Dahaga Alutsista Modern dan Berkualitas Jakarta ★
Melihat perkembangan militer Indonesia beberapa tahun ini, sebagai
penggemar militer, saya melihat perubahan yang patut kita banggakan.
Beberapa tahun ini militer kita terlihat banyak perubahan, Alutsista
yang banyak ketinggalan jaman, secara bertahap digantikan dengan yang
lebih modern.
Melihat perkembangan tersebut, terlihat militer kita mengutamakan kuantitas dahulu dibandingkan kualitas. Betul, sebagian lagi ada beberapa alutsista kita yang berkualitas tapi hanya beberapa items.
Kalau ada yang bertanya kenapa tidak sekalian saja mengambil yang berkualitas? Jawabannya adalah "wani piro" dan classic sekali hanya masalah dana. Dan itu tidak terbantahkan karena alutsista modern yang berkualitas itu tidak ada yang murah.
Alasan tersebut mungkin mengganggu kita sebagai pengamat ecek-ecek militer, karena berkurangnya kualitas berarti proteksipun berkurang. Bagaimana dengan user sendiri melihat kekurangan tersebut, menurut pandangan saya tentu user akan menutupinya dengan pengadaan lokal supaya selain dapat terjangkau, ilmu para periset kitapun bertambah. Tapi belum semua alutsista itu bisa dibikin lokal, dan para ahli pun masih berusaha mendapatkannya dengan istilah populer disebut ToT.
Dilain kisah terlihat antusias respon para akademis untuk berlomba berkerjasama dengan user untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berguna buat user dalam mempertahankan negara seperti alutsista, cyber warfare maupun teknologi yang susah didapat dari kerjasama dengan pihak asing. Terlihat perlahan perkembangan dari kerjasama tersebut mulai dipakai user dalam mendandani militer kita. Tentunya semua belum maksimal perlu riset tambahan dan dana yang tidak murah. tapi perlahan tapi pasti penampakan itu terlihat di muka umum.
Banyaknya alutsista yang dibutuhkan tentunya semua memerlukan dana yang tidak sedikit tapi dana untuk itupun masih menjadi masalah tersendiri ditubuh militer kita, banyak permintaaan dana tambahan tapi masih belum bisa direalisasikan karena alasan negara kita masih banyak perlu perubahan. Terlihat dari beberapa departemen meminta dana dari pemerintah, tapi belum bisa dikabulkan, karena pemerintah menentukan skala prioritas.
Melihat itu kedepan. Tentunya user harus menyiasati dengan penuh strategis, karena kedepan tantangan penggangu keamanan di negeri merah putih ini semakin rumit dan kompleks. Belum lagi tetangga yang selalu mencoba menggangu teritori kita secara politik maupun pelecehan kedaulatan. Dan kembali lagi tetangga tersebut merasa superior dengan mempunyai alustsista yang lebih mumpuni dari negeri ini, sehingga mencoba bermain kata di media maupun secara tersembunyi dengan menyadap atau mematai perkembangan negeri ini dari mulai alutsista maupun kebijakan yang akan di keluarkan pemerintah.
Userpun terlihat beberapa tahun ini mulai bermain cantik dengan mulai kerjasama teknologi dengan negeri yang potensial dibidangnya tanpa memerlukan unsur tekanan di masa kedepan atau yang popular di media dengan kata embargo.
Kita berharap kedepannya semua rencana maupun wacana mulai bisa di terapkan dan tentunya tanpa perlu gembar gembor seperti berita di media. Dan harapan itu bukan mimpi bila kita serius melakukannya. Dunia pun terlihat berharap negeri merah putih ini untuk bisa memainkan perannya di dunia persilatan yang selalu banyak perubahan maupun kebutuhan akan SDA tersebut.
Kebutuhan modernisasi alutsista itu mutlak dan tidak bisa dianggap sepele, karena dengan alutsista yang mumpuni kita bakal dianggap sebagai kekuatan yang patut diperhitungkan di dunia persilatan ini.
