Tifatul yakin bahwa dengan nilai merah bukan berarti kinerjanya selama ini buruk.
Menkominfo Tifatul Sembiring (Vivanews/ Tri Saputro)
VIVAnews - Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengakui ada penilaian yang kurang baik selama satu tahun lebih menjadi menteri. Dari penilaian Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), nilai rapornya ada satu yang berangka merah.
“Saya punya rapor merah dan hanya satu, yaitu tender di Yogyakarta,” kata Tifatul di Kantor Pajak, Kamis 25 November 2010. Selebihnya rapor yang dimilikinya adalah baik.
Bagaimana kesiapan ia menghadapi resuffle karena angka merah di rapor itu? "Ah, saya tidak komentari itu dulu," kata Tifatul ringan.
Menteri dari Partai Keadilan Sejahtera ini menjelaskan bahwa rapor merah tersebut bisa ada karena masalah yang sepenuhnya bukan berada dibawah kontrolnya. "Tender Yogya itu terlambat satu bulan karena itu pinjaman dari Jepang," Tifatul beralasan.
“Sehingga, apa mau dikata? Karena negara Jepang sangat disiplin, begitu negara kreditor meminta tender diulang, maka pelaksanaanya secara otomatis pun langsung mundur, inilah yang membuat rapor merah pada dirinya,” ucap Tifatul.
“Beda kalau bantuan itu dari APBN murni, keterlambatan tentu tidak akan terjadi,” kata Tifatul.
Meski demikian, Tifatul berkeyakinan bahwa dengan satu nilai merah pada rapornya bukan berarti kinerjanya sebagai menteri selama ini turun atau memburuk.
“Cukup banyak yang bernilai baik misalnya keberhasilan membangun 32 ribu desa berdering, 30 stasiun TVRI dibangun, kerjasama MoU dengan pemerintah Jepang, Afrika Selatan, soal pornografi, dan lainnya,” kata Tifatul.
"Semua tidak hilang karena satu merah itu,” kata Tifatul. “Jadi jangan hanya melihat sambil matanya ditutup," kata dia.
• VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.