Untuk bandara antariksa, posisi Indonesia di khatulistiwa, peluncuran roket nantinya di wilayah ekuator karena cenderung lebih murah Jakarta ☆ Selama ini peluncuran satelit milik Indonesia selalu dilakukan di stasiun luar angkasa negara lain. Kini selain membuat satelit sendiri, Indonesia ingin selangkah lebih maju: bermimpi memiliki stasiun luar angkasa sendiri. Di mana lokasinya?.
"Untuk bandara antariksa, posisi Indonesia di khatulistiwa, peluncuran roket nantinya di wilayah ekuator karena cenderung lebih murah. Daerah yang sedekat-dekatnya dengan ekuator yaitu Biak dan Morotai," demikian diungkapkan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin, di Gedung BPPT, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (2/4/2014).
Dari survei yang dilakukan, Biak dipertimbangkan karena tanahnya cukup lapang. Sedangkan Morotai dipertimbangkan karena tanahnya milik pemda setempat. Pemilihan lokasi untuk stasiun luar angkasa itu, imbuhnya, selain mempertimbangkan aspek teknis juga mempertimbangkan aspek sosial, budaya dan lingkungan di sekitar, termasuk warganya.
"Ini yang harus dikaji, termasuk kesiapan-kesiapan lainnya," imbuhnya.
Namun, Thomas mengisyaratkan bahwa untuk mewujudkan bandara antariksa ini masih jauh. "Tapi entah kapan diwujudkan. Kita bercita-cita Indonesia punya bandar antariksa, rencana ke depan," tandas dia.
Satelit yang akan diluncurkan tahun 2015, yakni Lapan A2 dan Lapan A3, rencananya diluncurkan di Stasiun Luar Angkasa Sriharikota, India.
"Untuk bandara antariksa, posisi Indonesia di khatulistiwa, peluncuran roket nantinya di wilayah ekuator karena cenderung lebih murah. Daerah yang sedekat-dekatnya dengan ekuator yaitu Biak dan Morotai," demikian diungkapkan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin, di Gedung BPPT, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (2/4/2014).
Dari survei yang dilakukan, Biak dipertimbangkan karena tanahnya cukup lapang. Sedangkan Morotai dipertimbangkan karena tanahnya milik pemda setempat. Pemilihan lokasi untuk stasiun luar angkasa itu, imbuhnya, selain mempertimbangkan aspek teknis juga mempertimbangkan aspek sosial, budaya dan lingkungan di sekitar, termasuk warganya.
"Ini yang harus dikaji, termasuk kesiapan-kesiapan lainnya," imbuhnya.
Namun, Thomas mengisyaratkan bahwa untuk mewujudkan bandara antariksa ini masih jauh. "Tapi entah kapan diwujudkan. Kita bercita-cita Indonesia punya bandar antariksa, rencana ke depan," tandas dia.
Satelit yang akan diluncurkan tahun 2015, yakni Lapan A2 dan Lapan A3, rencananya diluncurkan di Stasiun Luar Angkasa Sriharikota, India.
★ detik
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.