Menteri
Pertahanan Purnomo Yusgiantoro meminta pembuatan kapal-kapal perang
Negara bisa digarap di dalam negeri agar dapat menggerakan roda ekonomi
Indonesia.
“Saya melihat pembangunan kapal di PT PAL Indonesia ini meningkat, kalau
dari sekian kebutuhan kapal perang dibangun di dalam negeri ternyata
ada untungnya, karena ada aktivitas ekonomi baik tenaga kerja maupun
menggerakan sektor lain,” katanya usai peresmian Kapal Cepat Rudal (KCR)
60 Meter ke-1 buatan PT PAL Indonesia, di Surabaya, Rabu (28/5/2014).
Dia mengatakan secara bertahap perusahaan galangan dalam negeri
diharapkan mampu membuat kapal-kapal perang sesuai dengan spesifikasi
yang diperlukan oleh TNI Angkatan Laut.
“Dalam pembuatan kapal secara teknis, TNI AL kan memilih maunya kapal
yang seperti apa karena biasanya Mabes TNI kalau melakukan operasi
gabungan harus saling suport dengan pesawat F16 maupun kapal KCR, jadi
saling mendukung,” ujarnya.
Kepala Staf TNI AL (KASAL) Laksamana Marsetio mengatakan negara
Indonesia yang merupakan negara maritim membutuhkan kekuatan pertahanan
di laut, apalagi Indonesia memiliki 9 pintu masuk di jalur laut.
Berdasarkan hasil penghitungan, minimum Indonesia harus memiliki 16
KCR-60 meter, 16 KCR-40 meter dan 12 kapal selam.
“Sekarang ini masih punya 2 kapal selam, satu dibangun di Korea Selatan,
dan satu lagi akan dibangun oleh PAL Indonesia. Kami berharap semua
kebutuhan kapal bisa dibangun di PAL Indonesia katanya.
Adapun saat ini, PT PAL Indonesia menerima pesanan kapal cepat rudal 60
meter dari Kementerian Pertahanan dengan total nilai proyek Rp375
miliar. KCR-60 yang pertama telah diserahkan kepada TNI AL, dan KCR-60
ke-2 sudah melalui tahap peluncuran dan KCR-60 ke-3 tengah dalam tahap
pembangunan.
“Rencananya KCR-60 ke-2 akan diserahterimakan pada Juli 2014, sedangkan
KCR-60 ke-3 diserahkan pada September 2014,” imbuh Direktur Utama PAL
Indonesia M Firmansyah Arifin.
★ Bisnis
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.