JAKARTA
- Sebanyak 20 mobil listrik sedang dikebut pengerjaannya agar dapat
digunakan para delegasi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia
Pasific Economic Cooperation (APEC) di Bali, Oktober mendatang. Yang
membanggakan, mobil-mobil ramah lingkungan tersebut diproduksi oleh
putra bangsa sendiri.
"Sekarang belum selesai 100 persen, tapi pada waktunya nanti akan rampung. Kan APEC-nya masih Oktober nanti," kata Menteri BUMN Dahlan Iskan usai rapat koordinasi persiapan KTT APEC di kantor Kementerian Koordinator Ekonomi, Lapangan Banteng, Jakarta, kemarin (21/6).
Dahlan menjelaskan, selain 20 mobil listrik itu, ada juga ratusan mobil berbahan bakar biodiesel yang akan jadi angkutan resmi di arena APEC tersebut. Pada even kelas dunia ini memang diwajibkan penggunaan mobil ramah lingkungan, dan mobil biodiesel termasuk di dalamnya.
Salah satu pengembang mobil listrik untuk KTT APEC itu adalah Dasep Ahmadi. Dialah yang menciptakan mobil listrik generasi pertama yang diberi merek Ahmadi, dan sering dikendarai oleh Dahlan Iskan. Dasep adalah salah satu dari pandawa putra petir binaan Menteri BUMN Dahlan Iskan.
Untuk KTT APEC ini, Dasep memproduksi sebanyak 16 mobil listrik. ”Jenisnya mini bus, eksekutif family car, car seven seet, dan city car,” kata Dasep yang juga ditemui di kantor Menko Ekonomi, Lapangan Banteng.
Dasep menjelaskan, soal produksi tidak ada masalah, dipastikan selesai sesuai jadwal. Mobil listrik made in dalan negeri pun bisa digunakan di arena APEC. Tetapi yang berpotensi menjadi masalah adalah soal perizinan. Hingga kini, proses sertifikasi mobil tersebut masih di Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perhubungan.
Dasep khawatir proses sertifikasi itu berlarut-larut, padahal APEC tinggal beberapa bulan lagi. Dia berharap kementerian terkait proaktif menyelesaikan proses sertifikasi tersebut dengan cepat sehingga mobil ini dapat digunakan tepat waktu. "Ini kan untuk kepentingan bersama, mobil listrik itu kebutuhan APEC, jadi semua pihak berkepentingan," kata Dasep.
Sementara itu, Menko Ekonomi Hatta Rajasa mengatakan, pemerintah serius mempersiapkan penyelenggaraan APEC, karena ada 21 kepala negara yang bertemu di Bali. "Kita putuskan akan menggunakan go green kendaraan. Hanya mobil delegasi yang boleh masuk, selebihnya diangkut oleh kendaraan ramah lingkungan itu," ujar Hatta. (dri)
"Sekarang belum selesai 100 persen, tapi pada waktunya nanti akan rampung. Kan APEC-nya masih Oktober nanti," kata Menteri BUMN Dahlan Iskan usai rapat koordinasi persiapan KTT APEC di kantor Kementerian Koordinator Ekonomi, Lapangan Banteng, Jakarta, kemarin (21/6).
Dahlan menjelaskan, selain 20 mobil listrik itu, ada juga ratusan mobil berbahan bakar biodiesel yang akan jadi angkutan resmi di arena APEC tersebut. Pada even kelas dunia ini memang diwajibkan penggunaan mobil ramah lingkungan, dan mobil biodiesel termasuk di dalamnya.
Salah satu pengembang mobil listrik untuk KTT APEC itu adalah Dasep Ahmadi. Dialah yang menciptakan mobil listrik generasi pertama yang diberi merek Ahmadi, dan sering dikendarai oleh Dahlan Iskan. Dasep adalah salah satu dari pandawa putra petir binaan Menteri BUMN Dahlan Iskan.
Untuk KTT APEC ini, Dasep memproduksi sebanyak 16 mobil listrik. ”Jenisnya mini bus, eksekutif family car, car seven seet, dan city car,” kata Dasep yang juga ditemui di kantor Menko Ekonomi, Lapangan Banteng.
Dasep menjelaskan, soal produksi tidak ada masalah, dipastikan selesai sesuai jadwal. Mobil listrik made in dalan negeri pun bisa digunakan di arena APEC. Tetapi yang berpotensi menjadi masalah adalah soal perizinan. Hingga kini, proses sertifikasi mobil tersebut masih di Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perhubungan.
Dasep khawatir proses sertifikasi itu berlarut-larut, padahal APEC tinggal beberapa bulan lagi. Dia berharap kementerian terkait proaktif menyelesaikan proses sertifikasi tersebut dengan cepat sehingga mobil ini dapat digunakan tepat waktu. "Ini kan untuk kepentingan bersama, mobil listrik itu kebutuhan APEC, jadi semua pihak berkepentingan," kata Dasep.
Sementara itu, Menko Ekonomi Hatta Rajasa mengatakan, pemerintah serius mempersiapkan penyelenggaraan APEC, karena ada 21 kepala negara yang bertemu di Bali. "Kita putuskan akan menggunakan go green kendaraan. Hanya mobil delegasi yang boleh masuk, selebihnya diangkut oleh kendaraan ramah lingkungan itu," ujar Hatta. (dri)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.