BANJARMASIN - Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan
nilai investasi proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia (MP3EI) untuk koridor Kalimantan terbesar kedua
setelah Jawa.
"Hal itu merupakan salah satu bukti bahwa pembangunan nasional tidak hanya fokus di daerah Jawa," kata Hatta, saat mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan groundbreaking (peletakan batu pertama) dan meresmikan proyek-proyek (MP3EI) di Kalimantan Selatan, Rabu.
Menurut Hatta, sejak diluncurkan 2011, saat ini investasi yang telah ground breaking mencapai Rp737,9 triliun yang terdiri atas 259 proyek, di mana 104 adalah proyek investasi sektor riil di 22 bidang ekonomi yang diprioritaskan dan 155 adalah proyek infrastruktur.
Proyek-proyek investasi tersebar di enam koridor ekonomi MP3EI dengan rincian Rp276,8 triliun berlokasi di koridor di Jawa, Rp112,3 triliun di koridor Sumatera, Rp178,1 triliun Kalimantan.
Selanjutnya, koridor Sulawesi Rp 23,6 triliun, dan Rp47,6 triliun di koridor Bali - Nusa Tenggara, serta Rp99,5 triliun di koridor Papua dan Kepulauan Maluku. "Bila dilihat dari nilai proyek tersebut, tidak benar bahwa Kalimantan merupakan daerah yang tidak diperhatikan," katanya.
Dari sejumlah nilai proyek tersebut, tambah dia, sebesar 24,6% merupakan proyek yang dikerjakan oleh BUMN, 34,5% swasta, dan 11,9% pemerintah serta 29% investasi campuran.
Melalui MP3EI tersebut, tambah Hatta, kini pembangunan tidak hanya terpusat di Jawa, tetapi hampir 60% berada di luar Jawa, dengan harapan melalui koridor 3,4,5 dan 6 tersebut, maka pembangunan di Indonesia akan merata dan lebih berkeadilan.
MP3EI, kata Hatta, diharapkan mampu meningkatkan konektivitas antara daerah dengan lebih cepat, serta menciptakan lapangan pekerjaan lebih besar, sehingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Kedatangan Presiden Yudhoyono ke Kalsel dalam rangka melakukan groundbreaking dan meresmikan proyek-proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di Kalimantan Selatan.
Setidaknya sepuluh proyek yang akan diresmikan yaitu tujuh proyek sektor riil dan tiga proyek infrastruktur akan diresmikan saat ini memiliki total investasi Rp11,3 triliun.
Sedangkan dimulainya pembangunan (groundbreaking) mencakup lima proyek sektor riil dan tiga proyek infrastruktur memiliki total investasi Rp4,8 triliun.
Ikut hadir dalam acara tersebut adalah beberapa menteri Kabinet Bersatu jilid 2, Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin dan tiga gubernur Kalimantan lainnya, seluruh bupati dan walikota se Kalimantan Selatan, serta tokoh masyarakat dan pengusaha. (gor/ant)
"Hal itu merupakan salah satu bukti bahwa pembangunan nasional tidak hanya fokus di daerah Jawa," kata Hatta, saat mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan groundbreaking (peletakan batu pertama) dan meresmikan proyek-proyek (MP3EI) di Kalimantan Selatan, Rabu.
Menurut Hatta, sejak diluncurkan 2011, saat ini investasi yang telah ground breaking mencapai Rp737,9 triliun yang terdiri atas 259 proyek, di mana 104 adalah proyek investasi sektor riil di 22 bidang ekonomi yang diprioritaskan dan 155 adalah proyek infrastruktur.
Proyek-proyek investasi tersebar di enam koridor ekonomi MP3EI dengan rincian Rp276,8 triliun berlokasi di koridor di Jawa, Rp112,3 triliun di koridor Sumatera, Rp178,1 triliun Kalimantan.
Selanjutnya, koridor Sulawesi Rp 23,6 triliun, dan Rp47,6 triliun di koridor Bali - Nusa Tenggara, serta Rp99,5 triliun di koridor Papua dan Kepulauan Maluku. "Bila dilihat dari nilai proyek tersebut, tidak benar bahwa Kalimantan merupakan daerah yang tidak diperhatikan," katanya.
Dari sejumlah nilai proyek tersebut, tambah dia, sebesar 24,6% merupakan proyek yang dikerjakan oleh BUMN, 34,5% swasta, dan 11,9% pemerintah serta 29% investasi campuran.
Melalui MP3EI tersebut, tambah Hatta, kini pembangunan tidak hanya terpusat di Jawa, tetapi hampir 60% berada di luar Jawa, dengan harapan melalui koridor 3,4,5 dan 6 tersebut, maka pembangunan di Indonesia akan merata dan lebih berkeadilan.
MP3EI, kata Hatta, diharapkan mampu meningkatkan konektivitas antara daerah dengan lebih cepat, serta menciptakan lapangan pekerjaan lebih besar, sehingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Kedatangan Presiden Yudhoyono ke Kalsel dalam rangka melakukan groundbreaking dan meresmikan proyek-proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di Kalimantan Selatan.
Setidaknya sepuluh proyek yang akan diresmikan yaitu tujuh proyek sektor riil dan tiga proyek infrastruktur akan diresmikan saat ini memiliki total investasi Rp11,3 triliun.
Sedangkan dimulainya pembangunan (groundbreaking) mencakup lima proyek sektor riil dan tiga proyek infrastruktur memiliki total investasi Rp4,8 triliun.
Ikut hadir dalam acara tersebut adalah beberapa menteri Kabinet Bersatu jilid 2, Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin dan tiga gubernur Kalimantan lainnya, seluruh bupati dan walikota se Kalimantan Selatan, serta tokoh masyarakat dan pengusaha. (gor/ant)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.