direktur Eksekutif Indonesia Global Justice--organisasi non-pemerintah--Mohammad Riza Adha Damanik berpandangan bahwa proyek Selat Sunda mengkerdilkan Indonesia sebagai negara maritim. Dia mempertanyakan ide pembangunan megaproyek jembatan Selat Sunda.

Jembatan ini akan menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera. “Apa urgensi proyek Selat Sunda? Indonesia seperti mengingkari diri sebagai negara kepulauan,” kata dia dalam seminar “Arus Balik: Memori Rempah dan Bahari Nusantara, Kolonial, dan Poskolonial" di Hotel Manohara, Borobudur, Jawa Tengah, Jumat, 18 Oktober 2013. Acara ini merupakan bagian dari Borobudur Writers and Cultural Festival, 17-20 Oktober 2013.

Riza Damanik mengatakan bahwa pemerintah gagal mengelola laut Indonesia. Negara gagal menempatkan laut sebagai ruang hidup yang menyatukan masyarakat. Pembangunan kelautan masih berorientasi pada bidang ekonomi. Padahal 60 persen masyarakat Indonesia tinggal di pesisir pantai. Laut hanya menjadi komoditas segelintir orang sehingga terjadi ketimpangan kesejahteraan.

Menurut dia, pemerintah menyeragamkan pembangunan kota-kota pantai. Pembangunan hanya fokus pada wilayah daratan. Ini menyulitkan kawasan Indonesia timur yang membutuhkan moda transportasi laut. “Indonesia gagap maritim,” kata dia.

Ia menyebut negara gagal menjamin ketersediaan pangan bersumber dari laut, contohnya impor garam. Negara, menurut dia, juga absen memberantas maraknya pencurian ikan oleh kapal asing di perairan Indonesia. Misalnya, pencurian ikan di perairan Papua dan Laut Maluku. “Laut bukan lagi menjadi ruang yang damai,” kata dia.


  Tempo  

5 komentar:

Pak Damanik, kalau anda disuruh milih, Kalau ke sumatra dari merak anda pilh naik roro yg ngantri dan lama, atau naik jembatan yg cepat dan lancar? Pembangunan jembatan penghubung 2 pulau ini bukan berarti mengkerdilkan Indonesia. Justru yg menentang jembatan ini adalah orang kerdil Pak, yg tidak mau Indonesia maju...

Selat Sunda merupakan selat yg sangat strategis bukan hanya utk kepentingan ekonomi indonesia tetapi jg utk hankam negara kita. Jika selat sunda dibangun jembatan maka kapal selam negara asing yg 'katanya' diam2 sering melintas tidak akan leluasa lg. Karena ditiang pancang bisa dipasang alat pendeteksi. Sedangkan KS kalo sdh msk ke selat sunda maka jaraknya sudah dekat dgn ibukota "jantungnya indonesia" dibanding selat lainnya. Makanya pihak asing yg punya 'kepentingan' berupaya dgn segala cara agar jembatan ini tdk terealisasi. Klopun terealisasi negara asing pengennya mereka yg jd investor utk pembangunannya sehingga mereka bisa jg menjadi 'operator' JSS. Karena JSS itu sendiri bernilai strategis bagi negara manapun yg menjadi 'operatornya'..mdh2an komen ini bisa dipahami oleh forindo semua..

Pak damanik yg bodoh yg tolol agaknya ini antek2 asing.. Seorang pengamat tpi gk bisa berpandangan jauh..yg di bngun jss antara jawa dan sumatra apa hubungan ma papua.. Di bngun Jss krn memang mendesak agar supaya distribusi baran jasa manusia lancar.dan untk menekan biaya yg lbh tinggi.untk menjadi negara maju yg penting infrstrktr dasar agar supaya pergerakan manusia,barang dll cepat dan tepat.lhat da brpuluh tahun antrian dri merak mau ke lampung. Masalah papua yg di buthkan skrg adalh jalan.krn mash bnyak kampung2 terisolasi.antara kampung dngn kampung blm terhubung dngn jalan.. Masalh pencurian ikan gk ada hubunganya ma jembatan jss.ini urusan TNI yg menjaga...sedangkan yg tinggk di pesisir pantai yg mayoritas nelayan yg dia butuhkan kemudahan untk nelayan. Pertama stasiun bbm. Pabrik es Dll.ini menyangkt kesejehtraan nelayan...by anak mkssr

^^^ Betul ni Mas brow smua diatas ...
ga ada urusan jembatan ma illegal fishing, malah jembatan mempercepat ekonomi daerah supaya cepat berkembang ... masalah laut ya beda lah ..betul maritim kita masih diabaikan karena smua dana terbatas dan belum prioritas .. intinya jembatan penghubung itu lebih baik dan ekonomis dari pada pengirriman via laut.

Suruh si damanik itu tanya ma sopir2 truk pengangkut hasil bumi terutama buah2an di merak bakauheni,, berapa lama mereka2 ngantri buat sekedar naik ke kapal N tanya pd pengusaha hasil bumi di sumatra berapa kerugian mereka akibat bususk'y barang yg mereka bawa di jln....

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More