Senapan
serbu SS2 buatan PT Pindad adalah generasi kedua dari senapan serbu
Pindad SS1. Senapan ini digunakan sebagai senapan standar TNI dan Polri.
Sebelumnya, TNI menggunakan M16, Steyr AUG dan AK-47 sebagai senapan
organik. Namun setelah PT Pindad mampu Keunggulan SS2 dibandingkan
dengan pendahulunya yaitu memiliki desain yang ergonomis, tahan terhadap
kelembaban tinggi dan lebih ringan.
"90 persen TNI menggunakan senjata ringan dari Pindad, itu andalan
semua, amunisi juga demikian," kata Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya
kepada merdeka.com, Jumat (3/10).
Senapan ini tersedia dalam tiga versi dasar, yakni standard rifle
SS2-V1, carbine SS2-V2 dan para-sniper SS2-V4). Namun pada tahun 2008
mulai diperkenalkan subcompact versi SS2-V5.
Senapan SS2 tergolong mumpuni untuk digunakan. Sebelumnya pada saat SS1,
para prajurit sering mengeluh senapan macet atau laras yang kelewat
panas. Semua itu diperbaiki di SS2.
Senapan ini memiliki berat 3,2 kg dengan panjang 930 mm dengan panjang
laras 460 mm. Menggunakan peluru kaliber 5,56 x 45 mm standar NATO,
rata-rata tembakan peluru 700 butir/menit.
Kecepatan peluru yang ditembakan sekitar 710 m/detik, dengan jarak
efektif tembakan sejauh 450 m. Menggunakan alat bidikan besi, amunisi
yang dipakai SS2 merupakan Magazen box isi 30 butir.
Berikut perbandingannya dengan senapan-senapan dari negara lain :
1. M4 Carbine
M4 Carbine merupakan senapan buatan Amerika yang digunakan hampir di
seluruh dunia. Diproduksi tahun 1994, senapan ini sudah digunakan dalam
berbagai perang, seperti perang di Afganistan, perang Irak, perang
Libanon bahkan sampai perang obat-obatan di Mexico. Panjang senapan 840
mm dengan panjang laras 756 mm.
M4 Carbine juga memiliki berat 2,88 kg. Menggunakan peluru kaliber 5,56
45 mm standar NATO, senapan laras panjang ini dapat menembakkan peluru
sebanyak 700-950 butir/menit dengan kecepatan peluru mencapai 880
m/detik.
Jarak efektif yang tembakan dari M4 Carbine ini sejauh 500-600 m.
Amunisi yang digunakan juga sama dengan SS2 milik Indonesia, yakni
Magazen box STANAG isi 30 butir.
2. Famas
Senapan buatan Prancis ini merupakan jenis senapan serbu yang diproduksi
mulai tahun 1981. Kini Famas digunakan oleh berbagai negara seperti
Perancis, Argentina, dan secara terbatas di Filipina.
Famas juga teruji dalam medan tempur. Dia sudah digunakan saat perang
Afganistan, perang Libanon pada tahun 1982 dan beberapa perang lainnya.
Famas memiliki panjang 965 mm dengan panjang laras yang beragam. Untuk
tipe F1/G2 panjangnya 488 mm, G2 Commando 405 mm, G2 SMG 320 mm, dan G2
Sniper 620 mm.
Peluru kaliber yang digunakan sama dengan SS2 dan M4 Carbine, namun
jumlah peluru yang ditembakkan berbeda, yakni 900-1000 butir/menit untuk
jenis F1, dan 1000-1100 butir/menit untuk jenis G2.
Jarak efektif tembakan pun berbeda, 300 m untuk jenis F1 dan 450 m untuk
jenis G2 dengan jarak maksimum tembakan 3200 m. Untuk jenis Famas G2
menggunakan amunisi Magazen box STANAG isi 30 butir, sedangkan jenis F1
menggunakan Magazen box isi 25 butir.
3. SAR 21
Singapore Assault Rifle 21 (SAR 21) merupakan senapan laras panjang yang
diproduksi Singapura. Senapan yang dibuat pada tahun 1996 oleh Tuck Wah
Chee dan Felix Tsai ini, mulai digunakan pada tahun 1999 oleh beberapa
negara.
SAR 21 juga memiliki beberapa jenis, diantaranya adalah SAR 21, SAR 21
GL/M203, SAR 21 P-Rail, SAR 21 MMS, dan SAR 21 Light Weight Carbine.
Masing-masing jenis pun mempunyai berat yang berbeda, yaitu berkisar
antara 3 kg- 5,3 kg. Begitupun dengan panjangnya antara 640 mm sampai
805 mm.
Menggunakan peluru kaliber yang sama dengan SS2, rata-rata peluru yang
ditembakkan SAR 21 mencapai 450-650 butir/menit dengan jarak efektif
tembakan mencapai 460 m untuk jenis M193 dan 800 m untuk jenis SS109.
Amunisi yang dipakai SAR 21 juga sama dengan yang dipakai SS2.
4. AK-104
Diproduksi di Rusia pada tahun 1994, senapan laras panjang ini dibuat
oleh Mikhail Kalashnikov. Namun, AK-104 baru mulai digunakan pada tahun
2001 dan hanya digunakan oleh Rusia dan Venezeula.
Dengan berat 3,2 kg dan panjang 824 mm, senapan ini menggunakan peluru
kaliber 7,62 x 39 mm. Peluru yang ditembakkan rata-rata berjumlah 600
butir/menit dan kecepatannya 670 m/detik. Jarak efektif tembakan sejauh
500 m dan menggunakan amunisi magazen isi 30 butir.
Senapan ini memiliki bentuk yang sama dengan AK-74 M, AK-101, dan
AK-103. Seperti varian Avtomat Kalashnikov lainnya, senapan ini pun
dikenal bandel.
Produk Bom Buatan Indonesia Menarik Perhatian di Vietnam Defence Expo
-
*[image:
https://cdn.antaranews.com/cache/1200x800/2024/12/23/9348359e-0178-4ff0-a3c7-97744d74e5db.jpeg.webp]*
*Direktur PT Sari Bahari Putra Egam (kiri) ...
16 jam yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.