Bali Bakal Punya Tol Baru 156 Km ilustrasi Tol Bali Mandara★
Perusahaan konstruksi BUMN PT Waskita Karya menggagas pembangunan proyek tol baru di Pulau Dewata, Bali sepanjang 156,7 Km. Jalan tol yang akan dibangun terdiri dari empat peket proyek meliputi Kuta-Canggu-Tanah Lot-Soka, Soka-Pekutatan, Pekutatan-Gilimanuk, dan Pekutatan-Lovina.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Operasional I Desi Arryani usai menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan di Kantor Pusat Waskita Karya, Jakarta, Jumat (24/4/2015).
Jalan tol ini, sambung dia, akan menjadi akses utama penunjang bandara baru yang akan didirikan di Balu Utara. Saat ini memang di Bali sudah ada tol di atas laut bernama Bali Mandara sepanjang 12 Km.
"Tol baru baru inisiasi (gagasan) Waskita sebagai pemrakarsa, kami usulkan dari Kuta-Canggu-Tanah Lot-Soka, mendekati bandara baru di Bali Utara," ujarnya dalam kesempatan tersebut.
Jalan tol tersebut akan memiliki panjang kurang lebih 156,7 Km dari sisi selatan, barat hingga utara Pulau Bali.
"Kuta-Canggu-Tanah Lot-Soka sepanjang 28 km, Soka-Pekutatan 25,1 km, Pekutatan-Gilimanuk sepanjang 54,4 km, dan Pekutatan-Lovina 46,7 km," katanya.
Dari perencanaan awal, pembangunan tol ini diperkirakan akan menelan dana hingga Rp 34,379 triliun. "Sekitar Rp 35 triliun. Itu dari hasil para studi kelayakan. Sudah dipertimbangkan potensi perkembangan wilayah, tingkat kepadatan lalu lintas, aspek lingkungan dan lainnya," katanya.
Saat ini prakarsa tersebut telah disampaikan ke pihak Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk ditindaklanjuti.
Ia yakin usulan ini akan mendapat respons positif dari pemerintah untuk mendapat hak menggarap jalan tol yang telah diprakarsai Waskita Karya. Namun, hal tersebut masih harus menunggu penetapan dai BPJT Kementerian PUPR.
"Masih menunggu izin PUPR," katanya.(dna/hen)Tol Baru 125 Km Dibangun di Bali Untuk Atasi Macet PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mengusulkan pembangunan proyek jalan tol baru di Bali. Tol ini akan menjadi yang kedua, setelah jalan tol atas laut Bali. Proyek ini rencananya membentang dari Kuta-Gilimanuk melewati 3 Kabupaten, yakni Badung, Tabanan, dan Jembrana sepanjang 125 km.
"Kita usulkan bangun tol Bali Utara. Ruas Kuta-Gilimanuk sepanjang 125 km," kata Direktur Utama Waskita Karya, M. Choliq, saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (24/4/2015).
Usulan tersebut telah dimasukkan kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) selaku regulator.
"Waskita sebagai pemrakarsa telah mengusulkan ke BPJT. Pengajuan kira-kira 2 minggu lalu," jelasnya.
Untuk pembangunan ruas tol ini, Waskita menggandeng pemerintah daerah yang dilewati jalan tol ini. Waskita menggandeng 3 pemerintah kabupaten dan pemerintah provinsi Bali.
Kerjasama ini dilakukan untuk mempercepat pengadaan lahan sebab isu lahan di Bali cukup sensitif. "Di Bali kan perlu modernisasi, kalau bertahan culture tapi macet mending mengalah tapi lancar. Pembebasan lahan nanti ditangani oleh Waskita," ujarnya.
Choliq menilai, pada hasil studi awal atau pra feasibility study (FS), ruas tol tersebut dinilai layak, karena lalu lintas kendaraan pribadi dan angkutan barang sangat tinggi. Apalagi kondisi jalan utama di Bali sudah padat.
Setelah studi, selanjutnya ditetapkan persetujuan rute atau Surat Penetapan Pembangunan Lokasi Proyek (SP2LP). "Urut-urutannya kita buat FS. Baru tetapkan SP2LP untuk penetapan trayek, dan kemudian baru pembebasan. Proses lelang tahun ini kemudian konstruksi tahun 2016," ujarnya.
Pembangun ruas tol di Bali Utara tersebut memerlukan dana Rp 35 triliun hingga Rp 40 triliun. Proyek ini terbagi ke dalam 4 seksi. "Kita kejar seksi 1 yakni Kuta-Canggu-Tanah Lot-Soka sepanjang 25 km. Nanti ada 4 seksi," ujarnya.