Akhir kata dihari minggu ini, bangsa Indonesia berharap banyak dari TNI yang berkualitas dalam alutsistanya maupun profesionalnya dalam menjaga NKRI.
Melihat perkembangan tersebut, terlihat militer kita mengutamakan kuantitas dahulu dibandingkan kualitas. Betul, sebagian lagi ada beberapa alutsista kita yang berkualitas tapi hanya beberapa items.
Kalau ada yang bertanya kenapa tidak sekalian saja mengambil yang berkualitas? Jawabannya adalah "wani piro" dan classic sekali hanya masalah dana. Dan itu tidak terbantahkan karena alutsista modern yang berkualitas itu tidak ada yang murah.
Alasan tersebut mungkin mengganggu kita sebagai pengamat ecek-ecek militer, karena berkurangnya kualitas berarti proteksipun berkurang. Bagaimana dengan user sendiri melihat kekurangan tersebut, menurut pandangan saya tentu user akan menutupinya dengan pengadaan lokal supaya selain dapat terjangkau, ilmu para periset kitapun bertambah. Tapi belum semua alutsista itu bisa dibikin lokal, dan para ahli pun masih berusaha mendapatkannya dengan istilah populer disebut ToT.
Dilain kisah terlihat antusias respon para akademis untuk berlomba berkerjasama dengan user untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berguna buat user dalam mempertahankan negara seperti alutsista, cyber warfare maupun teknologi yang susah didapat dari kerjasama dengan pihak asing. Terlihat perlahan perkembangan dari kerjasama tersebut mulai dipakai user dalam mendandani militer kita. Tentunya semua belum maksimal perlu riset tambahan dan dana yang tidak murah. tapi perlahan tapi pasti penampakan itu terlihat di muka umum.
Banyaknya alutsista yang dibutuhkan tentunya semua memerlukan dana yang tidak sedikit tapi dana untuk itupun masih menjadi masalah tersendiri ditubuh militer kita, banyak permintaaan dana tambahan tapi masih belum bisa direalisasikan karena alasan negara kita masih banyak perlu perubahan. Terlihat dari beberapa departemen meminta dana dari pemerintah, tapi belum bisa dikabulkan, karena pemerintah menentukan skala prioritas.
Melihat itu kedepan. Tentunya user harus menyiasati dengan penuh strategis, karena kedepan tantangan penggangu keamanan di negeri merah putih ini semakin rumit dan kompleks. Belum lagi tetangga yang selalu mencoba menggangu teritori kita secara politik maupun pelecehan kedaulatan. Dan kembali lagi tetangga tersebut merasa superior dengan mempunyai alustsista yang lebih mumpuni dari negeri ini, sehingga mencoba bermain kata di media maupun secara tersembunyi dengan menyadap atau mematai perkembangan negeri ini dari mulai alutsista maupun kebijakan yang akan di keluarkan pemerintah.
Userpun terlihat beberapa tahun ini mulai bermain cantik dengan mulai kerjasama teknologi dengan negeri yang potensial dibidangnya tanpa memerlukan unsur tekanan di masa kedepan atau yang popular di media dengan kata embargo.
Kita berharap kedepannya semua rencana maupun wacana mulai bisa di terapkan dan tentunya tanpa perlu gembar gembor seperti berita di media. Dan harapan itu bukan mimpi bila kita serius melakukannya. Dunia pun terlihat berharap negeri merah putih ini untuk bisa memainkan perannya di dunia persilatan yang selalu banyak perubahan maupun kebutuhan akan SDA tersebut.
Kebutuhan modernisasi alutsista itu mutlak dan tidak bisa dianggap sepele, karena dengan alutsista yang mumpuni kita bakal dianggap sebagai kekuatan yang patut diperhitungkan di dunia persilatan ini.
Akhir kata dihari minggu ini, bangsa Indonesia berharap banyak dari TNI yang berkualitas dalam alutsistanya maupun profesionalnya dalam menjaga NKRI.
★ Garuda Militer
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.