blog-indonesia.com

Jumat, 19 November 2010

BPPT Kembangkan Teknologi Pemantau Pencemaran

Kerjanya, ketika batas polusi tertentu telah dilanggar, sensor akan mengirimkan data real.

Hulu sungai Kapuas, Kalimantan Barat, mengering (Antara/ Sugeng Hendratno)

VIVAnews - Peneliti dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), bekerjasama dengan Universitas Tanjungpura dan Nokia Siemens Networks, mengembangkan teknologi untuk mengendalikan pencemaran di sungai Kapuas, Pontianak, Kalimantan Barat.

Solusi pemantauan yang disebut dengan nama OnLimo itu dikembangkan dengan menggunakan layanan pesan singkat (SMS). Teknologi tersebut menggunakan sensor untuk melacak tingkat polusi di Kapuas.

Sebagai informasi, Kapuas adalah sungai terbesar di Kalimantan dan merupakan sumber utama pasokan air di wilayah Kalimantan Barat.

Cara kerjanya, ketika batas polusi tertentu telah dilanggar, sensor akan mengirimkan data real time ke institusi-institusi pemerintah seperti Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kalimantan Barat dan perusahaan daerah air minum (PDAM).

Dengan demikian, institusi-institusi itu akan memiliki cukup waktu untuk melakukan upaya pencegahan pencemaran, dan memperingatkan para penduduk yang tinggal di sepanjang sungai agar membantu melakukan pembersihan.

Secara keseluruhan, sistem ini ditujukan untuk membantu mencegah kerusakan di sungai Kapuas dan secara tidak langsung meningkatkan kualitas hidup di Kalimantan Barat melalui pengelolaan kualitas pasokan air yang lebih baik.

“Program SMS untuk air sungai Kapuas di Kalimantan Barat adalah contoh yang baik tentang bagaimana vendor telekomunikasi dapat bekerjasama dengan universitas setempat untuk memecahkan masalah lingkungan hidup,” kata Iqbal HM Arsyad IR, MT, Wakil Rektor IV Universitas Tanjungpura, pada keterangannya, 18 November 2010.

Teknologi ini, kata Arsyad, penting bagi kualitas hidup masyarakat setempat dan mereka yang tinggal di wilayah yang lebih luas di Kalimantan Barat.

“Kami menyerukan pada semua sektor untuk bekerjasama dan meningkatkan kesehatan lingkungan serta mendorong pembangunan yang berkelanjutan,” kata Richard Kitts, Head of Indonesia Sub-Region, Nokia Siemens Networks.

Program SMS untuk air Sungai Kapuas, kata Kitts, memperluas keterlibatan kami di luar sektor telekomunikasi, khususnya melakukan hal-hal yang baik bagi lingkungan.

Untuk proyek ini, bekerjasama dengan para peneliti BPPT, Nokia Siemens Networks membantu merancang cetak biru untuk pengukuran kualitas air untuk mendapatkan sistem OnLimo, dan mendukung pelaksanaan dan operasional program.

Universitas Tanjungpura menyediakan bantuan teknis dan menjalanan tugas harian pemantauan dan implementasi. Selain itu, staf dari Universitas juga mengedukasi masyarakat serta menyelenggarakan seminar bagi para pengambil keputusan dan institusi pemerintah terkait agar mereka dapat memainkan peran aktif dalam program ini. (umi)


VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More