Empat seksi tol yang akan dibangun ini rencananya, Kuta-Canggu-Tanah Lot-Soka (28 km), Soka-Pekutatan (25,1 km), Pekutatan-Gilimanuk (54,4 km), dan Pekutatan-Lovina (46,7 km).(feb/dnl)
Perusahaan konstruksi BUMN PT Waskita Karya menggagas pembangunan proyek tol baru di Pulau Dewata, Bali sepanjang 156,7 Km. Jalan tol yang akan dibangun terdiri dari empat peket proyek meliputi Kuta-Canggu-Tanah Lot-Soka, Soka-Pekutatan, Pekutatan-Gilimanuk, dan Pekutatan-Lovina.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Operasional I Desi Arryani usai menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan di Kantor Pusat Waskita Karya, Jakarta, Jumat (24/4/2015).
Jalan tol ini, sambung dia, akan menjadi akses utama penunjang bandara baru yang akan didirikan di Balu Utara. Saat ini memang di Bali sudah ada tol di atas laut bernama Bali Mandara sepanjang 12 Km.
"Tol baru baru inisiasi (gagasan) Waskita sebagai pemrakarsa, kami usulkan dari Kuta-Canggu-Tanah Lot-Soka, mendekati bandara baru di Bali Utara," ujarnya dalam kesempatan tersebut.
Jalan tol tersebut akan memiliki panjang kurang lebih 156,7 Km dari sisi selatan, barat hingga utara Pulau Bali.
"Kuta-Canggu-Tanah Lot-Soka sepanjang 28 km, Soka-Pekutatan 25,1 km, Pekutatan-Gilimanuk sepanjang 54,4 km, dan Pekutatan-Lovina 46,7 km," katanya.
Dari perencanaan awal, pembangunan tol ini diperkirakan akan menelan dana hingga Rp 34,379 triliun. "Sekitar Rp 35 triliun. Itu dari hasil para studi kelayakan. Sudah dipertimbangkan potensi perkembangan wilayah, tingkat kepadatan lalu lintas, aspek lingkungan dan lainnya," katanya.
Saat ini prakarsa tersebut telah disampaikan ke pihak Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk ditindaklanjuti.
Ia yakin usulan ini akan mendapat respons positif dari pemerintah untuk mendapat hak menggarap jalan tol yang telah diprakarsai Waskita Karya. Namun, hal tersebut masih harus menunggu penetapan dai BPJT Kementerian PUPR.
"Masih menunggu izin PUPR," katanya.(dna/hen)Tol Baru 125 Km Dibangun di Bali Untuk Atasi Macet PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mengusulkan pembangunan proyek jalan tol baru di Bali. Tol ini akan menjadi yang kedua, setelah jalan tol atas laut Bali. Proyek ini rencananya membentang dari Kuta-Gilimanuk melewati 3 Kabupaten, yakni Badung, Tabanan, dan Jembrana sepanjang 125 km.
"Kita usulkan bangun tol Bali Utara. Ruas Kuta-Gilimanuk sepanjang 125 km," kata Direktur Utama Waskita Karya, M. Choliq, saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (24/4/2015).
Usulan tersebut telah dimasukkan kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) selaku regulator.
"Waskita sebagai pemrakarsa telah mengusulkan ke BPJT. Pengajuan kira-kira 2 minggu lalu," jelasnya.
Untuk pembangunan ruas tol ini, Waskita menggandeng pemerintah daerah yang dilewati jalan tol ini. Waskita menggandeng 3 pemerintah kabupaten dan pemerintah provinsi Bali.
Kerjasama ini dilakukan untuk mempercepat pengadaan lahan sebab isu lahan di Bali cukup sensitif. "Di Bali kan perlu modernisasi, kalau bertahan culture tapi macet mending mengalah tapi lancar. Pembebasan lahan nanti ditangani oleh Waskita," ujarnya.
Choliq menilai, pada hasil studi awal atau pra feasibility study (FS), ruas tol tersebut dinilai layak, karena lalu lintas kendaraan pribadi dan angkutan barang sangat tinggi. Apalagi kondisi jalan utama di Bali sudah padat.
Setelah studi, selanjutnya ditetapkan persetujuan rute atau Surat Penetapan Pembangunan Lokasi Proyek (SP2LP). "Urut-urutannya kita buat FS. Baru tetapkan SP2LP untuk penetapan trayek, dan kemudian baru pembebasan. Proses lelang tahun ini kemudian konstruksi tahun 2016," ujarnya.
Pembangun ruas tol di Bali Utara tersebut memerlukan dana Rp 35 triliun hingga Rp 40 triliun. Proyek ini terbagi ke dalam 4 seksi. "Kita kejar seksi 1 yakni Kuta-Canggu-Tanah Lot-Soka sepanjang 25 km. Nanti ada 4 seksi," ujarnya.
Empat seksi tol yang akan dibangun ini rencananya, Kuta-Canggu-Tanah Lot-Soka (28 km), Soka-Pekutatan (25,1 km), Pekutatan-Gilimanuk (54,4 km), dan Pekutatan-Lovina (46,7 km).(feb/dnl)
✈️ detik
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.