Jakarta - Terkait banyaknya keluhan pengguna operator seluler mengenai buruknya sinyal jaringan seluler Telkomsel di kawasan timur Indonesia, Telkomsel menambah jumlah Base Tranciever Station (BTS) sebanyak 1200 menara, dari jumlah BTS sebelumnya, sebanyak 4085 menara di wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua.
Hal ini dilakukan oleh Telkomsel atas seringnya terjadi gangguan telekomunikasi seperti drop call, susah nyambung atau sms delay pada 13 juta pelanggan Telkomsel di kawasan timur Indonesia.
Menurut GM Network Operation Regional Telkomsel Sulawesi Maluku Papua, Cecep Riswanda dalam jumpa pers di kantornya, di Graha Sucofindo, jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Rabu (20/7/2011), dalam semester pertama 2011, sudah 600 BTS yang sudah dibangun oleh Telkomsel, yang terdiri BTS unit 3G 34 menara dan unit 2G sebanyak 566 menara.
"Kami berupaya mencari terobosan-terobosan baru untuk memberi solusi atas masalah-masalah yang dialami pelanggan kami, keluhan pelanggan merupakan berkah buat kami," pungkas Cecep.
Cecep menambahkan biaya yang dikeluarkan oleh Telkomsel berkisar Rp 1,5 milyar per menara BTS. Penambahan BTS ini akan mencakup dari kapasitas jaringan Telkomsel saat ini sebanyak 7,5 juta pelanggan dengan jumlah traffic call 89 ribu menjadi 25 juta pelanggan dengan traffic call 468 ribu untuk kurun waktu 2011.
Selain itu, Cecep memastikan jaringan operatornya tersedia di 292 kecamatan dari 55 Kabupaten di wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua.
"Bahkan di kepulauan Wakatobi pun jaringan kami siap, meskipun hitung-hitungan biaya BTS dengan jumlah pelanggan kami masih rugi," tandas Cecep.( mna / eno )
• detikInet
TNI Bangun Satuan Radar Baru di Lanud Sjamsudin Noor, Kalimantan Selatan
-
*[image:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6noC3toyIHUdrVazxUOdgFp4fZ8ODxu0YVUNVm0KgOr5_-9Pfi55IRlKOurPO-maYzODxvRsohkoYhTZeR9WPN...
16 jam yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.