Dananjoyo Kusumo / Jurnal Nasional - Ilustrasi PLTU.
Jurnas.com | MENTERI ESDM Jero Wacik,Senin (6/2) ini meresmikan beroperasinya PLTU Tanjung Jati B ekspansi Unit 4 dengan kapasitas 660 megawatt (MW) di Desa Tubanan, Kecamatan kembang, Jepara Jawa Tengah.
Pada kesempatan itu, Dirut PLN Nur Pamudji mengungkapkan, keberadaan PLTU Tanjung Jati B ini memberikan sumbangsih yang signifikan dalam kelistrikan di Indonesia, khususnya pada sistem kelistrikan Jawa Bali. “Dari total kapasitas PLTU Batubara yang mencapai 13.000 MW, lebih dari 20 persennya merupakan sumbangan dari PLTU Tanjung Jati B dengan total kapasitas 2.640 MW,” kata Nur Pamudji, dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/2).
Kehadiran PLTU Tanjung Jati B ini, lanjut Pamudji, diharapkan dapat lebih meningkatkan kepercayaan dan keyakinan investor untuk menanamkan investasinya di Jawa Tengah. “Ketersediaan listrik di Jateng itu sudah surplus, sehingga hal ini diharapkan bisa lebih mendorong tumbuhnya investasi dan industri-industri besar di wilayah Jateng. Dengan demikian akan dapat meningkatkan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” ujarnya.
Sebagai informasi, PLTU Tanjung Jati B Unit 4 dibangun bersamaan dengan Unit 3 di atas lahan 150 hektar. Sedangkan pembangunannya memakan waktu sekitar 35 bulan dengan kontraktor pelaksana joint operation Sumitomo Corporation-Wasa Mitra Engineering. Pembangunan dua unit PLTU ini, membutuhkan nilai investasi 160 miliar yen dengan pendanaan dari JBIC dan bank komersial lainnya.
Listrik yang dihasilkan dari PLTU ini akan dialirkan ke sistem interkoneksi Jawa Bali melalui Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTET) 500 kilovolt (kV) yakni dari GIS 500 kV Tanjung Jati ke Gardu Induk (GI) 500 kV Ungaran.
Dengan demikian pengoperasian PLTU Tanjung Jati B Unit 4 secara signifikan akan menambah pasokan listrik ke sistem interkoneksi Jawa Bali sehingga meningkatkan keandalan sistem, sekaligus untuk memenuhi kebutuhan listrik khususnya di Jawa Bali yang meningkat pesat.
Saat ini beban puncak rata-rata di sistem kelistrikan Jawa Bali mencapai sekitar 19.700 MW. Sementara itu, sampai akhir tahun 2011 daya mampu di sistem Jawa Bali menjadi 23.000 MW. Selain itu, pengoperasian PLTU Tanjung Jati B Unit 4 yang kebutuhan konsumsi batubaranya mencapai dua juta ton per tahun itu, diperkirakan akan mampu mengurangi pemakaian BBM hingga 650 ribu kiloliter (kl) per tahunnya.
Hal tersebut akan memberikan penghematan sebesar Rp8,6 triliiun per tahunnya jika dibanding dengan menggunakan bahan bakar minyak. PLTU Tanjung Jati B Unit 3 dan 4 juga didisain sebagai pembangkit listrik yang ramah lingkungan yang menggunakan FGD flue gas disulfurization yang ditempatkan di sisi gas buang.
Dengan teknologi ini, asap hasil pembakaran batu bara yang menghasilkan gas sulfur yg berbahaya terhadap lingkungan ditangkap oleh lime stone atau batu kapur yang dicampur air laut pada FGD, sehingga asap yg terbuang lewat cerobong tinggal uap air saja yang ramah lingkungan.
• Jurnas.com
Prabowo Bahas Pertahanan hingga Krisis Gaza
-
* Sambangi PM Inggris Keir Starmer**Presiden Indonesia Prabowo Subianto
(kanan) menemui PM Inggris Keir Starmer di London. (Foto/via Kedutaan Besar
Inggr...
13 jam yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.