Bandung - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan
ingin menyalip Gubernur DKI Jakarta Jokowi dalam hal percepatan
pembangunan proyek monorel. Heryawan ingin monorel yang akan dibangun di
kawasan Bandung Raya bisa selesai lebih cepat dari monorel di Jakarta.
"Kelihatannnya sih mudah-mudahan bisa duluan kita," ujar Heryawan saat ditemui di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Selasa (11/6/2013).
Ia menuturkan, saat ini Jabar baru membentuk tim feasibility study (FS) monorel Bandung bersama yang akan bekerja sekitar 1 tahun. Setelah FS selesai, diharapkan dapat segera melakukan pembangunan fisik.
"FS 1 tahun, setelah itu pembangunan selama 3 tahun. Selama 4 tahun sudah bisa kelihatan lah (fisiknya-red)," harapnya.
Namun Heryawan belum bisa menyebut berapa panjang rute monorel tersebut nantinya karena menunggu hasil FS terlebih dahulu. "Berapa kilometer itu nanti dari hasil FS. Namun yang jelas, China National Machinery & Equipment Import & Export Corporation (CMC) ini punya kemampuan untuk membangun monorel. Ternyata perkeretaapian di beberapa negara, termasuk di Mekkah itu yang membangun China juga," tutur Heryawan.
CMC merupakan perusahaan yang telah bersepakat dengan Pemprov Jabar untuk membangun monorel. Heryawan menyebut, CMC menjanjikan pembangunan monorel tanpa dana APBD.
"Katanya sih Pemprov bisa 0 persen rencananya. Tapi kalau harus penyertaan asal masuk kategori ya bisa saja. Berapa nilainya, yang pasti besar," katanya.
Untuk tahap awal, akan dibentuk tim FS bersama dengan dana hibah dari CMC.(tya/hen)
"Kelihatannnya sih mudah-mudahan bisa duluan kita," ujar Heryawan saat ditemui di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Selasa (11/6/2013).
Ia menuturkan, saat ini Jabar baru membentuk tim feasibility study (FS) monorel Bandung bersama yang akan bekerja sekitar 1 tahun. Setelah FS selesai, diharapkan dapat segera melakukan pembangunan fisik.
"FS 1 tahun, setelah itu pembangunan selama 3 tahun. Selama 4 tahun sudah bisa kelihatan lah (fisiknya-red)," harapnya.
Namun Heryawan belum bisa menyebut berapa panjang rute monorel tersebut nantinya karena menunggu hasil FS terlebih dahulu. "Berapa kilometer itu nanti dari hasil FS. Namun yang jelas, China National Machinery & Equipment Import & Export Corporation (CMC) ini punya kemampuan untuk membangun monorel. Ternyata perkeretaapian di beberapa negara, termasuk di Mekkah itu yang membangun China juga," tutur Heryawan.
CMC merupakan perusahaan yang telah bersepakat dengan Pemprov Jabar untuk membangun monorel. Heryawan menyebut, CMC menjanjikan pembangunan monorel tanpa dana APBD.
"Katanya sih Pemprov bisa 0 persen rencananya. Tapi kalau harus penyertaan asal masuk kategori ya bisa saja. Berapa nilainya, yang pasti besar," katanya.
Untuk tahap awal, akan dibentuk tim FS bersama dengan dana hibah dari CMC.(tya/hen)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.