blog-indonesia.com

Senin, 21 Februari 2011

Kemenhan: Tak Ada Data Militer Dicuri

Tiga penyusup masuk ke kamar hotel delegasi Indonesia. Mengunduh sejumlah file dari laptop

ilustrasi laptop (VIVAnews/Adri Prastowo)

VIVAnews
-- Kamar VIP di Lotte Hotel, tempat delegasi Indonesia menginap selama di Seoul, Korea Selatan, disantroni penyusup. Tiga orang mencurigakan -- dua laki-laki dan seorang perempuan mencuri data dari laptop menggunakan USB. Para pelaku kabur saat kepergok salah satu staf dari Indonesia.

Hingga kini identitas ketiga orang itu belum di ketahui. Seperti diberitakan situs media Korea, Yonhap, sebuah media lokal, Chosun Ilbo memberitakan keterangan seorang sumber pejabat tanpa nama mengatakan, trio pelaku itu adalah anggota badan intelijen atau National Intelligence Service (NIS).

Namun, lembaga intelijen Korea membantah keterangan itu. "Kami tidak melakukannya. Laporan itu tidak benar," kata salah seorang agen NIS, seperti dimuat Yonhap, Senin 21 Februari 2011.

Untuk diketahui, delegasi Indonesia datang ke Korea Selasa lalu sebagai utusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kunjungan ini adalah tindak lanjut dari perjanjian ekonomi yang ditandatangani Yudhoyono dan Presiden Korea, Lee Myung-bak Desember lalu.

Masuk dalam rombongan delegasi RI adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Gita Wirjawan. Juga Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan, meski Menteri Pertahanan maupun stafnya ikut dalam delegasi tersebut, mereka tidak membawa dokumen atau data-data penting tentang kemiliteran.

"Tidak ada dokumen atau file-file militer, karena memang nggak ada yang bawa dokumen itu," kata dia dalam pesan singkatnya kepada VIVAnews.com di Jakarta, Minggu malam 20 Februari 2011. Djoko menambahkan, hal tersebut sudah dijelaskan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.

Sebelumnya, sejumlah koran Korea memberitakan, sejumlah file yang diunduh para penyusup itu diyakini berisi data rahasia militer, antara lain rencana Indonesia membeli pesawat T-50 buatan Korea. (sj)


VIVAnews

RI Abaikan Pencurian Data di Seoul, DPR akan Panggil Menhan

Jakarta - Kalangan DPR menyayangkan pemerintah terkesan mengabaikan pencurian data milik delegasi Indonesia di Seoul. DPR akan meminta keterangan Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro.

"Kami sangat menyayangkan karena rombongan Pak Menhan terkesan mengabaikan. Padahal data ini sangat krusial. Oleh karena itu, kita akan memanggil Menhan mengklarifikasi tentang hilangnya data penting ini paling lama minggu ini," kata anggota Komisi I DPR Teguh Juwarno di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (21/2/2011).

"Oleh karena itu, kita perlu meminta klarifikasi dan penjelasan Menhan karena ini menyangkut data militer yang sangat rahasia," lanjut eks wartawan ini.

Menurut Teguh, data yang dicuri berisi rencana pembuatan 50 unit pesawat tempur PT DI. Informasi ini didapatnya dari Kemhan. Data itu ada di dalam laptop yang sempat hilang.

50 Delegasi utusan Presiden SBY yang dipimpin Menko Perekonomian Hatta Rajasa tiba di Seoul pada Selasa (15/2) untuk kunjungan 3 hari.

Mereka juga melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak dan berdiskusi tentang perluasan kerjasama ekonomi dan militer bilateral, termasuk rencana Korea Selatan untuk menjual T-50 Golden Eagle, pesawat pelatih jet supersonik. Delegasi pulang ke Jakarta pada hari Kamis (17/2).

Koran Korsel, Chosun Ilbo, menyatakan, belum dikonfirmasi apakah pemerintah Indonesia telah mengajukan keluhan diplomatik atas pembobolan data itu, tapi Jakarta telah mengetahui keterlibatan NIS (Badan Intelijen Korsel) sekarang.

Sementara itu, di Jakarta isu pencurian data militer itu ditanggapi santai. Tidak ada pejabat satu pun yang menyebut data yang dicuri adalah penting. Delegasi tidak membawa data penting saat berkunjung ke Seoul. "Tidak ada rahasia militer Indonesia yang dibawa-bawa ke Korea," ujar Menko Polhukam Djoko Suyanto. Sedangkan Kemlu RI menanggapi kasus itu dengan melaporkan pencurian laptop pada polisi.(aan/nrl)


detikNews

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More