Ilusrasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir. (Foto: batan.go.id)★
Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) menargetkan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Bangka Belitung sebesar 5 ribu Mega Watt (MW) pada 2025 sehingga bisa jadi lumbung energi.
Kepala Batan, Djarot S. Wisnubroto mengatakan, pihaknya telah melakukan studi di provinsi penghasil timah tersebut sejak 2011-2013. Dari hasil penelitian, Bangka Belitung memiliki potensi PLTN 10 ribu MW.
"Potensi kita pelajari lihat kestabilan 10 ribu MW, asumsi bisa listriki Sumatera, bisa jadi lumbung energi," kata Djarot, di Kawasan Cikini, Jakarta, Minggu (12/4/2015).
Ia menambahkan, PLTN berkapasitas 5.000 MW bisa dibangun sebagai tahap awal, dan beroperasi pada 2025. Namun hal tersebut masih menunggu keputusan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Kalau teknis 5 ribu MW 2025, itu kami bisa. White paper dikeluarkan Kementerian ESDM. Karena kami tak punya kewenangan," kata Djarot.
Djarot mengatakan, Provinsi Bangka Belitung telah memenuhi syarat untuk pembangunan PLTN. Karena bebas dari gempa bumi dan tsunami.
"Syarat pembangunan PLTN satu bebas kemungkinan kecil gempa sunami, jangan sampai bangun di Padang, Aceh," kata Djarot.
Selain itu, pemerintah juga akan mengenalkan teknologi nuklir kepada masyarakat. Cara pengenalannya dengan membangun reaktor dengan daya eksperimen.
Menteri Riset Teknologi Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir mengatakan, agar meyakinkan masyarakat terhadap keamanan penggunaan teknologi nuklir sebagai sumber energi, perlu dibuktikan dalam wujud nyata.
"Untuk edukasi, kalau aman dan efisien. Bedanya sangat nampak sekali dulu sosialisasi bentuk berita," kata Nasir.
Nasir mengatakan, pengenalan teknologi nuklir itu dengan membangun reaktor daya eksperimen atau Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) mini yang ditargetkan selesai 2018.
"Dalam hal ini kami bangun PLTN. Saya menunjukkan barangnya dulu reaktor daya eksperimen, masyarakat tak percaya tanpa dilihat barangnya dulu," tutur Nasir. (Pew/Ahm)
Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) menargetkan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Bangka Belitung sebesar 5 ribu Mega Watt (MW) pada 2025 sehingga bisa jadi lumbung energi.
Kepala Batan, Djarot S. Wisnubroto mengatakan, pihaknya telah melakukan studi di provinsi penghasil timah tersebut sejak 2011-2013. Dari hasil penelitian, Bangka Belitung memiliki potensi PLTN 10 ribu MW.
"Potensi kita pelajari lihat kestabilan 10 ribu MW, asumsi bisa listriki Sumatera, bisa jadi lumbung energi," kata Djarot, di Kawasan Cikini, Jakarta, Minggu (12/4/2015).
Ia menambahkan, PLTN berkapasitas 5.000 MW bisa dibangun sebagai tahap awal, dan beroperasi pada 2025. Namun hal tersebut masih menunggu keputusan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Kalau teknis 5 ribu MW 2025, itu kami bisa. White paper dikeluarkan Kementerian ESDM. Karena kami tak punya kewenangan," kata Djarot.
Djarot mengatakan, Provinsi Bangka Belitung telah memenuhi syarat untuk pembangunan PLTN. Karena bebas dari gempa bumi dan tsunami.
"Syarat pembangunan PLTN satu bebas kemungkinan kecil gempa sunami, jangan sampai bangun di Padang, Aceh," kata Djarot.
Selain itu, pemerintah juga akan mengenalkan teknologi nuklir kepada masyarakat. Cara pengenalannya dengan membangun reaktor dengan daya eksperimen.
Menteri Riset Teknologi Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir mengatakan, agar meyakinkan masyarakat terhadap keamanan penggunaan teknologi nuklir sebagai sumber energi, perlu dibuktikan dalam wujud nyata.
"Untuk edukasi, kalau aman dan efisien. Bedanya sangat nampak sekali dulu sosialisasi bentuk berita," kata Nasir.
Nasir mengatakan, pengenalan teknologi nuklir itu dengan membangun reaktor daya eksperimen atau Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) mini yang ditargetkan selesai 2018.
"Dalam hal ini kami bangun PLTN. Saya menunjukkan barangnya dulu reaktor daya eksperimen, masyarakat tak percaya tanpa dilihat barangnya dulu," tutur Nasir. (Pew/Ahm)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.