Mantra Laut – Membelah Samudera Mengamankan Nusantara Surabaya ☆ Perusahaan
perkapalan PT PAL Indonesia (Persero) meluncurkan buku tentang Lead
Integrator Alutsista (alat utama sistem persenjataan) Mantra Laut –
Membelah Samudera Mengamankan Nusantara.
Peluncuran buku tersebut merupakan bagian dari puncak perayaan HUT PT PAL Indonesia yang ke 34 tahun pada Minggu.
Humas PAL Indonesia Yudy Ruwanto mengatakan perjalanan panjang yang dilalui perusahaan telah mengantarkan PAL Indonesia menjadi lead integrator yang diceritakan dalam buku tersebut. Eksitensi PAL Indonesia, katanya, tidak lepas dari amanat UU No.16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan dan merujuk pada Surat Keputusan Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) pada 17 Desember 2013.
"Menjadi lead integrator prosesnya tidak mudah. Sesuai amanat UU tersebut PAL Indonesia mendapat tugas dan amanah menjadi pemandu utama pembangunan alutsista Mantra Laut,” katanya dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Senin (28/4/2014).
Dalam pengembangan produk kapal, terutama kapal perang untuk kebutuhan alat utama sistem persenjataan (alutsista), PAL Indonesia menyesuaikan kebutuhan TNI AL.
Pengembangan produk-produk yang teknologinya belum dikuasai sepenuhnya telah dilaksanakan melalui program transfer of technology (ToT) bekerjasama dengan penyedia teknologi.
“Dalam kapsaitas tugas itu kami melakukan sinergi dengan pihak terkait seperti perusahaan BUMN, swasta nasional juga galangan kapal nasional, industri strategis, institusi pendidikan, dan lembaga-lembaga riset,” ujarnya.
Dalam perayaan HUT PAL Indonesia itu juga digelar gebyar panggung gembira dengan tema Dengan semangat lead integrator wujudkan kemandirian alutsista menuju bangsa yang bermartabat.
Selain itu juga digelar pelaksanaan upacara bendera, penyerahan taliasih pada para purna tugas, serta pemberian hadiah lomba 5R (resik, rajin, ringkas, rawat, rapi), lomba knowledge sharing dan lomba poster zero accident.
Peluncuran buku tersebut merupakan bagian dari puncak perayaan HUT PT PAL Indonesia yang ke 34 tahun pada Minggu.
Humas PAL Indonesia Yudy Ruwanto mengatakan perjalanan panjang yang dilalui perusahaan telah mengantarkan PAL Indonesia menjadi lead integrator yang diceritakan dalam buku tersebut. Eksitensi PAL Indonesia, katanya, tidak lepas dari amanat UU No.16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan dan merujuk pada Surat Keputusan Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) pada 17 Desember 2013.
"Menjadi lead integrator prosesnya tidak mudah. Sesuai amanat UU tersebut PAL Indonesia mendapat tugas dan amanah menjadi pemandu utama pembangunan alutsista Mantra Laut,” katanya dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Senin (28/4/2014).
Dalam pengembangan produk kapal, terutama kapal perang untuk kebutuhan alat utama sistem persenjataan (alutsista), PAL Indonesia menyesuaikan kebutuhan TNI AL.
Pengembangan produk-produk yang teknologinya belum dikuasai sepenuhnya telah dilaksanakan melalui program transfer of technology (ToT) bekerjasama dengan penyedia teknologi.
“Dalam kapsaitas tugas itu kami melakukan sinergi dengan pihak terkait seperti perusahaan BUMN, swasta nasional juga galangan kapal nasional, industri strategis, institusi pendidikan, dan lembaga-lembaga riset,” ujarnya.
Dalam perayaan HUT PAL Indonesia itu juga digelar gebyar panggung gembira dengan tema Dengan semangat lead integrator wujudkan kemandirian alutsista menuju bangsa yang bermartabat.
Selain itu juga digelar pelaksanaan upacara bendera, penyerahan taliasih pada para purna tugas, serta pemberian hadiah lomba 5R (resik, rajin, ringkas, rawat, rapi), lomba knowledge sharing dan lomba poster zero accident.
★ Bisnis
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.