Ketua perajin daur ulang sampah, "Dalang Colection" Pekanbaru, Riau,
Sofia Seven, mengaku bangga mencintai lingkungan hingga membawanya
ketemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Saya merasa bangga dan terharu, dari sampah saya bisa datang ke Istana Negara dan bertemu dengan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono," kata Sofia di Pekanbaru, Selasa (11/6).
Sofia Seven, warga Kelurahan Rejosari, Kota Pekanbaru, Riau, dipanggil ke Istana Negara untuk menerima penghargaan Kalpataru kategori Pengabdi Lingkungan.
Kalpataru merupakan simbol penghargaan untuk para pahlawan lingkungan, baik dalam menjaga, menata dan mengelolanya dengan baik hingga asri.
Selain Sofia Seven, ada sekitar 16 penerima Kalpataru yang langsung diberikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, untuk empat kategori.
Untuk kategori Pengabdian Lingkungan, selain Sofia Seven, juga ada Darpius Indra asal Desa Kenagarian Cerocok Anau Ampang Pulai, Sumatera Barat, dan Koderi dari Desa Kebonsari, Jawa Timur.
Sementara untuk kategori Perintis Lingkungan, diberikan kepada lima individu, yaitu Suratimin asal Desa Semoyo, Yogyakarta, Nazirudin dari Nagari Malintang, Sumatera Barat, H Chareudin dari Lebak Bulus, Jakarta, Syahdan asal Kampung Sentosa Barat, Sumatera Utara dan Herman Malolende dari Dusun II Desa Walia Ate, Nusa Tenggara Timur.
Kemudian untuk kategori Penyelamat Lingkungan diberikan kepada Kelompok Penyelamat Penyu 'Mabes Desobis' dari Kampung Aisau Papau, Kelompok Tani Usaha Bina Usaha Maju II dari Dusun Bendrong, Jawa Timur, PT Krakatau Tirta Industri dari Desa Kebonsari, Banten, LSM ECOTON dari Desa Bambe, Jawa Timur dan Kelompok Tim Relokasi Kawasan Permukiman Atas Air dari Marga Sari Kalimantan Timur.
Selanjutnya, kategori yang terakhir, yakni Pembina Lingkungan diberikan kepada H Amran Nur dari Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, Vincensius Nurak dari Desa Kefa Selatan, Nusa Tenggara Timur dan Efi Saefudin dari Desa Menes, Banten.
Sofia Seven mengatakan, pada saat pemberian anugerah itu di Jakarta, Senin (10/6), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sempat berbisik kepadanya untuk tetap semangat mempertahankan lingkungan yang asri.
"Secara tidak langsung, bisikan itu menjadi penyemangat yang luar biasa, dan saya ingin berbuat lebih banyak lagi untuk lingkungan di Pekanbaru dan Riau," katanya dikutip antara.
Sofia mengaku sangat senang, karena selain bisa berjabatan tangan langsung dengan Presiden, dirinya juga merasa 'sepangkat' dengan ratusan wali kota dan bupati yang turut hadir dalam acara tersebut.
Ratusan pemimpin daerah itu diwaktu bersamaan juga menerima penghargaan Piala Adipura yang juga langsung diberikan oleh Presiden RI.
Pada 2013, penghargaan Adipura diterima oleh 149 kota dan kabupaten dari 374 daerah yang mengikuti termasuk Ibu Kota Provinsi Riau, Pekanbaru.(mdk/tts)
"Saya merasa bangga dan terharu, dari sampah saya bisa datang ke Istana Negara dan bertemu dengan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono," kata Sofia di Pekanbaru, Selasa (11/6).
Sofia Seven, warga Kelurahan Rejosari, Kota Pekanbaru, Riau, dipanggil ke Istana Negara untuk menerima penghargaan Kalpataru kategori Pengabdi Lingkungan.
Kalpataru merupakan simbol penghargaan untuk para pahlawan lingkungan, baik dalam menjaga, menata dan mengelolanya dengan baik hingga asri.
Selain Sofia Seven, ada sekitar 16 penerima Kalpataru yang langsung diberikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, untuk empat kategori.
Untuk kategori Pengabdian Lingkungan, selain Sofia Seven, juga ada Darpius Indra asal Desa Kenagarian Cerocok Anau Ampang Pulai, Sumatera Barat, dan Koderi dari Desa Kebonsari, Jawa Timur.
Sementara untuk kategori Perintis Lingkungan, diberikan kepada lima individu, yaitu Suratimin asal Desa Semoyo, Yogyakarta, Nazirudin dari Nagari Malintang, Sumatera Barat, H Chareudin dari Lebak Bulus, Jakarta, Syahdan asal Kampung Sentosa Barat, Sumatera Utara dan Herman Malolende dari Dusun II Desa Walia Ate, Nusa Tenggara Timur.
Kemudian untuk kategori Penyelamat Lingkungan diberikan kepada Kelompok Penyelamat Penyu 'Mabes Desobis' dari Kampung Aisau Papau, Kelompok Tani Usaha Bina Usaha Maju II dari Dusun Bendrong, Jawa Timur, PT Krakatau Tirta Industri dari Desa Kebonsari, Banten, LSM ECOTON dari Desa Bambe, Jawa Timur dan Kelompok Tim Relokasi Kawasan Permukiman Atas Air dari Marga Sari Kalimantan Timur.
Selanjutnya, kategori yang terakhir, yakni Pembina Lingkungan diberikan kepada H Amran Nur dari Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, Vincensius Nurak dari Desa Kefa Selatan, Nusa Tenggara Timur dan Efi Saefudin dari Desa Menes, Banten.
Sofia Seven mengatakan, pada saat pemberian anugerah itu di Jakarta, Senin (10/6), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sempat berbisik kepadanya untuk tetap semangat mempertahankan lingkungan yang asri.
"Secara tidak langsung, bisikan itu menjadi penyemangat yang luar biasa, dan saya ingin berbuat lebih banyak lagi untuk lingkungan di Pekanbaru dan Riau," katanya dikutip antara.
Sofia mengaku sangat senang, karena selain bisa berjabatan tangan langsung dengan Presiden, dirinya juga merasa 'sepangkat' dengan ratusan wali kota dan bupati yang turut hadir dalam acara tersebut.
Ratusan pemimpin daerah itu diwaktu bersamaan juga menerima penghargaan Piala Adipura yang juga langsung diberikan oleh Presiden RI.
Pada 2013, penghargaan Adipura diterima oleh 149 kota dan kabupaten dari 374 daerah yang mengikuti termasuk Ibu Kota Provinsi Riau, Pekanbaru.(mdk/tts)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.