Jurnas.com | PARA duta besar (dubes) Republik Indonesia harus meningkatkan kemitraan strategis dengan negara tempat mereka bertugas. Hubungan kemitraan harus mendatangkan manfaat saling menguntungkan di antara kedua belah pihak.
“Kita mengetahui bahwa hubungan antar bangsa selalu ada take and give, ada mutual benefit, ada mutual respect, dan ada mutual interest. Kita juga paham dengan common interest. Tapi tentunya, sebagai duta bangsa, para dubes dan para diplomat akan bekerja sekuat tenaga dalam kemitraan strategis atau kemitraan komprehensif agar kita mendapatkan sebanyak-banyaknya hal yang kita inginkan,” kata Presiden dalam sambutannya pada acara pengarahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta kepada para perwakilan RI untuk negara-negara mitra strategis di Istana Bogor, Bogor, Senin (27/2).
Presiden berharap para dubes bisa menjadi ujung tombak memperjuangkan kepentingan nasional. Presiden kembali mengingatkan dubes agar memegang lima prinsip yang pernah disampaikannya pada saat rapat kerja di Kementerian Luar Negeri beberapa waktu lalu.
Yakni be convidence, have a global view, know your mission, be achhievement oriented, always be ready active and creative. Diplomasi bukan hanya dijalankan para dubes, tetapi semua menjalankan diplomasi dalam arti luas. “Mengalir dari apa yang menjadi policy dan direction saya sebagai top executive leader di negara ini, yang semuanya menjadi bagian dari politik luar negeri kita,” kata Presiden.
Sebagai informasi, hari ini Presiden memberikan pengarahan dan pembekalan kepada 14 perwakilan RI untuk negara-negara mitra strategis.
• Jurnas.com
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.