blog-indonesia.com

Kamis, 18 September 2014

Alat Bor Minyak Produk Indonesia

RI Baru Bisa Bikin Alat Bor Minyak, Vietnam Sudah 15 Tahun Lalu //images.detik.com/content/2014/09/18/1034/rigbatam.jpgPT Citra Tubindo Engineering bekerjasama dengan PT Pertamina Drilling Service Indonesia, sukses membuat alat bor minyak dengan kekuatan 1.500 hours power dan daya bor hingga 5.000 meter.

Indonesia ketinggalan jauh dari negara tetangga Vietnam, yang sudah mampu lebih dahulu menciptakan alat serupa 15 tahun lalu.

"Vietnam 15 tahun lalu sudah bisa bikin sendiri, kita belum. Tetapi akhirnya kan kita bisa," ungkap Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) Muhamad Husen, ditemui di Kantor Pusat PT Citra Tubindo Engineering, Batam, Kamis (18/9/2014).

Menurut rencana, satu buah alat bor atau drilling rig DS 10 dengan nama PDSI#43.3/AB1500-E akan digunakan Pertamina pada kegiatan pengeboran di Aljalzair. Menurut Husen, alat bor dinilai penting, terutama untuk mendapatkan dan meningkatkan produksi minyak mentah.

"Kami Pertamina mulai Desember tahun lalu mulai mengebor di Aljalzair, dengan produksi 23.000 barel per hari," imbuhnya.

Sementara itu di tempat yang sama, Direktur Utama PT Citra Tubindo Enginering Kris Illuwan menjelaskan, drilling rig DS 10 mulai masuk masa konstruksi 26 Februari 2014. Saat ini konstruksi sudah mencapai 90% dan ditargetkan selesai Oktober 2014.

"Sekarang ini banyak kebutuhan rig di dalam negeri yang diimpor dari luar negeri. Rig ini harganya 10% di bawah kompetitor, tender dimenangkan PT Citra Tubindo Engineering. Sertifikasi internasional QPI, ISO, dan SMK3," paparnya.

Sebelum DS 10, Citra Tubindo telah memproduksi drilling rig DS 8 dan DS 9. Keduanya telah digunakan ExxonMobil mengeruk minyak mentah dari Blok Cepu.

"Rig ini bisa menghemat 400 hari dan menghemat biaya produksi. Kami yakin industri dalam negeri bisa membuat rig dan menggurangi ketergantungan impor alat pengeboran perminyakan," jelasnya.(wij/dnl)
Pertamina Mulai Gunakan Alat Bor Made in RI Seharga Rp 260 Miliar PT Pertamina (Persero) mulai tahun ini secara berkala menggunakan alat bor minyak atau rig produksi dalam negeri. Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengungkapkan, langkah ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan penggunaan alat bor produksi luar negeri.

"Selama ini rig yang kita gunakan banyak buatan Amerika (Texas). Tetapi kita sudah rintis rig buatan dalam negeri," kata Ali saat berdiskusi dengan wartawan di Turi Beach Resort, Batam, Kamis (18/9/2014).

Rig buatan dalam negeri diproduksi oleh salah satu perusahaan lokal yang bermarkas di Batam, yaitu PT Citra Tubindo Enginering. Perusahaan ini bekerja sama dengan anak perusahaan Pertamina yaitu PT Pertamina Drolling Service Indonesia (PDSI).

"Citra Tubindo Enginering yang membuat. Engineer Pertamina juga ikut men-develop rig itu, lalu dibeli oleh PDSI," imbuhnya.

Saat ini, setidaknya Citra Tubindo Enginering telah memproduksi tiga rig dengan kapasitas bor 1.500 horsepower dengan jangkauan hingga 5.000 meter. Harga satu rig adalah US$ 26 juta (Rp 260 miliar). Sebanyak dua dari tiga rig telah digunakan Exxon Mobil untuk kegiatan pengeboran di Blok Cepu.

"Dari segi harga jauh lebih kompetitif dan yang penting kita bangun kapasitas nasional. Pengembangan sudah dilakukan sejak 2011. Satu rig lagi kita akan bawa ke Aljalzair, kita jadi operator di sana," papar Ali.(wij/hds)

  ★ detik  

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More