Pekerja memasang alat Remote Radio Unit (RRU) pada menara Base Transmitter System (BTS)
REPUBLIKA.CO.ID, SHENSHEN - Menara BTS tak perlu lagi lahan yang luas dan piranti yang rumit. Melalui teknologi terkini - antara lain dikembangkan Huawei melalui singleRAN - BTS hanya perlu ruang kurang dari separuh ukuran saat ini.
"Teknologi terbaru, tak hanya lahan yang dihemat, tapi juga energi dan biaya," kata Dani K Ristandi, deputy director Costumer Solution & Sales Support Division PT Huawei Tech Investment, seperti dilaporkan wartawan Republika.co.id, Siwi Tri Puji B, dari Shenzen, Cina.
Dengan singleRAN, baik teknologi 2G, 3G, dan LTE bisa diintergrasikan dalam satu BTS. "Jadi bisa meringkas jumlah BTS juga," katanya. Teknologi ini, kata Dani, sudah dikembangkan sejak dua tahun lalu dan sudah diadopsi oleh sedikitnya 86 operator seluler di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Terkomsel, misalnya, mulai menerapkannya sejak beberapa waktu lalu. Bahkan, di beberapa BTS, misalnya di Bekasi, hanya menara saja yang terpasang, sedang baseband unit bisa disentralisasi di satu lokasi. "Ditarik melalui jaringan serat optik di kantor Buaran/Simatupang," kata Pratignyo A Budiman, GM Strategic Technology Planning Telkomsel.
Bahkan ke depan, BTS operator terbesar di Indonesia ini tak hanya akan dibuat ringkas tapi juga ramah lingkungan. Salah satu caranya adalah dengan pengaplikasikan teknologi panel surya dan mikrohidro untuk mensuplai tenaga listrik di BTS yang dikelolanya.
"Saat ini sudah ada sebanyak 250 BTS yang suplai dayanya menggunakan tenaga surya tersebut," katanya. BTS tenaga surya ini antara lain berada di Pulau Karimun, Kencana, dan Serawai. Menurutnya, hingga akhir 2011, 300 BTS dipastikan menggunakan panel surya untuk suplai energinya.
Selain itu, beberapa BTS baru yang dikembangkan juga dilengkapi pembangkit listrik mini mikrohidro. "Bahkan, selain digunakan untuk suplai tenaga BTS juga dimanfaatkan untuk penerangan warga sekitarnya," katanya.
Telkomsel juga melakukan terobosan berupa towerless, yaitu BTS tanpa tower. Antena dan modul kecil RRU dipasang di tempat tersembunyi, misalnya menyatu dengan tiang listrik atau menempel di papan reklame, sedang BTS-nya disentralisasi di satu tempat. "Kita menerapkan antara lain di Bali," tambahnya.
• Republika
TNI AL Siapkan 80 Unit Maung MV3 Pindad Jadi Kendaraan Dinas
-
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengungkapkan
bahwa pihaknya menyiapkan 80 unit mobil Maung buatan PT Pindad versi
terakhir, y...
18 jam yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.