Melalui kerja sama ini diharapkan sistem transportasi nasional bisa lebih maju dengan memanfaatkan pengalaman Austria dalam mengembangkan sistem transportasi di EropaJakarta □ Kementerian Perhubungan RI dan Kementerian Transportasi, Inovasi dan Teknologi Republik Austria sepakat menjalin kerja sama sektor transportasi, infrastruktur transportasi, dan pengembangan teknologi transportasi di Tanah Air.
"Kerja sama dengan Austria merupakan bagian dari upaya Pemerintah dalam mengembangkan sistem transportasi massal," kata Menhub EE Mangindaan, usai acara penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama dengan Menteri Transportasi Inovasi dan Teknologi Austria, Doris Bures di Gedung Kemenhub, Jakarta, Senin.
Menurut Mangindaan, melalui kerja sama ini diharapkan sistem transportasi nasional bisa lebih maju dengan memanfaatkan pengalaman Austria dalam mengembangkan sistem transportasi di Eropa. Proyek yang memungkinkan untuk segera digarap adalah pengembangan moda transportasi kereta api.
"Kita sedang dan terus mengembangkan jalur 'double track' KA. Termasuk pengembangan infrastruktur kereta api di wilayah Sumatera, dan Kalimantan yang pada tahun ini memasuki tahap 'ground breaking'," ujar Mangindaan.
Austria negara yang sarat pengalaman dalam mengintegrasikan transportasi mulai dari kereta api, angkutan darat dan laut yang bisa saling terkoneksi satu sama lain. Bahkan, Austria merupakan negara yang menjadi basis dan persilangan sistem transportasi kereta api di Eropa, tuturnya.
Meski begitu, Mangindaan tidak merinci lebih lanjut berapa besar nilai investasi yang akan dikerjasamakan, karena masih dalam tahap pembentukan Kelompok Kerja Bersama Forum Kerja sama Infrastruktur dan Transportasi Austria-Indonesia.
"Kelompok Kerja Bersama ini nanti akan mengawasi setiap pelaksanaan proyek-proyek dan menghilangkan hambatan yang ada," tegas Mangindaan.
Sementara itu, Menteri Transportasi Inovasi dan Teknologi Austria, Doris Bures menuturkan, Indonesia merupakan negara besar yang memiliki wilayah yang sangat luas. Pada kesempatan itu, Doris juga didampingi delegasi bisnis yang berjumlah sekitar 30 pengusaha Austria berbagai sektor yang tergabung dalam Kadin Austria.
Untuk itu tambahnya, dengan pengalaman di bidang transportasi dan teknologi yang dimiliki, perusahaan-perusahaan Austria siap mengalokasikan investasi untuk mengembangkan infrastruktur di Indonesia. Selain itu lanjutnya, pengusaha asal Austria juga siap meningkatkan kemitraan di sektor lainnya.
Menurut catatan, negara dengan jumlah penduduk sebanyak 8,5 juta jiwa ini pada tahun 2013 memiliki tingkat pendapatan per kapita (GDP) sebesar 33.656 Euro. Nilai ekspor Austria ke Indonesia mencapai sekitar 267,2 juta Euro, sedangkan impor dari Indonesia mencapai sekitar 201,4 juta Euro, dengan kata lain Indonesia mengalami defisit sekitar 65,8 juta Euro per tahun.
Adapun negara mitra utama dagang Austria yaitu Jerman yang mencapai 37,6 persen dari total perdagangan negara itu, disusul Italia 6,2 persen, Swiss 5,2 persen, Tiongkok 5,1 persen, Republik Cheko 3,7 persen, Amerika Serikat 3,1 persen, Prancis 2,8 persen.
Prabowo Bahas Pertahanan hingga Krisis Gaza
-
* Sambangi PM Inggris Keir Starmer**Presiden Indonesia Prabowo Subianto
(kanan) menemui PM Inggris Keir Starmer di London. (Foto/via Kedutaan Besar
Inggr...
12 jam yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.