dok. Telkomsel ☆
Telkomsel terus memperluas jaringan 3G di Kepulauan Natuna dan Anambas di Kepulauan Riau hingga ke pelosok bahkan menjangkau titik-titik terluar yang berbatasan langsung dengan beberapa negara tetangga, yakni Vietnam, Kamboja, Singapura, dan Malaysia.
Ekspansi jaringan ini dilakukan Telkomsel dalam upayanya memperkuat komitmen untuk memberikan manfaat di pulau terdepan dan wilayah perbatasan negara.
"Kehadiran layanan Telkomsel di Natuna dan Anambas yang merupakan kepulauan terluar wilayah perbatasan negara tentunya semakin memperkokoh terpeliharanya NKRI sebagai negara kepulauan," kata Executive Vice President Telkomsel Area Sumatera Bambang Supriogo, Rabu (21/9/2016).
Bambang menambahkan, hadirnya sarana telekomunikasi dapat meningkatkan ketahanan nasional sekaligus mempersatukan bangsa Indonesia yang tersebar di berbagai pulau yang ada di negara kepulauan Indonesia ini.
"Kami berharap semakin terbukanya akses telekomunikasi ini dapat membantu TNI khususnya dalam menunjang berbagai kegiatan operasional tentara yang bertugas di garda terdepan dalam menjaga keutuhan negara," jelas Bambang.
Perluasan jangkauan jaringan yang dilakukan Telkomsel antara lain dengan membangun 15 base transceiver station (BTS) baru dimana 10 BTS di antaranya dibangun di Kabupaten Natuna yang menjangkau berbagai wilayah, seperti Pulau Serasan dan Pulau Midai, serta wilayah outer Ranai, termasuk markas baru TNI yang berlokasi di Kompleks Kesatrian Kompi Komposit Marinir TNI AL, Bunguran Selatan.
Sementara itu, lima BTS lainnya dibangun di Kabupaten Kepulauan Anambas yang melayani Terempa. Dari 15 BTS baru tersebut, 13 BTS di antaranya merupakan BTS 3G. Dengan penambahan 15 BTS baru tersebut, kini secara total Telkomsel telah mengoperasikan 59 BTS, termasuk 22 BTS 3G, untuk memberikan kenyamanan layanan komunikasi bagi puluhan ribu pelanggan yang ada di Natuna dan Anambas.
Untuk melakukan perluasan gelaran jaringan di Natuna dan Anambas ini, Telkomsel menempuh langkah yang tidak mudah, terutama dari sisi mobilisasi perangkat yang harus didatangkan dari luar pulau dan harus menempuh medan yang sulit.
"Kendati penuh tantangan, pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Natuna dan Anambas tetap kami lakukan sebagai wujud nyata komitmen Telkomsel membangun di pulau terdepan agar sejajar dengan kota-kota lain di Indonesia," papar Bambang.
Hadirnya layanan Telkomsel di Natuna dan Anambas tentunya memberikan dampak positif kepada masyarakat setempat, khususnya dalam mencari dan bertukar informasi dengan lebih cepat.
Apalagi Natuna juga memiliki letak yang strategis secara geopolitik dan berada pada jalur pelayaran internasional Hongkong, Jepang, Korea, dan Taiwan. Selain itu, Natuna juga dikenal sebagai penghasil minyak dan gas.
Dengan adanya kualitas layanan komunikasi yang setara dengan kota besar di Indonesia, perluasan penggelaran jaringan layanan Telkomsel di Natuna dan Anambas diharapkan bisa mendukung percepatan pertumbuhan perekonomian dan kemasyarakatan sekaligus mampu menjadi katalisator dalam mempromosikan potensi daerah ini sekaligus menjadi manfaat bagi daya tarik investasi, peluang usaha, bahkan lapangan kerja baru. (rou/rou)
Telkomsel terus memperluas jaringan 3G di Kepulauan Natuna dan Anambas di Kepulauan Riau hingga ke pelosok bahkan menjangkau titik-titik terluar yang berbatasan langsung dengan beberapa negara tetangga, yakni Vietnam, Kamboja, Singapura, dan Malaysia.
Ekspansi jaringan ini dilakukan Telkomsel dalam upayanya memperkuat komitmen untuk memberikan manfaat di pulau terdepan dan wilayah perbatasan negara.
"Kehadiran layanan Telkomsel di Natuna dan Anambas yang merupakan kepulauan terluar wilayah perbatasan negara tentunya semakin memperkokoh terpeliharanya NKRI sebagai negara kepulauan," kata Executive Vice President Telkomsel Area Sumatera Bambang Supriogo, Rabu (21/9/2016).
Bambang menambahkan, hadirnya sarana telekomunikasi dapat meningkatkan ketahanan nasional sekaligus mempersatukan bangsa Indonesia yang tersebar di berbagai pulau yang ada di negara kepulauan Indonesia ini.
"Kami berharap semakin terbukanya akses telekomunikasi ini dapat membantu TNI khususnya dalam menunjang berbagai kegiatan operasional tentara yang bertugas di garda terdepan dalam menjaga keutuhan negara," jelas Bambang.
Perluasan jangkauan jaringan yang dilakukan Telkomsel antara lain dengan membangun 15 base transceiver station (BTS) baru dimana 10 BTS di antaranya dibangun di Kabupaten Natuna yang menjangkau berbagai wilayah, seperti Pulau Serasan dan Pulau Midai, serta wilayah outer Ranai, termasuk markas baru TNI yang berlokasi di Kompleks Kesatrian Kompi Komposit Marinir TNI AL, Bunguran Selatan.
Sementara itu, lima BTS lainnya dibangun di Kabupaten Kepulauan Anambas yang melayani Terempa. Dari 15 BTS baru tersebut, 13 BTS di antaranya merupakan BTS 3G. Dengan penambahan 15 BTS baru tersebut, kini secara total Telkomsel telah mengoperasikan 59 BTS, termasuk 22 BTS 3G, untuk memberikan kenyamanan layanan komunikasi bagi puluhan ribu pelanggan yang ada di Natuna dan Anambas.
Untuk melakukan perluasan gelaran jaringan di Natuna dan Anambas ini, Telkomsel menempuh langkah yang tidak mudah, terutama dari sisi mobilisasi perangkat yang harus didatangkan dari luar pulau dan harus menempuh medan yang sulit.
"Kendati penuh tantangan, pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Natuna dan Anambas tetap kami lakukan sebagai wujud nyata komitmen Telkomsel membangun di pulau terdepan agar sejajar dengan kota-kota lain di Indonesia," papar Bambang.
Hadirnya layanan Telkomsel di Natuna dan Anambas tentunya memberikan dampak positif kepada masyarakat setempat, khususnya dalam mencari dan bertukar informasi dengan lebih cepat.
Apalagi Natuna juga memiliki letak yang strategis secara geopolitik dan berada pada jalur pelayaran internasional Hongkong, Jepang, Korea, dan Taiwan. Selain itu, Natuna juga dikenal sebagai penghasil minyak dan gas.
Dengan adanya kualitas layanan komunikasi yang setara dengan kota besar di Indonesia, perluasan penggelaran jaringan layanan Telkomsel di Natuna dan Anambas diharapkan bisa mendukung percepatan pertumbuhan perekonomian dan kemasyarakatan sekaligus mampu menjadi katalisator dalam mempromosikan potensi daerah ini sekaligus menjadi manfaat bagi daya tarik investasi, peluang usaha, bahkan lapangan kerja baru. (rou/rou)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.