Ilustrasi TNI [pr1v4t33r] ○
Survei Center for Strategic and International Studies (CSIS) menempatkan institusi TNI di posisi pertama dari sekian banyak intitusi negara yang paling dipercaya publik.
Direktur Eksekutif CSIS, Philip Vermonte, menjelaskan bahwa TNI mendapatkan 91 persen kepercayaan dari publik, di atas institusi Presiden dan KPK.
"TNI mendapat 91 persen kepercayaan publik. Ini lebih tinggi dari presiden yang mendapat 87,6 persen dan KPK 85 persen," jelas Philip kepada wartawan, Jakarta, Selasa (13/9/2016).
Sementara itu dari sisi kinerja, institusi DPR juga mengalami peningkatan meskipun belum menyentuh 50 persen yaitu 41,6 persen pada tahun ini.
Sebelumnya, hanya DPR hanya mendapat 29,2 persen pada Oktober 2015.
"Kalau untuk tingkat kepercayaan kepada DPR, ini mencapai 60,1 persen. Paling rendah diantara intitusi negara lainnya," kata dia.
Tingkat kepercayaan terhadap intitusi, dinilai berbanding lurus dengan kepercayaan publik terhadap demokrasi.
Pasalnya, perjalanan demokrasi di Indonesia masih dianggap baik oleh publik.
"Tercatat hanya 16 persen publik yang berpandangan buruk terhadap perjalanan demokrasi kita saat ini," jelas Vermonte.
Survei Center for Strategic and International Studies (CSIS) menempatkan institusi TNI di posisi pertama dari sekian banyak intitusi negara yang paling dipercaya publik.
Direktur Eksekutif CSIS, Philip Vermonte, menjelaskan bahwa TNI mendapatkan 91 persen kepercayaan dari publik, di atas institusi Presiden dan KPK.
"TNI mendapat 91 persen kepercayaan publik. Ini lebih tinggi dari presiden yang mendapat 87,6 persen dan KPK 85 persen," jelas Philip kepada wartawan, Jakarta, Selasa (13/9/2016).
Sementara itu dari sisi kinerja, institusi DPR juga mengalami peningkatan meskipun belum menyentuh 50 persen yaitu 41,6 persen pada tahun ini.
Sebelumnya, hanya DPR hanya mendapat 29,2 persen pada Oktober 2015.
"Kalau untuk tingkat kepercayaan kepada DPR, ini mencapai 60,1 persen. Paling rendah diantara intitusi negara lainnya," kata dia.
Tingkat kepercayaan terhadap intitusi, dinilai berbanding lurus dengan kepercayaan publik terhadap demokrasi.
Pasalnya, perjalanan demokrasi di Indonesia masih dianggap baik oleh publik.
"Tercatat hanya 16 persen publik yang berpandangan buruk terhadap perjalanan demokrasi kita saat ini," jelas Vermonte.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.