blog-indonesia.com

Sabtu, 06 November 2010

Peneliti: Merapi Mengalami Perubahan Perilaku

TEMPO/Arif Wibowo

TEMPO Interaktif, Jakarta-Peneliti Gunung Api dari Badan Geologi Bandung Igan Sutawijaya mengatakan aktivitas gunung Merapi saat ini sudah termasuk anomali. "Merapi itu punya siklus yang baik sekali, tapi kini tampaknya kelakuannya berubah," ujar Igan ketika dihubungi Tempo, Jumat (5/11).


Igan menjelaskan siklus teratur Merapi, bahkan sempat ditetapkan menjadikannya tipe khas gunung api, yakni tipe Merapi. Tipe Merapi setiap 4-8 tahun sekali menggugurkan kubah magma yang terbentuk di puncak gunung. Kubah-kubah yang terbentuk dari magma yang membeku ini berfungsi menahan pergerakan magma dari dalam gunung. Jika Merapi berlaku normal, ia melanjutkan, letusan rutin hanya berupa guguran kubah.

Tapi, kata Igan, aktivitas merapi sepekan ini sudah menghabiskan kubah magma di permukaan gunung. Karena kubah pelindung sudah hancur, maka kini merapi letusannya vertikal dan membentuk kolom asap yang terlihat seperti pohon beringin diatas gunung. "Abu dari kolom asap inilah yang tertiup angin dan menyebar kemana-mana," jelasnya.

Selain letusan vertikal, Igan menjelaskan, Merapi juga mengeluarkan awan panas letusan yang dikenal sebagai wedhus gembel. Jika menilik dari hancurnya kubah, seharusnya energi Merapi sudah berkurang. Sebab, energi terbesar sudah digunakan untuk menghancurkan kubah pada saat pertama kali dan menghabiskan penutup kubah. "Apakah energinya menurun atau tetap, itu saya belum tahu," ujarnya.

Pengukuran aktivitas Merapi bisa dari rekaman gempa vulkanik. Gempa yang rata-rata berkekuatan 2.0 skala richter ini sulit dirasakan warga sekitar gunung. "Tapi binatang melata bisa" kata Igan. Catatan kekuatan gempa ini sudah terekam seismograf yang dimiliki Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta. Menurut Igan, Balai tersebut masih merekam terjadinya aktivitas gempa vulkanik. "Tapi kata BPPTK kekuatan gempanya sudah turun," jelasnya.(DIANING SARI )



TEMPOInteraktif

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More